Genjot Ekonomi, RI Perlu Contoh Langkah Vietnam
A
A
A
JAKARTA - Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Ibnu Hadi mengatakan Indonesia bisa mencontoh Vietnam untuk menggenjot perekonomian. Saat ini, Vietnam menjadi negara paling agresif dalam peningkatan ekonomi di kawasan Asian Tenggara.
Pertumbuhan ekonomi Vietnam pada trimester awal 2019 mencapai angka 6,76% sedangkan Indonesia baru mencapai angka 5,07%. Selain itu, total investasi asing di Vietnam mencapai angka USD19 miliar.
Berbicara saat saat melakukan konferensi pers melalui sambungan video pada Kamis (1/8), Ibnu mengatakan Indonesia sangat mampu untuk menyamai agresifitas Vietnam dalam bidang ekonomi.
"Kalau memang baik, ya ditiru saja. Sederhananya seperti itu. Nanti tinggal kita sesuaikan dengan kepentingan di kita (Indonesia). Kalau negara lain bisa lebih maju, kita ikuti saja praktiknya dan kebijakannya," ucap Ibnu.
Sambung dia menambahkan, salah salah contoh agresifnya Vietnam adalah negara itu berani mencari perjanjian dagang bebas (FTA) dengan negara-negara asing. Terbaru, Vietnam menandatangani FTA dengan Uni Eropa.
Dia menambahkan, beberapa faktor yang membuat Vietnam menjadi primadona saat ini adalah mereka sudah memiliki infrastuktut yang baik. "Selain itu, upah buruh di Vietnam terbilang rendah, bilang dibandingkan dengan Indonesia," paparnya.
Pertumbuhan ekonomi Vietnam pada trimester awal 2019 mencapai angka 6,76% sedangkan Indonesia baru mencapai angka 5,07%. Selain itu, total investasi asing di Vietnam mencapai angka USD19 miliar.
Berbicara saat saat melakukan konferensi pers melalui sambungan video pada Kamis (1/8), Ibnu mengatakan Indonesia sangat mampu untuk menyamai agresifitas Vietnam dalam bidang ekonomi.
"Kalau memang baik, ya ditiru saja. Sederhananya seperti itu. Nanti tinggal kita sesuaikan dengan kepentingan di kita (Indonesia). Kalau negara lain bisa lebih maju, kita ikuti saja praktiknya dan kebijakannya," ucap Ibnu.
Sambung dia menambahkan, salah salah contoh agresifnya Vietnam adalah negara itu berani mencari perjanjian dagang bebas (FTA) dengan negara-negara asing. Terbaru, Vietnam menandatangani FTA dengan Uni Eropa.
Dia menambahkan, beberapa faktor yang membuat Vietnam menjadi primadona saat ini adalah mereka sudah memiliki infrastuktut yang baik. "Selain itu, upah buruh di Vietnam terbilang rendah, bilang dibandingkan dengan Indonesia," paparnya.
(akr)