Upaya Pompanisasi Menyelamatkan Sawah Kekeringan di Indramayu

Jum'at, 26 Juli 2019 - 00:23 WIB
Upaya Pompanisasi Menyelamatkan...
Upaya Pompanisasi Menyelamatkan Sawah Kekeringan di Indramayu
A A A
JAKARTA - Sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, masih berpotensi mengalami kekeringan ekstrim pada dasarian II Juli 2019. Instansi terkait pun telah menyalurkan air bersih ke sejumlah desa yang mengalami krisis air untuk pertanian.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengatakan untuk mengatasi itu, ratusan pompa sudah diturunkan untuk disiagakan di Indramayu agar petani dapat terus mendapatkan pasokan air.

Luas sawah yang terkena kekeringan di Kabupaten Indramayu seluas 6.935 hektar. Pemerintah bersama petani telah melakukan upaya untuk penyelamatan areal sawah yang terkena kekeringan tersebut melalui giliran pembagian air dan pompanisasi dari sumber sumber air yang masih ada.

"Upaya tersebut telah menyelamatkan areal padi seluas 2.589 ha. Salah satu upaya penanganan Kekeringan dilakukan di Desa Soge, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Indramayu yang mengalami kekeringan sekuas 250 ha. Dengan umur tanaman 30 HST," terang Sarwo Edhy, Kamis (25/7/2019).

Upaya yang dilakukan adalah mengambil air dari saluran pembuang menggunakan pompa 3 inch. Dalam 16 jam dapat mengairi 1 hektar. Jika menggunakan pompa air 8 inch, dapat mengairi 1 hektar dalam 6 jam.

"Untuk bisa mengalirkan air ke lahan, petani menggunakan pompa modifikasi untuk mengalirkan air dari sungai ke saluran supaya bisa dipompa dengan pompa yanh 3 inch atau 10 inch," jelasnya.

Agar cadangan sumber air lebih maksimal dan lancar, Ditjen PSP Kementan juga akan membangun talang air, long storage serta perbaikan saluran irigasinya.

"Yang penting tanaman padinya terselamatkan. Namun dampaknya petani di ujung (hilir) tidak kebagian air," tuturnya.

Kabupaten Indramayu memang dikenal sebagai daerah dengan potensi air yang rendah dan mayoritas petani tidak mengindahkan rekomendasi petugas untuk bertanam.

"Potensi sumber air juga hanya bisa mengairi sawah yang terdekat dengan sumber air," ujarnya.

Karenanya, pompanisasi bisa menjadi jalan bagi sawah yang terletak jauh dari sumber air. Namun penggunaan pompanisasi juga membutuhkan upaya lainnya agar petani mendapatkan air yang merata.

Lebih lanjut Sarwo Edhy menuturkan, jika pemerintah telah mengupayakan berbagai upaya untuk mengatasi kekeringan tersebut, utamanya bagi daerah yang terkenal rawan kekeringan.

Mulai dari perbaikan saluran irigasi (jitut dan jides), mobilisasi pompa air untuk mengamankan standing corp terutama pada daerah yang masih memiliki sumber air (sumur pantek, sungai dan lain sebagainya). Kemudian melakukan penerapan teknologi yang efektif dan efisien supaya areal yang terairi lebih luas, seperti gilir giring, intermiten dan sebagainya.

Sedangkan pada areal yang akan tanam, dilakukan perhitungan kecukupan air hingga panen dengan memanfaatkan informasi iklim (Katam Terpadu). Dan petani direkomendasikan menggunakan varietas padi tahan kekeringan dan umur genjah.

"Pemantauan standing corp melalui remote sensing juga tetap dilakukan pemerintah untuk tindakan penyelamatan atas wilayah yang mengalami kekeringan," sambungnya.

Atisipasi kekeringan terus akan dilakukan. Utamanya agar dampak kekeringan tidak semakin meluas dan daerah yang mengalami kekeringan bisa terselamatkan produksinya.

