Kemenhub Kembangkan Long Ampung Jadi Paling Bandara Terdepan di Kalimantan
Kemenhub Kembangkan Long Ampung Jadi Paling Bandara Terdepan di Kalimantan
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan berupaya membangun konektivitas bagi seluruh masyarakat, salah satunya melalui kehadiran bandar udara di wilayah perbatasan. Bandar Udara Long Ampung, yang terletak di Kabupaten Malinau Selatan, Kalimantan Utara, merupakan bandara yang dekat dengan wilayah perbatasan Malaysia, menjadikannya sebagai bandara terdepan di Pulau Kalimantan.
Bandara Long Ampung, berdiri sejak 1975 sebagai penghubung desa Long Ampung dengan daerah lainnya di wilayah Kalimantan Utara. Bandara ini telah melaksanakan dua kali pengembangan dan renovasi, sehingga mampu melayani calon penumpang dengan lebih baik.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Polana Banguningsih Pramesti, mengungkapkan Bandara Long Ampung menjadi salah satu bandara terdepan di Indonesia yang turut serta membangun wilayah perbatasan.
"Sebagai bandara yang berada di daerah perbatasan, kehadiran Bandara Long Ampung turut serta membangun wilayah perbatasan. Konektivitas dan peningkatan ekonomi menjadi dorongan bagi kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan amanah undang-undang," ujar Polana di Jakarta, Selasa (13/8/2019).
Kepala Unit Pelayanan Bandar Udara Long Ampung, Muhamad Fadil, menyatakan bahwa kehadiran bandara sangat membantu masyarakat.
"Transportasi udara menjadi salah satu hal terpenting bagi masyarakat Long Ampung, karena apabila menggunakan jalur darat Long Ampung-Samarinda memakan waktu 2-3 hari, apabila kondisi hujan dapat memakan waktu hingga 2 minggu. Sehingga keberadaan bandara sangat penting bagi masyarakat untuk pemerataan ekonomi dan distribusi barang kebutuhan masyarakat," ujar Fadil.
Untuk diketahui, Bandara Long Ampung memiliki runway 790 m X 30 m yang mampu melayani pesawat jenis Cessna C208B Grand Caravan, dengan luas terminal 240 meter persegi yang mampu menampung 45 penumpang.
Pelayanan angkutan udara Bandara Long Ampung pada 2019 secara komersial dan perintis dilakukan oleh PT Susi Air, dengan rute Long Ampung-Samarinda PP, Long Ampung-Tanjung Selor PP, Long Ampung-Tarakan dan Long Ampung-Malinau PP. Bandara Long Ampung juga melayani penerbangan perintis kargo dari Juwata Tarakan yang dilaksanakan PT Susi Air dengan pesawat Cessna C208B Grand Caravan.
Bandara Long Ampung, berdiri sejak 1975 sebagai penghubung desa Long Ampung dengan daerah lainnya di wilayah Kalimantan Utara. Bandara ini telah melaksanakan dua kali pengembangan dan renovasi, sehingga mampu melayani calon penumpang dengan lebih baik.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Polana Banguningsih Pramesti, mengungkapkan Bandara Long Ampung menjadi salah satu bandara terdepan di Indonesia yang turut serta membangun wilayah perbatasan.
"Sebagai bandara yang berada di daerah perbatasan, kehadiran Bandara Long Ampung turut serta membangun wilayah perbatasan. Konektivitas dan peningkatan ekonomi menjadi dorongan bagi kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan amanah undang-undang," ujar Polana di Jakarta, Selasa (13/8/2019).
Kepala Unit Pelayanan Bandar Udara Long Ampung, Muhamad Fadil, menyatakan bahwa kehadiran bandara sangat membantu masyarakat.
"Transportasi udara menjadi salah satu hal terpenting bagi masyarakat Long Ampung, karena apabila menggunakan jalur darat Long Ampung-Samarinda memakan waktu 2-3 hari, apabila kondisi hujan dapat memakan waktu hingga 2 minggu. Sehingga keberadaan bandara sangat penting bagi masyarakat untuk pemerataan ekonomi dan distribusi barang kebutuhan masyarakat," ujar Fadil.
Untuk diketahui, Bandara Long Ampung memiliki runway 790 m X 30 m yang mampu melayani pesawat jenis Cessna C208B Grand Caravan, dengan luas terminal 240 meter persegi yang mampu menampung 45 penumpang.
Pelayanan angkutan udara Bandara Long Ampung pada 2019 secara komersial dan perintis dilakukan oleh PT Susi Air, dengan rute Long Ampung-Samarinda PP, Long Ampung-Tanjung Selor PP, Long Ampung-Tarakan dan Long Ampung-Malinau PP. Bandara Long Ampung juga melayani penerbangan perintis kargo dari Juwata Tarakan yang dilaksanakan PT Susi Air dengan pesawat Cessna C208B Grand Caravan.
(ven)
Explore More