Era Industri 4.0 Jadi Peluang Lebih Berinovasi
A
A
A
JAKARTA - ERA digital 4.0 menjadi peluang bagi perbankan untuk lebih berinovasi memberikan layanan kepada nasabah.
Inovasi itu dibutuhkan untuk menyikapi persaingan seiring pesatnya pertumbuhan financial technology (fintech). Di sisi lain, era digital banking 4.0 juga menghadirkan sejumlah tantangan, seperti perlindungan data nasabah.
Karena itu, industri dituntut lebih adaptif terhadap perkembangan era digital banking 4.0. Agus F Abdillah, Chief Product and Services Officer Telkomtelstra, menyebutkan, perkembangan pesat era digital banking 4.0 di sektor perbankan dan finansial telah mengubah dan mendisrupsi model bisnis saat ini.
“Hampir semua di sektor finansial dan perbankan, mulai deposit, lending, payment system , asuransi, hingga multifinance, dimasuki model bisnis baru yang berbasis platform. Ini yang banyak terjadi,” ucapnya.
Menurut Agus, jika perbankan belum menggunakan ini, akan sangat mudah didisrupsi oleh fintech baru. “Bagaimana fintech bisa melakukan itu, antara lain dengan memperbaiki customer experience memanfaatkan teknologi IT. Teknologi seperti apa, ada tiga yang menonjol, yakni dari sisi network, cloud, dan security,” paparnya.
Sebagai salah satu perusahaan penyedia solusi teknologi terdepan, seperti managed network services, managed security services, dan managed cloud services, Telkomtelstra ikut mendukung upaya regulator dan perbankan di Indonesia untuk bertransformasi dan beradaptasi dengan era digital banking 4.0.
Telkomtelstra menawarkan solusi pengelolaan cloud menjadi satu sistem terintegrasi dengan nama hybrid cloud system . Bekerja sama dengan Microsoft, sistem hybrid cloud ini memungkinkan data tetap tersimpan di data center Telkomtelstra di Indonesia, tetapi bisa menggunakan azure publik secara global.
Telkomtelstra adalah perusahaan patungan antara PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom Indonesia) yang merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan Telstra Corporation Limited (Telstra) yang merupakan perusahaan telekomunikasi dan layanan informasi terkemuka di Australia. (Anton C)
Inovasi itu dibutuhkan untuk menyikapi persaingan seiring pesatnya pertumbuhan financial technology (fintech). Di sisi lain, era digital banking 4.0 juga menghadirkan sejumlah tantangan, seperti perlindungan data nasabah.
Karena itu, industri dituntut lebih adaptif terhadap perkembangan era digital banking 4.0. Agus F Abdillah, Chief Product and Services Officer Telkomtelstra, menyebutkan, perkembangan pesat era digital banking 4.0 di sektor perbankan dan finansial telah mengubah dan mendisrupsi model bisnis saat ini.
“Hampir semua di sektor finansial dan perbankan, mulai deposit, lending, payment system , asuransi, hingga multifinance, dimasuki model bisnis baru yang berbasis platform. Ini yang banyak terjadi,” ucapnya.
Menurut Agus, jika perbankan belum menggunakan ini, akan sangat mudah didisrupsi oleh fintech baru. “Bagaimana fintech bisa melakukan itu, antara lain dengan memperbaiki customer experience memanfaatkan teknologi IT. Teknologi seperti apa, ada tiga yang menonjol, yakni dari sisi network, cloud, dan security,” paparnya.
Sebagai salah satu perusahaan penyedia solusi teknologi terdepan, seperti managed network services, managed security services, dan managed cloud services, Telkomtelstra ikut mendukung upaya regulator dan perbankan di Indonesia untuk bertransformasi dan beradaptasi dengan era digital banking 4.0.
Telkomtelstra menawarkan solusi pengelolaan cloud menjadi satu sistem terintegrasi dengan nama hybrid cloud system . Bekerja sama dengan Microsoft, sistem hybrid cloud ini memungkinkan data tetap tersimpan di data center Telkomtelstra di Indonesia, tetapi bisa menggunakan azure publik secara global.
Telkomtelstra adalah perusahaan patungan antara PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom Indonesia) yang merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan Telstra Corporation Limited (Telstra) yang merupakan perusahaan telekomunikasi dan layanan informasi terkemuka di Australia. (Anton C)
(nfl)