Jumlah Orang Miskin Turun, Disparitas Kota-Desa Masih Tinggi

Senin, 15 Juli 2019 - 18:35 WIB
Jumlah Orang Miskin Turun, Disparitas Kota-Desa Masih Tinggi
Jumlah Orang Miskin Turun, Disparitas Kota-Desa Masih Tinggi
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase penduduk miskin pada Maret 2019 sebesar 9,41% atau sebanyak 25,14 juta orang. Jumlah ini menurun 0,53 juta orang terhadap September 2018 dan menurun 0,80 juta orang terhadap Maret 2018.

"Ini menunjukkan perkembangan yang menggembirakan dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk menurunkan kemiskinan," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Senin (15/7/2019).

Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2019 sebesar 6,69%, turun dibanding pada September 2018 yang sebesar 6,89%. Sementara di perdesaan, persentase penduduk miskin pada Maret 2019 sebesar 12,85%, turun dibanding September 2018 sebesar 13,10%.

Menurut Suhariyanto, meskipun penduduk miskin di daerah perkotaan dan perdesaan turun namun disparitas kemiskinan perkotaan dan perdesaan masih tinggi. Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah ke depan.

"Di desa hampir dua kali lipat dari kota. Ini mengindikasikan bahwa pemerintah harus menggalakan pemanfaatan dana desa sehingga bisa tepat sasaran," ungkapnya.

Dibanding September 2018, jumlah penduduk miskin bulan Maret 2019 di daerah perkotaan turun sebanyak 136,5 ribu orang yaitu dari 10,13 juta orang pada September 2018 menjadi 9,99 juta orang pada Maret 2019.

Sementara itu, daerah perdesaan turun sebanyak 393,4 ribu orang, yaitu dari 15,54 juta orang pada September 2018 menjadi 15,15 juta orang pada Maret 2019.

Garis Kemiskinan pada Maret 2019 tercatat sebesar Rp425.250 per kapita per bulan. Dibandingkan September 2018, garis kemiskinan naik sebesar 3,55%. Sementara jika dibandingkan Maret 2018, terjadi kenaikan sebesar 5,99%.

Pada Maret 2019, secara rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,68 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya garis kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp1.990.170 per rumah tangga miskin per bulan.

Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. Pada Maret 2019, komoditi makanan menyumbang sebesar 73,66% pada garis kemiskinan.

"Komoditas yang memberikan kontribusi paling besar adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, mie instan. Untuk itu, penting bagi pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan agar tingkat kemiskinan tetap bisa terjaga," jelasnya.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3846 seconds (0.1#10.140)