PLN Minta Waktu Investigasi Penyebab Blackout
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) hingga saat ini masih melakukan investigasi penyebab terjadinya peristiwa pemadaman listrik total (blackout) di Jakarta, Banten, Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah baru-baru ini. Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani meminta masyarakat bersabar dan memberikan waktu kepada PLN untuk menuntaskan investigasi mati lampu massal tersebut.
Dia mengatakan, insiden blackout tersebut diduga tidak hanya disebabkan oleh keberadaan pohon di jalur transmisi Ungaran-Pemalang (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi/SUTET) 500 kV. Inten meyakini ada penyebab lain sehingga terjadi blackout.
"Persoalan pemadaman kemarin penyebabnya tidak tunggal. Jadi mohon izin berikan kami waktu untuk melakukan investigasi, melakukan assesment secara menyeluruh," ujar Inten di Jakarta, Rabu (7/8/2019).
Menurut dia PLN mempunyai tanggung jawab besar dalam mengungkap penyebab gangguan sistem kelistrikan tersebut. Supaya hasil investigasi komprehensif, PLN melibatkan sejumlah pihak antara lain kepolisian, perguruan tinggi dan sejumlah ahli ketenagalistrikan.
"Setelah hasilnya selesai nanti akan kita evaluasi untuk perbaikan ke depan. Kami akan berusaha semaksimal mungkin menjaga agar kejadian kemarin tidak terulang lagi," tegasnya.
Inten menambahkan, sistem kelistrikan Jawa-Bali memang rumit. Sistem kelistrikan Jawa-Bali memiliki 250 pembangkit, 500 gardu induk, 5.000 kilometer (km) sirkuit transmisi 500 kV, dan 7.000 km transmisi 150 kV.
"Perlu dipahami jika sistem Jawa Bali itu sangat kompleks. Jadi izinkan kami untuk melakukan investigasi secara menyeluruh. Investigasi masih terus berjalan, tidak berhenti penyebab kejadian kemarin saja, tapi bagaimana ke depan sistem Jawa-Bali bisa lebih baik lagi," tandasnya.
Dia mengatakan, insiden blackout tersebut diduga tidak hanya disebabkan oleh keberadaan pohon di jalur transmisi Ungaran-Pemalang (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi/SUTET) 500 kV. Inten meyakini ada penyebab lain sehingga terjadi blackout.
"Persoalan pemadaman kemarin penyebabnya tidak tunggal. Jadi mohon izin berikan kami waktu untuk melakukan investigasi, melakukan assesment secara menyeluruh," ujar Inten di Jakarta, Rabu (7/8/2019).
Menurut dia PLN mempunyai tanggung jawab besar dalam mengungkap penyebab gangguan sistem kelistrikan tersebut. Supaya hasil investigasi komprehensif, PLN melibatkan sejumlah pihak antara lain kepolisian, perguruan tinggi dan sejumlah ahli ketenagalistrikan.
"Setelah hasilnya selesai nanti akan kita evaluasi untuk perbaikan ke depan. Kami akan berusaha semaksimal mungkin menjaga agar kejadian kemarin tidak terulang lagi," tegasnya.
Inten menambahkan, sistem kelistrikan Jawa-Bali memang rumit. Sistem kelistrikan Jawa-Bali memiliki 250 pembangkit, 500 gardu induk, 5.000 kilometer (km) sirkuit transmisi 500 kV, dan 7.000 km transmisi 150 kV.
"Perlu dipahami jika sistem Jawa Bali itu sangat kompleks. Jadi izinkan kami untuk melakukan investigasi secara menyeluruh. Investigasi masih terus berjalan, tidak berhenti penyebab kejadian kemarin saja, tapi bagaimana ke depan sistem Jawa-Bali bisa lebih baik lagi," tandasnya.
(fjo)