Genjot Pengembangan Panas Bumi, Pertamina Siapkan Investasi Rp38 Triliun

Rabu, 14 Agustus 2019 - 18:33 WIB
Genjot Pengembangan...
Genjot Pengembangan Panas Bumi, Pertamina Siapkan Investasi Rp38 Triliun
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) siap mengucurkan investasi mencapai USD2,68 miliar atau sekitar Rp38 triliun sampai 2026 mendatang untuk pengembangan panas bumi (PLTP/Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) dengan total kapasitas sebesar 1.112 megawatt (MW). Hal itu sebagai komitmen Pertamina dalam rangka meningkatkan pengembangan panas bumi di Indonesia.

“Kami berkomitemen ke depan total kapasitas terpasang dapat lebih tinggi lagi. Saya minta investasi tidak boleh gagal,” ujar Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu di acara Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition 2019 bertajuk ‘Making Geothermal the Energy of Today’ di JCC, Jakarta, Rabu (14/8/2019).

Menurutnya, Pertamina telah mengembangkan PLTP sejak 35 tahun lalu. Pertama kali imbuhnya, perseroan telah mengembangkan PLTP Kamojang di Jawa Barat. “Saat ini Pertamina juga telah berkontribusi sepertiga dari seluruh kapasitas terpasang panas bumi sebesar 1.800 MW. Ke depan bagaimana kapasitas itu akan terus ditingkatkan,” kata dia.

Ditempat yang sama, Direktur Utama Pertamina Geothermal Energi Ali Mundakir menambahkan rencana total kapasitas 1.112 MW sampai 2026 tersebut meningkay hampir dua kali lipat dari saat ini 617 MW. Dalam waktu dekat PGE akan bertanbah kapasitas seiring beroperasinya PLTP Mulut Balai 1 dengan kapasitas 55 MW. “Nanti akan beroperasi Lumut Balai 1 ada tambahan 55 MW dari sekarang ini 617 MW,” terang Ali Mundakir.

Tidak hanya itu, setelah PLTP Lumut Balai rencananya akan beroperasu PLTP Hululais 2x55 MW. Dimana PLTP tersebut akan beroperasi unit 1 pada 2022 dan unit 2 pada 2023. “Kami juga mengembangkan PLTP Seulawah di Aceh dengan kapasitas total 110 MW,” jelasnya.

Untuk mencapai target kapasitas, terang dia pihaknya akan mengikuti sejumlah lelang yang dilakukan oleh Kementerian ESDM. Sejauh ini, PLTP milik PGE yang telah beroperasi terdiri dari PLTP Kamojang 235 MW, PLTP Ulubelu 220 MW, PLTP Lahendong 120 MW, PLTP Karaha 30 MW dan PLTP Sibayak 12 MW.

Pertamina sendiri telah berkontribusi sebesar 94% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia dengan 32% operasi sendiri dan sebanyak 62% merupakan Joint Operations Contract (JOC).
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1430 seconds (0.1#10.140)