Erwin Soeriadimadja Jabat Kepala BI Banten, Pariwisata dan Pengangguran Jadi PR

Sabtu, 10 Agustus 2019 - 04:47 WIB
Erwin Soeriadimadja Jabat Kepala BI Banten, Pariwisata dan Pengangguran Jadi PR
Erwin Soeriadimadja Jabat Kepala BI Banten, Pariwisata dan Pengangguran Jadi PR
A A A
SERANG - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten resmi dijabat Erwin Soeriadimadja menggantikan Rahmat Hernowo. Erwin ditantang oleh Gubernur Banten, Wahidin Halim, untuk membantu memulihkan pariwisata Banten pasca bencana Tsunami Selat Sunda pada akhir tahun kemarin.

"Pertumbuhan ekonomi Banten saat ini diatas pertumbuhan ekonomi nasional, inflasi kita juga cukup bagus. Terjadinya gempa yang berulang kali disinyalir akan membuat usaha di sektor pariwisata agak sedikit terganggu. BI diharapkan turut berperan aktif mengatasi persoalan ini," kata Wahidin Halim di Serang, Jumat (9/8/2019).

Mantan Walikota Tangerang itu mengakui bahwa tantangan kedepan adalah sektor pariwisata dan pengentasan pengaguran. "Melihat Banten saat ini, tantangan besarnya dari sektor pariwisata dan lapangan kerja, maka harus terus dikembangkan," ujarnya.

Di tempat yang sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi Banten di atas nasional. Sehingga Erwin, sebagai putra daerah asli Banten, diharap dapat lebih meningkatkan peran Bank Indonesia di Banten terutama mengurangi angka pengangguran.

"Dalam hitungan BI, ekonomi yang tumbuh 5,5% sampai 6% akan berdampak signifikan pada lowongan pekerjaan. Makanya industrialisasi harus terus didorong," kata Dody.

UMKM menjadi sektor lapangan usaha yang terus didorong oleh BI karena disitulah banyak menyerap lapangan kerja. Meskipun nilai tambah perekonomian dari UMKM tidak besar tapi dari sisi keberlanjutan ekonomi jadi jawaban untuk persoalan selama ini. "Maka, kini cobalah berdayakan peran digital untuk UMKM, karena ekonomi lebih efisien, murah dan efektif," tambah Dody.

Selain itu, tantangan perekonomian domestik masih cukup besar mengingat ketidakpastian ekonomi global yang masih menaungi. Perang dagang antara Amerika Serikat dan China juga patut menjadi perhatian dalam proses pengambilan kebijakan dalam beberapa tahun kedepan.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5778 seconds (0.1#10.140)