Mentan Amran Siap Tingkatkan Kesejahteraan Petani di Daerah Transmigrasi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan Kementerian Pertanian siap ikut mensukseskan program transmigrasi yang dilaksanakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Salah satunya melalui program strategis jangka panjang yakni Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) dengan menyerahkan berbagai bantuan pertanian seperti benih, bibit serta perluasan lahan.
"Saya kira konsep membangun desa itu artinya membangun republik ini. Intinya sama, kita ingin meningkatkan kesejahteraan petani-petani yang ada di daerah transmigrasi" kata Mentan Amran saat menghadiri Rapat Koordinasi Transmigrasi yang diselenggarakan Kemendes PDTT di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Rapat yang dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla bertujuan merevitalisasi pembangunan kawasan ekonomi 4.0, sebagai upaya mensejahterakan rakyat. Hadir Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo; Sekretaris Jenderal Kementan, Momon Rusmono; dan jajaran Eselon I lingkup Kemendes PDTT serta kepala dinas yang membidangi transmigrasi.
Amran menuturkan kerja sama Kementan dengan Kemendes PDTT dalam pembangunan pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani sudah berjalan sejak lama. Tepatnya sejak empat setengah tahun lalu. Alhasil, kerja sama antar dua kementerian ini meningkatkan produksi, menurunkan inflasi dan menaikan kesejahteraan petani.
"Kemendes dan Kementan sudah lama membangun sinergi. Sejak awal, kita sudah melakukan pendekatan dengan banyak program yang sudah kita canangkan. Termasuk membangun embung, kemudian meningkatkan produktivitas dan menyiapkan bibit unggul," tuturnya.
Kerja sama lain yang juga cukup membanggakan, sambung Amran, yakni meningkatnya ekspor pertanian berikut produk pertanianya hingga 500%. Peningkatan ini merupakan peningkatan tertinggi di sepanjang sejarah Republik Indonesia.
"Alhamdulillah ekspor kita tertinggi dalam sejarah. Ini adalah prestasi dari semua arahan yang diberikan Presiden Jokowi-JK selama empat setengah tahun," katanya.
Di tempat yang sama, Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan pentingnya konsep pemerataan ekonomi melalui program transmigrasi yang sesuai dengan perubahan zaman. Di sisi lain, transmigrasi juga mencakup aspek transfer keterampilan.
"Konsep mentransfer keterampilan ini diharapakan menjadi kunci keberhasilan konsep transmigrasi. Kita tau bahwa di banyak daerah penerapan saling tukar keterampilan ini membuat ekonominya semakin bagus," terang JK.
Oleh karena itu, Wapres menegaskan transmigrasi pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi mereka yang datang.
"Karena itu acara ini harus betul-betul jadi tujuan kita dalam meningkatkan kesejahteraan," tegasnya.
Sementara itu, Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo menekankan pentingnya infrastruktur yang baik guna menunjang daerah-daerah transmigrasi yang perlu mendapat perhatian. Langkah ini juga sekaligus untuk menyumbang pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) secara nasional.
"Jadi daerah-daerah yang masih terekspos dengan high cost economy akan naik tingkat konsumsinya menjadi lebih baik lagi. Nah dalam hal ini, kami banyak dibantu oleh Kementerian lain dalam pengembangan kawasan kawasan transmigrasi tersebut, termasuk dari kementerian pertanian," katanya.
Eko menambahkan, ada 42 kawasan yang menjadi target pembangunan berkala sampai akhir tahun. Ke-42 kawasan itu tersebar di seluruh daerah di Indonesia.
"Kami sedang menyiapkan lahan bersama pemerintah daerah baik yang telah mengirim atau daerah yang menerima seperti dari Jawa, Bali, Sumatra dan Kalimantan. Upaya ini dialkukan untuk mencegah adanya kesenjangan," tandasnya.
Salah satunya melalui program strategis jangka panjang yakni Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) dengan menyerahkan berbagai bantuan pertanian seperti benih, bibit serta perluasan lahan.
"Saya kira konsep membangun desa itu artinya membangun republik ini. Intinya sama, kita ingin meningkatkan kesejahteraan petani-petani yang ada di daerah transmigrasi" kata Mentan Amran saat menghadiri Rapat Koordinasi Transmigrasi yang diselenggarakan Kemendes PDTT di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Rapat yang dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla bertujuan merevitalisasi pembangunan kawasan ekonomi 4.0, sebagai upaya mensejahterakan rakyat. Hadir Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo; Sekretaris Jenderal Kementan, Momon Rusmono; dan jajaran Eselon I lingkup Kemendes PDTT serta kepala dinas yang membidangi transmigrasi.
Amran menuturkan kerja sama Kementan dengan Kemendes PDTT dalam pembangunan pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani sudah berjalan sejak lama. Tepatnya sejak empat setengah tahun lalu. Alhasil, kerja sama antar dua kementerian ini meningkatkan produksi, menurunkan inflasi dan menaikan kesejahteraan petani.
"Kemendes dan Kementan sudah lama membangun sinergi. Sejak awal, kita sudah melakukan pendekatan dengan banyak program yang sudah kita canangkan. Termasuk membangun embung, kemudian meningkatkan produktivitas dan menyiapkan bibit unggul," tuturnya.
Kerja sama lain yang juga cukup membanggakan, sambung Amran, yakni meningkatnya ekspor pertanian berikut produk pertanianya hingga 500%. Peningkatan ini merupakan peningkatan tertinggi di sepanjang sejarah Republik Indonesia.
"Alhamdulillah ekspor kita tertinggi dalam sejarah. Ini adalah prestasi dari semua arahan yang diberikan Presiden Jokowi-JK selama empat setengah tahun," katanya.
Di tempat yang sama, Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan pentingnya konsep pemerataan ekonomi melalui program transmigrasi yang sesuai dengan perubahan zaman. Di sisi lain, transmigrasi juga mencakup aspek transfer keterampilan.
"Konsep mentransfer keterampilan ini diharapakan menjadi kunci keberhasilan konsep transmigrasi. Kita tau bahwa di banyak daerah penerapan saling tukar keterampilan ini membuat ekonominya semakin bagus," terang JK.
Oleh karena itu, Wapres menegaskan transmigrasi pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi mereka yang datang.
"Karena itu acara ini harus betul-betul jadi tujuan kita dalam meningkatkan kesejahteraan," tegasnya.
Sementara itu, Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo menekankan pentingnya infrastruktur yang baik guna menunjang daerah-daerah transmigrasi yang perlu mendapat perhatian. Langkah ini juga sekaligus untuk menyumbang pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) secara nasional.
"Jadi daerah-daerah yang masih terekspos dengan high cost economy akan naik tingkat konsumsinya menjadi lebih baik lagi. Nah dalam hal ini, kami banyak dibantu oleh Kementerian lain dalam pengembangan kawasan kawasan transmigrasi tersebut, termasuk dari kementerian pertanian," katanya.
Eko menambahkan, ada 42 kawasan yang menjadi target pembangunan berkala sampai akhir tahun. Ke-42 kawasan itu tersebar di seluruh daerah di Indonesia.
"Kami sedang menyiapkan lahan bersama pemerintah daerah baik yang telah mengirim atau daerah yang menerima seperti dari Jawa, Bali, Sumatra dan Kalimantan. Upaya ini dialkukan untuk mencegah adanya kesenjangan," tandasnya.
(ven)