Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Masih Melempem Lawan USD
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan tengah pekan hari ini diprediksi masih akan melempem untuk melanjutkan tren pelemahan. Kemerosotan mata uang garuda dipicu sentimen eksternal soal perang dagang Amerika Serikat (AS) versus China yang berkepanjangan untuk membuat Bank Sentral AS tidak memangkas suku bunganya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, pasar masih mengkhawatirkan perkembangan negosiasi dagang AS-China yang berubah menjadi aksi saling serang. "Meski Tiongkok sudah meredam isu penggunaan Yuan sebagai senjata untuk perang dagang, pasar masih belum melihat adanya arah jelas menuju kesepakatan dagang," ujar Ariston di Jakarta, Rabu (7/8/2019).
Dia menambahkan harga emas yang masih bergerak ke level tinggi baru pagi ini, menunjukkan kekhawatiran pasar. Harga emas kini sudah berada di kisaran USD478 per troy ons. Sementara itu, kepala Bank Sentral AS cabang St Louis, James Bullard, tengah malam tadi memberi pernyataan bahwa dia mendukung ide pemangkasan suku bunga satu kali lagi.
Akan tetapi dia menekankan tidak akan terburu-buru untuk melakukannya. "Dia menunggu respons dari perekonomian terhadap pemangkasan yang sudah dilakukan sebelumnya.USDIDR kemungkinan bergerak di kisaran 14270-14400," jelasnya.
Sebelumnya kurs rupiah terhadap dolar AS pada akhir perdagangan, Selasa (6/8) ditutup tak berdaya untuk melengkapi tren negatif sepanjang hari ini. Kejatuhan kurs rupiah mengiringi Poundsterling yang mendapatkan sedikit dukungan untuk mulai perlahan pulih.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah lesu hingga menyentuh level Rp14.270/USD dari sebelumnya Rp14.250/USD. Pergerakan harian rupiah pada hari ini berada pada kisaran Rp14.227 hingga Rp14.340/USD.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, pasar masih mengkhawatirkan perkembangan negosiasi dagang AS-China yang berubah menjadi aksi saling serang. "Meski Tiongkok sudah meredam isu penggunaan Yuan sebagai senjata untuk perang dagang, pasar masih belum melihat adanya arah jelas menuju kesepakatan dagang," ujar Ariston di Jakarta, Rabu (7/8/2019).
Dia menambahkan harga emas yang masih bergerak ke level tinggi baru pagi ini, menunjukkan kekhawatiran pasar. Harga emas kini sudah berada di kisaran USD478 per troy ons. Sementara itu, kepala Bank Sentral AS cabang St Louis, James Bullard, tengah malam tadi memberi pernyataan bahwa dia mendukung ide pemangkasan suku bunga satu kali lagi.
Akan tetapi dia menekankan tidak akan terburu-buru untuk melakukannya. "Dia menunggu respons dari perekonomian terhadap pemangkasan yang sudah dilakukan sebelumnya.USDIDR kemungkinan bergerak di kisaran 14270-14400," jelasnya.
Sebelumnya kurs rupiah terhadap dolar AS pada akhir perdagangan, Selasa (6/8) ditutup tak berdaya untuk melengkapi tren negatif sepanjang hari ini. Kejatuhan kurs rupiah mengiringi Poundsterling yang mendapatkan sedikit dukungan untuk mulai perlahan pulih.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah lesu hingga menyentuh level Rp14.270/USD dari sebelumnya Rp14.250/USD. Pergerakan harian rupiah pada hari ini berada pada kisaran Rp14.227 hingga Rp14.340/USD.
(akr)