Tiga Pemenang Lelang Proyek Tol Semarang-Demak Lakukan Penandatanganan
A
A
A
JAKARTA - Proyek pembangunan jalan tol Semarang-Demak sepanjang 27 kilometer (km) telah ditetapkan pemenang hasil lelangnya. Pemenang tersebut adalah PT Perusahaan Perumahan, PT Wijaya Karya dan PT Misi Mulia Metrical.
Ketiga perusahaan pun melakukan penandatanganan hasil kesepakatan Perjanjian Usaha Patungan proyek jalan tol dengan total investasi Rp5,6 triliun dan pembentukan Perusahaan PP Semarang Demak.
Direktur Utama PT Misi Mulia Metrical, Hasnaeni, mengatakan pihaknya sebagai perusahaan swasta ikut mendukung pemerintah pada sektor infrastruktur khususnya jalan tol.
"Presiden Joko Widodo (Jokowi), telah melakukan perubahan yang sangat signifikan pada sektor infastuktur. Di mana, infrastruktur khususnya jalan tol di Indonesia ketinggalan 40 tahun dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan lain-lain," ujar dia, Jumat (9/8/2019).
Hasnaeni menuturkan, pembangunan infastuktur yang dilakukan oleh Presiden Jokowi patut diapresiasi. Pasalnya hal itu membuat perubahan sangat signifikan.
"Sehingga saya tertarik berinvestasi di jalan tol, kalau infrastruktur maju maka ekonomi ikut tumbuh. Dan baru dalam sejarah, jalan tol baru kali ini swasta dilibatkan. Ini satu hal yang sangat luar biasa dalam sejarah jalan tol," ungkapnya.
Seperti diketahui, Tol Semarang-Demak merupakan satu dari 14 ruas tol proyek strategis nasional (PSN) Perpres Nomor 56 Tahun 2018 yang belum mendapatkan investor. Proses selanjutnya adalah penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) yang rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat.
Ketiga perusahaan pun melakukan penandatanganan hasil kesepakatan Perjanjian Usaha Patungan proyek jalan tol dengan total investasi Rp5,6 triliun dan pembentukan Perusahaan PP Semarang Demak.
Direktur Utama PT Misi Mulia Metrical, Hasnaeni, mengatakan pihaknya sebagai perusahaan swasta ikut mendukung pemerintah pada sektor infrastruktur khususnya jalan tol.
"Presiden Joko Widodo (Jokowi), telah melakukan perubahan yang sangat signifikan pada sektor infastuktur. Di mana, infrastruktur khususnya jalan tol di Indonesia ketinggalan 40 tahun dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan lain-lain," ujar dia, Jumat (9/8/2019).
Hasnaeni menuturkan, pembangunan infastuktur yang dilakukan oleh Presiden Jokowi patut diapresiasi. Pasalnya hal itu membuat perubahan sangat signifikan.
"Sehingga saya tertarik berinvestasi di jalan tol, kalau infrastruktur maju maka ekonomi ikut tumbuh. Dan baru dalam sejarah, jalan tol baru kali ini swasta dilibatkan. Ini satu hal yang sangat luar biasa dalam sejarah jalan tol," ungkapnya.
Seperti diketahui, Tol Semarang-Demak merupakan satu dari 14 ruas tol proyek strategis nasional (PSN) Perpres Nomor 56 Tahun 2018 yang belum mendapatkan investor. Proses selanjutnya adalah penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) yang rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat.
(ven)