Malaysia Sita Uang Rp3,36 Triliun Milik Perusahaan Pipa China

Minggu, 14 Juli 2019 - 16:30 WIB
Malaysia Sita Uang Rp3,36 Triliun Milik Perusahaan Pipa China
Malaysia Sita Uang Rp3,36 Triliun Milik Perusahaan Pipa China
A A A
KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia telah menyita lebih dari 1 miliar ringgit (sekitar USD243,25 juta atau sekira Rp3,36 triliun) dari rekening bank milik China Petroleum Pipeline Engineering Ltd (CPP). Penyitaan tersebut terjadi hampir setahun setelah Malaysia menghentikan dua proyek pipa senilai USD2,3 miliar, di mana CPP adalah kontraktor utamanya.

Pemerintah Malaysia bulan ini memerintahkan HSBC untuk mentransfer dana yang disimpan dalam akun perusahaan China tersebut ke Suria Strategic Energy Resources, yang sepenuhnya dimiliki oleh Kementerian Keuangan Malaysia, ungkap Reuters yang mengutip surat kabar Straits Times, Minggu (14/7/2019).

CPP mengaku kebingungan dengan transfer dana sepihak tanpa pemberitahuan dari rekening perusahaan itu. Hal itu diungkapkan unit bisnis China National Petroleum Corp tersebut kepada surat kabar itu.
Sementara, pejabat Kementerian Keuangan Malaysia, Kantor Perdana Menteri dan kantor perusahaan pipa Malaysia belum menanggapi permintaan dari Reuters untuk memberikan komentar. HSBC pun menolak berkomentar, dengan alasan kerahasiaan klien. Sedangkan pejabat di perusahaan indusk CPP, China National Petroleum, juga menolak memberikan komentar.
Diketahui, pada tahun 2016, CPP memenangkan kontrak dari pemerintah mantan perdana menteri Najib Razak untuk membangun jaringan pipa minyak sepanjang 600 km (373 mil) di sepanjang pantai barat semenanjung Malaysia dan pipa gas sepanjang 662 km (411 mil) di Sabah.

Tetapi proyek-proyek itu kemudian ditangguhkan pada Juli lalu oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad, yang secara tak terduga mengalahkan Najib dalam pemilihan tahun 2018 lalu. Mahathir telah bersumpah untuk menegosiasikan kembali atau membatalkan apa yang dia sebut sebagai proyek China yang tidak fair yang disahkan oleh Najib.

Di bagian lain, perusahaan China yang menjadi mitra Malaysia pada proyek pembangunan proyek kereta api bernilai miliaran dolar sepakat untuk melanjutkan proyek itu tahun ini setelah memangkas hampir sepertiga dari perkiraan biaya yang disepakati sebelumnya. Hal itu disepakati setelah melalui negosiasi selama berbulan-bulan yang menegangkan hubungan antara kedua pihak.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7591 seconds (0.1#10.140)