BRI New York Agency Ikut Pacu Ekspor Tekstil dan Garmen

Senin, 29 Juli 2019 - 21:07 WIB
BRI New York Agency...
BRI New York Agency Ikut Pacu Ekspor Tekstil dan Garmen
A A A
JAKARTA - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI melalui Unit Kerja Luar Negerinya, BRI New York Agency menyelenggarakan 2019 US Cotton Special Trade Mission from Indonesia Reception. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Cotton Council International (CCI) Amerika Serikat, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) serta 20 pimpinan perusahaan tekstil dan garmen Indonesia, bertempat di Omni Berkshire Place Hotel, Manhattan, New York.

General Manager BRI New York Agency (BRINYA) Tri Hartono mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud peran aktif BRI dalam mendukung program pemerintah RI untuk memacu pertumbuhan ekspor, khususnya di sektor non-migas. Kegiatan ini menjadi salah satu agenda delegasi API dalam misi dagangnya ke Amerika Serikat di antaranya akan melaksanakan pertemuan bisnis dengan CCI Amerika Serikat, produsen kapas serta pembeli utama tekstil dan garmen Indonesia di beberapa negara bagian, untuk membahas impor kapas dan ekspor tekstil dan garmen Indonesia.

Chairman Badan Pengurus Nasional Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat menuturkan, pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung dan berkontribusi terhadap program Pemerintah RI dalam menyeimbangkan posisi neraca perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat melalui peningkatan volume ekspor tekstil dan garmen disamping impor kapas dari Amerika Serikat yang telah berjalan hingga saat ini.

"Amerika Serikat sendiri saat ini tercatat sebagai negara tujuan utama ekspor tekstil dan garmen Indonesia dengan nilai mencapai USD4,7 milyar ditahun 2018, disusul Jepang dan China," kata Ade dalam siaran pers di Jakarta, Senin (29/7/2019).

Disamping itu, API juga melihat masih besarnya potensi ekspor tekstil dan garmen Indonesia ke Amerika Serikat. Hak tersebut dikarenakan volume impor tekstil dan garmen Amerika Serikat dari Indonesia saat ini masih berada dikisaran 5% dari volume total impor tekstil dan garmen Amerika Serikat, padahal kualitas tekstil Indonesia sangatlah kompetitif disamping utilisasi dari kapasitas produksi yang memang belum optimal.

Menanggapi hal tersebut, Tri menyampaikan kesiapan dan dukungan BRI untuk menjembatani perdagangan antara pengusaha tekstil dan garmen di Indonesia dengan business partner-nya yang berada di Amerika Serikat. "Dalam hal ini terkait dengan penyediaan jasa perbankan baik dari sisi fasilitas pendanaan maupun layanan finansial lainnya, seperti trade finance dan payment services yang dapat memperlancar aktifitas ekspor dan impor antar kedua negara," katanya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0945 seconds (0.1#10.140)