Pasca-Pilpres, Industri properti Kembali Tumbuh Positif

Senin, 29 Juli 2019 - 23:13 WIB
Pasca-Pilpres, Industri properti Kembali Tumbuh Positif
Pasca-Pilpres, Industri properti Kembali Tumbuh Positif
A A A
JAKARTA - Industri properti diprediksi semakin cerah pasca-Pilpres 2019, selain karena kondisi politik yang kondusif ditambah juga penurunan suku bunga acuan (BI Rate) oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia. Dua sentimen tersebut diyakini mendorong mendorong semakin baiknya pasar properti nasional.

“Pasar properti setelah pemilu membaik. Ini sangat kami rasakan dalam penjualan belakangan ini. Memang ada banyak calon konsumen yang bilang kami tertarik, tapi nanti ya (eksekusinya). Tunggu pilpres selesai, bahkan ada yang masih mau tunggu dulu sampai Oktober (pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih,” kata Sugiyanto Lie, Direktur Skandinavia Apartement, saat open house di Tangerang.

Membaiknya suhu politik juga disokong nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) yang semakin menguat hingga sempat berada di angka Rp13.960 per USD atau baik 0,16%. Faktor-faktor di atas yang membuat pengembang juga semakin percaya diri menjalani bisnisnya.

“Dengan kebijakan BI ini (menurunkan BI Rate), maka akan berimbas secara langsung terhadap industri property. Sebab regulasi itu akan menurunkan bunga KPR. Ini otomatis meningkatkan peluang penjualan. Angka average selling 15 unit kami pun, telah tembus pada pertengahan bulan ini,” klaim Sugiyanto Lie.

Terkait perkembangan Skandinavia Apartement, lebih dari 55 unit telah ditempati. Permintaan untuk sewa juga semakin meningkat setiap harinya. Hal ini menjadi bukti kebutuhan pasar untuk berhuni dan berinvestasi di kawasan semakin baik.

“Kami memiliki Host by TC Property, Host ini berperan untuk membantu para pemilik dalam menyewakan unitnya. Nominal sewa sangat baik mulai dari Rp4 juta-7 jutaan per bulan tergantung luasan unit yang dimiliki. Sekarang sudah lebih dari 10 unit yang aktif tersewa,” sebutnya.

Akses tak dapat disangkal sangat mudah dan strategis ditempuh. Indikasinya banyak penyewa dari maskapai yang bergabung dengan Skandinavia Apartement. “Sesuai dengan prediksi kami saat awal proyek ini dijalankan,” tambahnya.

Maraknya pembangunan infrastruktur di wilayah penyangga Jakarta seperti di Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang dinilai juga ikut memicu pertumbuhan properti di kawasan tersebut.

Pembangunan empat proyek jalan tol sepanjang 65,52 km misalnya yang mencakup Tol Serpong-Balaraja, Tol Cinere-Serpong, Tol Kunciran-Serpong, dan Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran yang memiliki nilai investasi Rp14,37 triliun itu membuat mobilitas konsumen properti meningkat dari kawasan Tangerang ke wilayah sekitarnya, terutama ke Jakarta.

Di luar keempat proyek tersebut, kawasan Tangerang masih bisa diakses oleh sejumlah infrastruktur tol lainnya. Seperti Tol Merak- Jakarta dan Jakarta Outer Ring Road (JORR) 1 dan 2. “Juga proyek pembenahan akses-akses jalan protokol seperti rencana pemkot terhadap pembangunan flyover yang melewati Stasiun Poris,” imbuhnya.

Sementara itu, Kristiner Susilo, Chief Marcomm & Promotion mengatakan, dari 1.065 unit apartemen yang disediakan Skandinavia Apartement, kini tersisa hanya 200-an unit. Ditegaskannya, target 20-an unit apartemen yang selama ini dikejar selalu mencapai target.

“Belakangan ini konsumen semakin antraktif. Bahkan milenial sudah tertarik untuk membeli, meskipun jumlahnya masih rendah. Tapi mereka sudah tertarik memiliki hunian sendiri,” pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7984 seconds (0.1#10.140)