Pertamina Gandeng Pos Indonesia Distribusikan LPG untuk Wilayah Timur
A
A
A
BANDUNG - PT Pertamina (Persero) menggandeng PT Pos Indonesia (Persero) untuk pengiriman gas LPG untuk wilayah timur Indonesia, meliputi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Kerja sama tersebut diharapkan meningkatkan efisiensi distribusi LPG Pertamina.
General Manager Marketing Operation Region VIII PT Pertamina, Gema Iriandus Pahalawan mengatakan, kerja sama dengan Pos Indonesia untuk pengiriman LPG non subsidi untuk mengurangi angka kebocoran dan efisiensi biaya. Pengiriman oleh Pos Indonesia diharapkan meningkatkan kualitas pelayanan.
"Kita tahu persoalan delivery, handling, dan proses pengiriman logistik lainnya sangat menentukan hasil akhir produk yang yang diterima konsumen. Apalagi yang dikirim adalah LPG, itu sangat dipengaruhi bagaimana handling barang," kata Gema saat penandatangan MoU antara Pertamina dan Pos Indonesia di Luxon Hotel, Jalan Ir Juanda, Kota Bandung, Selasa (23/7/2019).
Menurut dia, pengiriman produk LPG sangat rentan terjadi kebocoran. Baik dari sisi volume bobot gas atau jumlah tabung gas. Namun dengan menggunakan jasa Pos Indonesia, pengiriman tabung dari Surabaya 1.000 juga akan sampai tujuan 1.000 tabung.
"Beberapa kasus yang terjadi pada handling yang tidak bagus, hasilnya juga kurang bagus. Sehingga ada kerugian di konsumen. Apalagi handling LPG ini risikonya cukup tinggi. Kalau pakai jasa Pos, pelayanannya diharapkan bisa naik 120 persen. Jadi secara finansial juga berubah," jelas dia.
Volume LPG yang bakal diangkut dari Surabaya mencapai 646.000 -700.000 kg per bulan. Jumlah itu untuk memenuhi kebutuhan LPG di wilayah timur Indonesia. Secara volume, kata dia, bisa bertambah sesuai permintaan pasar.
Kepala Regional 11 Papua – Papua Barat PT Pos Indonesia W Lily Selanno mengatakan, kerja sama handling LPG dengan Pertamina adalah kali pertama yang dikerjakan Pos Indonesia. Pengiriman LPG ini, juga baru dilakukan di wilayah timur. Ke depan, model pengiriman produk seperti ini diharapkan bisa dikembangkan wilayah lainnya.
"Pos akan melaksanakan semua pekerjaan sesuai MoU. Di mana jangan sampai ada keterlambatan, kelangkaan gas, dan lainnya. Itu komitmen kami untuk memenuhi perjanjian kerja sama ini," kata dia.
Kerjasama ini, lanjut Lily, adalah sebuah sinergi yang sangat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat. Lily menyatakan bahwa Pos Indonesia sebagai salah satu perusahaan kurir yang mempunyai titik layanan menyebar sampai ke pelosok negeri dan sangat dekat dengan masyarakat dapat menjadi titik poin bagi masyarakat.
General Manager Marketing Operation Region VIII PT Pertamina, Gema Iriandus Pahalawan mengatakan, kerja sama dengan Pos Indonesia untuk pengiriman LPG non subsidi untuk mengurangi angka kebocoran dan efisiensi biaya. Pengiriman oleh Pos Indonesia diharapkan meningkatkan kualitas pelayanan.
"Kita tahu persoalan delivery, handling, dan proses pengiriman logistik lainnya sangat menentukan hasil akhir produk yang yang diterima konsumen. Apalagi yang dikirim adalah LPG, itu sangat dipengaruhi bagaimana handling barang," kata Gema saat penandatangan MoU antara Pertamina dan Pos Indonesia di Luxon Hotel, Jalan Ir Juanda, Kota Bandung, Selasa (23/7/2019).
Menurut dia, pengiriman produk LPG sangat rentan terjadi kebocoran. Baik dari sisi volume bobot gas atau jumlah tabung gas. Namun dengan menggunakan jasa Pos Indonesia, pengiriman tabung dari Surabaya 1.000 juga akan sampai tujuan 1.000 tabung.
"Beberapa kasus yang terjadi pada handling yang tidak bagus, hasilnya juga kurang bagus. Sehingga ada kerugian di konsumen. Apalagi handling LPG ini risikonya cukup tinggi. Kalau pakai jasa Pos, pelayanannya diharapkan bisa naik 120 persen. Jadi secara finansial juga berubah," jelas dia.
Volume LPG yang bakal diangkut dari Surabaya mencapai 646.000 -700.000 kg per bulan. Jumlah itu untuk memenuhi kebutuhan LPG di wilayah timur Indonesia. Secara volume, kata dia, bisa bertambah sesuai permintaan pasar.
Kepala Regional 11 Papua – Papua Barat PT Pos Indonesia W Lily Selanno mengatakan, kerja sama handling LPG dengan Pertamina adalah kali pertama yang dikerjakan Pos Indonesia. Pengiriman LPG ini, juga baru dilakukan di wilayah timur. Ke depan, model pengiriman produk seperti ini diharapkan bisa dikembangkan wilayah lainnya.
"Pos akan melaksanakan semua pekerjaan sesuai MoU. Di mana jangan sampai ada keterlambatan, kelangkaan gas, dan lainnya. Itu komitmen kami untuk memenuhi perjanjian kerja sama ini," kata dia.
Kerjasama ini, lanjut Lily, adalah sebuah sinergi yang sangat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat. Lily menyatakan bahwa Pos Indonesia sebagai salah satu perusahaan kurir yang mempunyai titik layanan menyebar sampai ke pelosok negeri dan sangat dekat dengan masyarakat dapat menjadi titik poin bagi masyarakat.
(akr)