Dukung Pemenuhan Air Bersih di Sulteng, Sinar Mas Serahkan Mobil Tangki ke PMI
A
A
A
JAKARTA - Pentingnya pasokan air bersih di musim kemarau bagi warga masyarakat Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, yang terdampak bencana alam, serta masih menempati pengungsian, mendorong mendorong Eka Tjipta Foundation (ETF) menggandeng Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) menyerahkan batuan mobil tangki kepada Palang Merah Indonesia.
"Semoga bantuan ini dapat mengurangi potensi serangan dehidrasi serta penyebaran penyakit akibatnya kurangnya ketersediaan air bersih bagi masyarakat di tengah suhu tinggi karena puncak musim kemarau," ujar Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin setelah bersama Direktur Eksekutif ETF, Ardy Chandra melakukan penyerahan simbolik kepada Plh Ketua Umum PMI, Ginandjar Kartasasmita.
Menjadi bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan, Saleh menyebutkan inisiatif ini adalah cara Sinar Mas peduli dan mengembalikan kepada masyarakat. "Mengingat tumbuh dan berkembangnya Sinar Mas tak terlepas dari kehadiran juga peran serta masyarakat," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (23/8/2019).
Aksi yang mendapat dukungan Asia Pulp & Paper Sinar Mas adalah langkah lanjutan, setelah Oktober tahun lalu, melalui ETF bersama Yayasan Buddha Tzu Chi serta TNI membangun rumah tinggal berikut infrastruktur layanan publik seperti klinik, rumah ibadah, dan sekolah bagi warga masyarakat yang menjadi korban bencana di Palu dan Donggala serta Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Kemitraan tersebut berbentuk pengiriman logistik ke lokasi restorasi yang pengamanannya dilakukan pihak TNI, kemudian berlanjut ke pembangunan infrastruktur yang dimotori oleh unit zeni TNI.
Di bulan Mei tahun ini, Sinar Mas juga membantu renovasi sarana pendidikan dan peribadatan pasca bencana alam banjir bandang yang melanda Sentani, Papua dan Pandeglang, Banten.
Kepedulian Sinar Mas terhadap masyarakat yang terdampak bencana telah berlangsung lama. Sebelumnya, ETF bersama Yayasan Buddha Tzu Chi, melakukan langkah serupa pada fase tahap tanggap darurat, maupun rekonstruksi saat gempa terjadi di Sumatra Barat dan Jambi tahun 2010, Tasikmalaya, Jawa Barat tahun 2009, Daerah Istimewa Yogyakarta-Magelang tahun 2006, dan Aceh-Nias pasca tsunami melanda tahun 2004.
Dari sisi pemahaman mitigasi bencana alam, ETF pada tahun 2006 menerbitkan buku berjudul Disaster Management di Negeri Rawan Bencana, berisikan rujukan penanganan bencana yang berkelanjutan. ETF sendiri adalah lembaga yang mewadahi pelaksanaaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang berada di bawah naungan Sinar Mas.
"Semoga bantuan ini dapat mengurangi potensi serangan dehidrasi serta penyebaran penyakit akibatnya kurangnya ketersediaan air bersih bagi masyarakat di tengah suhu tinggi karena puncak musim kemarau," ujar Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin setelah bersama Direktur Eksekutif ETF, Ardy Chandra melakukan penyerahan simbolik kepada Plh Ketua Umum PMI, Ginandjar Kartasasmita.
Menjadi bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan, Saleh menyebutkan inisiatif ini adalah cara Sinar Mas peduli dan mengembalikan kepada masyarakat. "Mengingat tumbuh dan berkembangnya Sinar Mas tak terlepas dari kehadiran juga peran serta masyarakat," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (23/8/2019).
Aksi yang mendapat dukungan Asia Pulp & Paper Sinar Mas adalah langkah lanjutan, setelah Oktober tahun lalu, melalui ETF bersama Yayasan Buddha Tzu Chi serta TNI membangun rumah tinggal berikut infrastruktur layanan publik seperti klinik, rumah ibadah, dan sekolah bagi warga masyarakat yang menjadi korban bencana di Palu dan Donggala serta Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Kemitraan tersebut berbentuk pengiriman logistik ke lokasi restorasi yang pengamanannya dilakukan pihak TNI, kemudian berlanjut ke pembangunan infrastruktur yang dimotori oleh unit zeni TNI.
Di bulan Mei tahun ini, Sinar Mas juga membantu renovasi sarana pendidikan dan peribadatan pasca bencana alam banjir bandang yang melanda Sentani, Papua dan Pandeglang, Banten.
Kepedulian Sinar Mas terhadap masyarakat yang terdampak bencana telah berlangsung lama. Sebelumnya, ETF bersama Yayasan Buddha Tzu Chi, melakukan langkah serupa pada fase tahap tanggap darurat, maupun rekonstruksi saat gempa terjadi di Sumatra Barat dan Jambi tahun 2010, Tasikmalaya, Jawa Barat tahun 2009, Daerah Istimewa Yogyakarta-Magelang tahun 2006, dan Aceh-Nias pasca tsunami melanda tahun 2004.
Dari sisi pemahaman mitigasi bencana alam, ETF pada tahun 2006 menerbitkan buku berjudul Disaster Management di Negeri Rawan Bencana, berisikan rujukan penanganan bencana yang berkelanjutan. ETF sendiri adalah lembaga yang mewadahi pelaksanaaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang berada di bawah naungan Sinar Mas.
(ven)