Gunakan Boeing Terbaru, Turkish Airlines Mendarat Perdana di Bali
A
A
A
DENPASAR - Maskapai Turkish Airlines resmi mengoperasikan penerbangan langsung rute Istanbul-Denpasar. Bali menjadi destinasi ke-312 bagi maskapai asal Turki itu.
Member of the Board of Directors of Turkish Airlines Orhan Birdal mengatakan, Bali dipilih karena berturut-turut menjadi destinasi wisata terbaik di dunia. "Dengan Turkish Airlines, kami berharap makin banyak wisatawan datang ke Bali," katanya dalam jumpa pers di Nusa Dua, Kamis (18/7/2019).
Turkish Airlines mendarat perdana di Bandara Ngurah Rai, Rabu (17/7) pukul 18.46 Wita. Ada sebanyak 258 penumpang yang diangkut, dengan rincian 250 penumpang dewasa dan 8 penumpang anak-anak.
Dalam penerbangan perdananya ke Bali, Turkish Airlines menggunakan tipe pesawat terbaru Boeing 787 Dreamliners. Pesawat canggih ini memiliki kapasitas 300 kursi, dengan rincian 30 kursi bisnis dan 270 lainnya ekonomi.
Tipe Dreamliners memiliki fasilitas canggih dimana kursi penumpang kelas bisnis bisa "disulap" menjadi tempat tidur. "Ini akan memberikan kenyamanan dalam penerbangan jarak jauh," imbuh Birdal.
Hingga akhir Juli, Turkish Airlines melayani rute Istanbul-Denpasar sebanyak tiga kali dalam satu pekan, yakni Rabu, Jumat dan Minggu. Untuk Agustus, frekuensi penerbangan rencananya ditingkatkan setiap hari.
Birdal mengaku optimistis penerbangan langsung Istanbul-Denpasar akan bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan ke Indonesia. Ini karena Istanbul kerap dijadikan hub oleh wisatawan dari berbagai negara Eropa dan Amerika.
Pada 2108, Birdal mengatakan 320 unit maskapainya telah menerbangkan 75 juta penumpang ke 312 destinasi yang ada di 124 negara. "Tahun ini tentunya akan lebih banyak lagi," sambungnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata Nia Niscaya dalam kesempatan yang sama mengatakan, hadirnya Turkish Airlines akan membantu pencapaian target kunjungan wisatawan dari Eropa tahun ini sebanyak 2,5 juta orang.
Tahun 2018, kunjungan wisatawan Eropa menembus angka 2,1 juta orang, melebihi target yang dipatok sebanyak 2 juta orang. "Dari sisi jumlah tidak terlalu banyak, tapi long of stay mereka lama. Sehingga spendingnya besar untuk devisa," jelas Nia.
Menurutnya, Turkish Airlines punya kekuatan istimewa yakni sebagai maskapai yang punya jangkauan penerbangan terluas. Dari 124 negara yang dijangkau maskapai ini, 115 negara diantaranya ada di Eropa.
Untuk penerbangan langsung Istanbul-Denpasar, Turkish Airlines memberikan harga kompetitif sekitar USD748 atau setara Rp10,3 juta. "Dengan begitu, saya yakin konektivitas Bali dengan negara-negara di Eropa akan bertambah," ujar Nia.
Member of the Board of Directors of Turkish Airlines Orhan Birdal mengatakan, Bali dipilih karena berturut-turut menjadi destinasi wisata terbaik di dunia. "Dengan Turkish Airlines, kami berharap makin banyak wisatawan datang ke Bali," katanya dalam jumpa pers di Nusa Dua, Kamis (18/7/2019).
Turkish Airlines mendarat perdana di Bandara Ngurah Rai, Rabu (17/7) pukul 18.46 Wita. Ada sebanyak 258 penumpang yang diangkut, dengan rincian 250 penumpang dewasa dan 8 penumpang anak-anak.
Dalam penerbangan perdananya ke Bali, Turkish Airlines menggunakan tipe pesawat terbaru Boeing 787 Dreamliners. Pesawat canggih ini memiliki kapasitas 300 kursi, dengan rincian 30 kursi bisnis dan 270 lainnya ekonomi.
Tipe Dreamliners memiliki fasilitas canggih dimana kursi penumpang kelas bisnis bisa "disulap" menjadi tempat tidur. "Ini akan memberikan kenyamanan dalam penerbangan jarak jauh," imbuh Birdal.
Hingga akhir Juli, Turkish Airlines melayani rute Istanbul-Denpasar sebanyak tiga kali dalam satu pekan, yakni Rabu, Jumat dan Minggu. Untuk Agustus, frekuensi penerbangan rencananya ditingkatkan setiap hari.
Birdal mengaku optimistis penerbangan langsung Istanbul-Denpasar akan bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan ke Indonesia. Ini karena Istanbul kerap dijadikan hub oleh wisatawan dari berbagai negara Eropa dan Amerika.
Pada 2108, Birdal mengatakan 320 unit maskapainya telah menerbangkan 75 juta penumpang ke 312 destinasi yang ada di 124 negara. "Tahun ini tentunya akan lebih banyak lagi," sambungnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata Nia Niscaya dalam kesempatan yang sama mengatakan, hadirnya Turkish Airlines akan membantu pencapaian target kunjungan wisatawan dari Eropa tahun ini sebanyak 2,5 juta orang.
Tahun 2018, kunjungan wisatawan Eropa menembus angka 2,1 juta orang, melebihi target yang dipatok sebanyak 2 juta orang. "Dari sisi jumlah tidak terlalu banyak, tapi long of stay mereka lama. Sehingga spendingnya besar untuk devisa," jelas Nia.
Menurutnya, Turkish Airlines punya kekuatan istimewa yakni sebagai maskapai yang punya jangkauan penerbangan terluas. Dari 124 negara yang dijangkau maskapai ini, 115 negara diantaranya ada di Eropa.
Untuk penerbangan langsung Istanbul-Denpasar, Turkish Airlines memberikan harga kompetitif sekitar USD748 atau setara Rp10,3 juta. "Dengan begitu, saya yakin konektivitas Bali dengan negara-negara di Eropa akan bertambah," ujar Nia.
(fjo)