Rupiah Diprediksi Lanjutkan Tren Pelemahan
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada Selasa ini diprediksi melanjutkan tren pelemahan. Mata uang garuda masih terkoreksi, dipicu sentimen eksternal dari data Amerika Serikat (AS) yang positif yang membuat The Fed akan menurunkan suku bunganya.
"Rupiah masih akan sedikit melanjutkan tren melemah terhadap USD. Pasar masih wait and see terhadap FOMC," ujar Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk, Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Selasa (30/7/2019).
Senada diungkapkan oleh Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, yang mengatakan dolar akan terus menguat seiring perang dagang AS dan China tidak akan berakhir serta keputsan Inggris yang akan keluar dari Uni Eropa.
"Disisi lain tentang negosiasi perang dagang akan dilakukan hari ini yang digelar di Shanghai tidak mendapatkan kesepakatan, dan pelaku pasar pesimis tentang Inggris yang keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan membuat dolar AS menguat," jelasnya
Dia menambahkan rupiah akan diperdagangkan pada kisaran Rp13.980 hingga Rp14.060 per USD.
"Rupiah masih akan sedikit melanjutkan tren melemah terhadap USD. Pasar masih wait and see terhadap FOMC," ujar Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk, Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Selasa (30/7/2019).
Senada diungkapkan oleh Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, yang mengatakan dolar akan terus menguat seiring perang dagang AS dan China tidak akan berakhir serta keputsan Inggris yang akan keluar dari Uni Eropa.
"Disisi lain tentang negosiasi perang dagang akan dilakukan hari ini yang digelar di Shanghai tidak mendapatkan kesepakatan, dan pelaku pasar pesimis tentang Inggris yang keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan membuat dolar AS menguat," jelasnya
Dia menambahkan rupiah akan diperdagangkan pada kisaran Rp13.980 hingga Rp14.060 per USD.
(ven)