Sebelumnya, Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, menyebutkan, berdasarkan peta prakiraan curah hujan dasarian II Juli 2019 Provinsi Jawa Barat, disebutkan bahwa curah hujan dengan kriteria rendah berpeluang sangat kuat mendominasi seluruh wilayah di Provnsi Jawa Barat.

"Peluang kejadian curah hujan kriteria rendah (lebih dari 50 mm) diprakirakan di kisaran lebih dari 90% di seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat," ujar pria yang biasa disapa Faiz itu.

Faiz menambahkan, BMKG pun telah mengeluarkan peringatan dini kekeringan per 30 Juni 2019, untuk daerah yang mengalami tidak hujan berturut-turut lebih dari 60 hari. Di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan), daerah yang berpotensi mengalami kondisi itu adalah Indramayu Barat bagian selatan, seperti Gantar, Bantar, Bantarhuni, Cipancuh dan Temiyang. "Daerah itu berpotensi mengalami kekeringan ekstrim," kata Faiz.

Selain Indramayu barat bagian selatan, potensi kekeringan ekstrim juga terjadi di Kabupaten Bekasi (Lemah Abang, Pebayuran) dan Kabupaten Karawang (Pasir Ukem, Pataruman). Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penaknggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana, menyatakan, pihaknya sejauh ini sudah menyalurkan bantuan air bersih di dua desa ya g mengalami krisis air bersih. Yakni Desa Limbangan, Kecamatan Juntinyuat dan Desa/Kecamatan Krangkeng.

"Kami kirim air bersih sebanyak enam tangki yang masing-masing berkapasitas 8.000 liter air. Jadi totalnya 48.000 liter air bersih yang sudah dikirim," terang Edi.

Edi menyatakan, desa-desa yang mengalami krisis air bersih diminta untuk melayangkan surat permintaan air bersih. Pihaknya siap mengirimkan bantuan air bersih yang diminta warga.
(ven)
Berita Terkait
Antisipasi Kekeringan,...
Antisipasi Kekeringan, Masa Tanam Kedua Padi Dipercepat Mei
Dilanda Kekeringan,...
Dilanda Kekeringan, Petani Bogor Diminta Segera Urus Klaim Asuransi
Kementan Beri Saran...
Kementan Beri Saran ke Petani Kabupaten Bogor untuk Hadapi Kekeringan
Ditjen PSP Kementan...
Ditjen PSP Kementan Bantu Petani Bangkalan Atasi Kekeringan dengan Embung
Gerak Cepat Atasi Kekeringan,...
Gerak Cepat Atasi Kekeringan, Kementan Sabet Penghargaan Komunikasi Publik Terbaik di AMH 2024
Lahan Kekeringan, Petani...
Lahan Kekeringan, Petani Padang Diminta Asuransikan Lahan
Berita Terkini
3 Fakta Menarik Singapore...
3 Fakta Menarik Singapore Airlines, Beri Bonus Fantastis 8 Kali Gaji dalam Setahun
39 menit yang lalu
Benahi Truk ODOL, Aptrindo:...
Benahi Truk ODOL, Aptrindo: Jangan Sampai Omon-omon, Harus Ada Roadmap Jelas
1 jam yang lalu
Sanksi AS Gagal Runtuhkan...
Sanksi AS Gagal Runtuhkan Moskow, Rusia Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,1%
1 jam yang lalu
Scooter Prix dan Pertamina...
Scooter Prix dan Pertamina Mandalika Racing Series Bisa Menjadi Katalisator Ekonomi
1 jam yang lalu
Kementerian BUMN Dorong...
Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Lewat Workshop Media Sosial Berbasis AI
1 jam yang lalu
Kinerja Positif, Indonesia...
Kinerja Positif, Indonesia Re Catat Laba Konsolidasi Rp72,7 Miliar di 2024
2 jam yang lalu
Infografis
10 Negara Penghasil...
10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Termasuk Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved