Edamame Jawa Timur Terus Menarik Minat Konsumen Luar Negeri
A
A
A
SURABAYA - Kementerian Pertanian terus menggiatkan ekspor produk pertanian Indonesia menuju pasar dunia. Berbagai komoditas unggulan didorong menuju negara peminat. Sebagai contoh kali ini ekspor edamame sebanyak 115 ton tujuan Jepang. Tidak hanya edamame, namun okra dan buncis turut dalam pengiriman ini.
Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya Musyaffak Fauzi secara khusus melepas ekspornya dari Kabupaten Jember, Kamis (8/8/2019). Menurut Musyaffak, komoditas edamame sangat bagus pasarnya, dan permintaan masih cukup tinggi, sehingga peluang ini harus dimanfaatkan dengan baik.
Musyaffak menilai Kabupaten Jember sebagai salah satu penghasil komoditas pertanian unggulan, memberikan kontribusi positif bagi pertambahan devisa negara dan diharapkan menyokong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kita tahu pertumbuhan PDB pertanian dan kinerja ekspor tumbuh dengan baik pada beberapa waktu ini. Semua berkat peran Bapak Ibu eksportir dan petani yang ada disini," kata Musyaffak.
Selain edamame, produk unggulan lainnya yang diekspor hari yang sama adalah daun tembakau sebanyak 22.5 ton tujuan Jerman dan 54 ton tujuan Republik Dominika. Selain itu turut dilepas ekspor coco fiber (serat sabut kelapa) tujuan China sebanyak 68 ton.
Musyaffak berjanji terus memberikan kemudahan pelayanan ekspor, dan meningkatkan pelayanan sertifikasi kepada seluruh eksportir. Pelayanan sertifikasi secara In-Line Inspection (ILI) yang telah diberikan kepada beberapa eksportir dapat mempersingkat waktu penyelesaian dokumen. Sebelumnya waktu penyelesaian dokumen butuh 3 hari, namun kini hanya memerlukan waktu 1-3 jam untuk penyelesaian dokumen.
Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya Musyaffak Fauzi secara khusus melepas ekspornya dari Kabupaten Jember, Kamis (8/8/2019). Menurut Musyaffak, komoditas edamame sangat bagus pasarnya, dan permintaan masih cukup tinggi, sehingga peluang ini harus dimanfaatkan dengan baik.
Musyaffak menilai Kabupaten Jember sebagai salah satu penghasil komoditas pertanian unggulan, memberikan kontribusi positif bagi pertambahan devisa negara dan diharapkan menyokong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kita tahu pertumbuhan PDB pertanian dan kinerja ekspor tumbuh dengan baik pada beberapa waktu ini. Semua berkat peran Bapak Ibu eksportir dan petani yang ada disini," kata Musyaffak.
Selain edamame, produk unggulan lainnya yang diekspor hari yang sama adalah daun tembakau sebanyak 22.5 ton tujuan Jerman dan 54 ton tujuan Republik Dominika. Selain itu turut dilepas ekspor coco fiber (serat sabut kelapa) tujuan China sebanyak 68 ton.
Musyaffak berjanji terus memberikan kemudahan pelayanan ekspor, dan meningkatkan pelayanan sertifikasi kepada seluruh eksportir. Pelayanan sertifikasi secara In-Line Inspection (ILI) yang telah diberikan kepada beberapa eksportir dapat mempersingkat waktu penyelesaian dokumen. Sebelumnya waktu penyelesaian dokumen butuh 3 hari, namun kini hanya memerlukan waktu 1-3 jam untuk penyelesaian dokumen.
(akn)