Pandu Sjahrir, Sosok Dibalik Pertemuan Bos SoftBank dan Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Pertemuan bos SoftBank Masayoshi Son dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin kemarin di Istana Negara, begitu penting bagi industri digital di Indonesia. Investor asal Jepang tersebut kembali menyuntikan dana miliaran dolar AS untuk dua entitas digital, Grab dan Tokopedia agar semakin menguatkan posisi keduanya di pasar Indonesia dan Asia Tenggara.
Dibalik pertemuan Masayoshi dan Jokowi, sesungguhnya ada sosok penting yang membuat pertemuan istimewa ini terjadi. Pandu Sjahrir, sosok yang juga hadir dalam pertemuan yang menjadi "sutradara".
Saat dihubungi, Pandu berkisah, dirinya telah mempersiapkan pertemuan Masayoshi dengan Jokowi sejak Januari 2019 lalu. "Alhamdulillah akhirnya bisa ketemu," ujar Pandu yang juga keponakan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.
Pandu bilang, Masa (panggilan Masayoshi), bakal menggelontorkan investasi tambahan di Indonesia. Setelah masuk ke Grab dan Tokopedia dengan investasi hampir USD4 miliar, SoftBank berniat menambah lagi investasi baru sebesar USD1 miliar.
"Buat aku yang penting dari pertemuan ini adalah nilai ekonomi ke depan. Dengan investasi dari SoftBank akan dapat membantu current account yang masih defisit," imbuhnya, Selasa (30/7/2019).
Pandu menambahkan, selain berinvestasi di sektor teknologi, SoftBank juga berniat untuk masuk ke renewable energy yang sekarang ingin dikembangkan pemerintah.
"SoftBank juga punya komitmen mengembangkan go green. Itu juga yang menjadi harapan kita agar mereka bisa masuk ke sektor energi kita," kata Pandu, yang merupakan putra dari ekonom Sjahrir.
Masayoshi dan SoftBank selama ini dikenal dengan strategi winner takes all, pemenang akan menguasai semuanya dengan membunuh siapapun kompetitornya. Inilah yang membuat SoftBank terus membakar uang, termasuk membiayai Grab dengan dana tak terbatas, agar biasa menguasai dan mengendalikan bisnis ride healing di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Pandu pun mengaku belajar banyak dari Masayoshi. Maklum dirinya sejak 6 tahun lalu, mulai terjun ke bisnis digital. Ia kini adalah Presiden Komisaris SEA Grup, Induk Perusahaan Shopee, salah satu e-commerce paling agresif di Indonesia.
Sejak kembali ke tanah air, nama Pandu Sjahrir memang langsung melesat. Apalagi dia juga menjadi salah satu direksi di PT Toba Bara sejak tahun 2010. Perusahaan tambang batu bara ini di miliki oleh Luhut Binsar Pandjaitan. Pandu yang Lahir di Boston, Amerika Serikat tahun 1979, meraih gelar Sarjana dari University of Chicago, Amerika Serikat dan Master of Business Administration dari Stanford Graduate School of Business, Amerika Serikat.
Dibalik pertemuan Masayoshi dan Jokowi, sesungguhnya ada sosok penting yang membuat pertemuan istimewa ini terjadi. Pandu Sjahrir, sosok yang juga hadir dalam pertemuan yang menjadi "sutradara".
Saat dihubungi, Pandu berkisah, dirinya telah mempersiapkan pertemuan Masayoshi dengan Jokowi sejak Januari 2019 lalu. "Alhamdulillah akhirnya bisa ketemu," ujar Pandu yang juga keponakan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.
Pandu bilang, Masa (panggilan Masayoshi), bakal menggelontorkan investasi tambahan di Indonesia. Setelah masuk ke Grab dan Tokopedia dengan investasi hampir USD4 miliar, SoftBank berniat menambah lagi investasi baru sebesar USD1 miliar.
"Buat aku yang penting dari pertemuan ini adalah nilai ekonomi ke depan. Dengan investasi dari SoftBank akan dapat membantu current account yang masih defisit," imbuhnya, Selasa (30/7/2019).
Pandu menambahkan, selain berinvestasi di sektor teknologi, SoftBank juga berniat untuk masuk ke renewable energy yang sekarang ingin dikembangkan pemerintah.
"SoftBank juga punya komitmen mengembangkan go green. Itu juga yang menjadi harapan kita agar mereka bisa masuk ke sektor energi kita," kata Pandu, yang merupakan putra dari ekonom Sjahrir.
Masayoshi dan SoftBank selama ini dikenal dengan strategi winner takes all, pemenang akan menguasai semuanya dengan membunuh siapapun kompetitornya. Inilah yang membuat SoftBank terus membakar uang, termasuk membiayai Grab dengan dana tak terbatas, agar biasa menguasai dan mengendalikan bisnis ride healing di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Pandu pun mengaku belajar banyak dari Masayoshi. Maklum dirinya sejak 6 tahun lalu, mulai terjun ke bisnis digital. Ia kini adalah Presiden Komisaris SEA Grup, Induk Perusahaan Shopee, salah satu e-commerce paling agresif di Indonesia.
Sejak kembali ke tanah air, nama Pandu Sjahrir memang langsung melesat. Apalagi dia juga menjadi salah satu direksi di PT Toba Bara sejak tahun 2010. Perusahaan tambang batu bara ini di miliki oleh Luhut Binsar Pandjaitan. Pandu yang Lahir di Boston, Amerika Serikat tahun 1979, meraih gelar Sarjana dari University of Chicago, Amerika Serikat dan Master of Business Administration dari Stanford Graduate School of Business, Amerika Serikat.
(ven)