BPRS Haji Miskin Targetkan Rp50 Miliar Aset pada Desember 2019
A
A
A
PADANG PANJANG - Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Haji Miskin menargetkan peningkatan aset menjadi Rp50 miliar pada Desember 2019. Angka ini meningkat dibandingkan Desember tahun lalu yang mencapai Rp47 miliar.
Optimisme peningkatan aset tersebut didasarkan kepada kinerja BPRS Haji Miskin yang makin kinclong.
Hal ini diakui pihak PT Permodalan Nasional Madani (PNM/Persero) sebagai pemegang saham mayoritas di BPRS yang berbasis di kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) itu.
"Kinerja BPRS Haji Miskin ini mengagumkan. Dari 7 BPRS di Sumbar, aset Haji Miskin berada di peringkat nomor 3, dan perolehan labanya menduduki peringkat pertama," ujar Direktur Utama PNM Ventura Syariah Andi Estetiono, di Padang Panjang, Sumbar, Rabu (17/7/2019).
Sebagai catatan, BPRS Haji Miskin didirikan pada 2006 dengan modal Rp1 miliar. Pada September 2008, bank diguyur pembiayaan dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM/Persero), dimana sebelumnya hanya dibiayai oleh pendiri.
Kemudian pada Mei 2009 PNM menawarkan modal masuk sehingga saat ini terdapat 51,95% kepemilikan PNM di BPRS Haji Miskin.
"PNM turut membantu BPRS ini, mendongkraknya sehingga sistemnya menjadi lebih bagus dan bisa terus berkembang," sebut Direktur Utama BPRS Haji Miskin Hendri Kamal.
Menurutnya, saat ini di Sumbar terdapat sebanyak 97 BPR dan BPRS. BPRS sendiri memenuhi persyaratan modal inti melebihi Rp6 miliar.
Hendri menambahkan, setiap tiga bulan sekali pihaknya selalu mengadakan evaluasi kinerja. Dengan evaluasi rutin ini diharapkan kinerja terus terpacu dan laba bank juga meningkat.
Dia menjelaskan, laba BPRS Haji Miskin pada Juni 2019 mencapai angka Rp953 juta sebelum pajak. Angka tersebut pada akhir tahun ini ditargetkan meningkat menjadi Rp1,2 miliar setelah pajak.
Saat ini nasabah BPRS Haji Miskin mayoritas berasal dari individu, serta didominasi oleh sektor perdagangan dan pertanian.
Optimisme peningkatan aset tersebut didasarkan kepada kinerja BPRS Haji Miskin yang makin kinclong.
Hal ini diakui pihak PT Permodalan Nasional Madani (PNM/Persero) sebagai pemegang saham mayoritas di BPRS yang berbasis di kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) itu.
"Kinerja BPRS Haji Miskin ini mengagumkan. Dari 7 BPRS di Sumbar, aset Haji Miskin berada di peringkat nomor 3, dan perolehan labanya menduduki peringkat pertama," ujar Direktur Utama PNM Ventura Syariah Andi Estetiono, di Padang Panjang, Sumbar, Rabu (17/7/2019).
Sebagai catatan, BPRS Haji Miskin didirikan pada 2006 dengan modal Rp1 miliar. Pada September 2008, bank diguyur pembiayaan dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM/Persero), dimana sebelumnya hanya dibiayai oleh pendiri.
Kemudian pada Mei 2009 PNM menawarkan modal masuk sehingga saat ini terdapat 51,95% kepemilikan PNM di BPRS Haji Miskin.
"PNM turut membantu BPRS ini, mendongkraknya sehingga sistemnya menjadi lebih bagus dan bisa terus berkembang," sebut Direktur Utama BPRS Haji Miskin Hendri Kamal.
Menurutnya, saat ini di Sumbar terdapat sebanyak 97 BPR dan BPRS. BPRS sendiri memenuhi persyaratan modal inti melebihi Rp6 miliar.
Hendri menambahkan, setiap tiga bulan sekali pihaknya selalu mengadakan evaluasi kinerja. Dengan evaluasi rutin ini diharapkan kinerja terus terpacu dan laba bank juga meningkat.
Dia menjelaskan, laba BPRS Haji Miskin pada Juni 2019 mencapai angka Rp953 juta sebelum pajak. Angka tersebut pada akhir tahun ini ditargetkan meningkat menjadi Rp1,2 miliar setelah pajak.
Saat ini nasabah BPRS Haji Miskin mayoritas berasal dari individu, serta didominasi oleh sektor perdagangan dan pertanian.
(ind)