Pos Indonesia Targetkan Transaksi Remitansi Rp16 Triliun di 2019

BANDUNG - PT Pos Indonesia menargetkan transaksi remitansi atau kiriman uang luar negeri senilai Rp16 triliun hingga akhir tahun 2019. Untuk mencapai target tersebut, Pos Indonesia bakal menyasar segmen bisnis, dengan tetap menggarap market utamanya yaitu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.

Direktur Jaringan dan Layanan Jasa Keuangan PT Pos Indonesia Ihwan Sutardiyanta menyatakan, tahun ini pihaknya menargetkan sekitar 3 juta transaksi. Dari jumlah itu, diharapkan nilai transaksi yang dicapai Rp16 triliun.

"Secara jumlah, remitansi melalui Pos terus bertambah. Pada 2018 kami mencatat Rp15 triliun. Tahun ini, kami berharap transaksi remitansi bisa tembus Rp16 triliun lebih," kata Ihwan di sela-sela program undian Ramadhan Bersama Pos & WU 2019 di Graha Pos, Jalan Banda, Kota Bandung, Kamis (15/8/2019).

Menurut dia, pendapatan dari remitansi cenderung stagnan lantaran masih berlakunya moratorium TKI ke timur tengah dan negara Arab lainnya. Sehingga market remitansi cenderung stagnan. "Tahun ini memang naik tipis, sekitar 16%. Karena ada moratorium, sehingga pengiriman alami stagnasi. Jadi kalaupun ada pertumbuhan, itu dari negara lain," jelasnya.

Selama ini, kata dia, nasabah yang banyak melakukan pengiriman uang berasal untuk wilayah Jabar, Jateng, dan Jatim. Mereka adalah pekerja migran di Arab Saudi, Malaysia, dan negara di timur tengah lainnya. Komposisi terbesar sekitar 50% ada di Arab Saudi.

"Total kami ada di 200 negara, seperti AS, Australia, dan lainnya. Pelanggan remitansi kami adalah imigran kita yang bekerja di luar negeri. Kemudian ekspatriat dari berbagai negara yang berada di Indonesia," imbuh dia.

Sementara itu, sebanyak 15 pelanggan Pos Indonesia mendapatkan hadiah tiket perjalanan umroh. Mereka adalah pelanggan layanan remitansi Western Union di Kantor Pos yang bentansaksl selama periode 1 Mei 2019 hingga 31 Juli 2019. Selain itu, Pos juga memberikan hadiah 20 televisi 32 inci dan dan 20 lemari es dua pintu.