Tuah BI Selamatkan Rupiah dari Penguatan Dolar AS

Jum'at, 23 Agustus 2019 - 17:40 WIB
Tuah BI Selamatkan Rupiah dari Penguatan Dolar AS
Tuah BI Selamatkan Rupiah dari Penguatan Dolar AS
A A A
JAKARTA - Keputusan Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 5,5% memberi tuah bagi pergerakan rupiah pada akhir pekan ini. Data Bloomberg mencatat rupiah pada Jumat (23/8/2019), ditutup menguat 24 poin atau 0,17% ke level Rp14.215 per USD.

Pagi tadi, rupiah dibuka melemah 1 poin ke level Rp14.240 per USD, dibanding Kamis lalu di level Rp14.239 per USD. Sepanjang hari ini, rupiah bergerak labil namun berakhir manis. Akhir pekan ini, rupiah diperdagangkan di Rp14.207-Rp14.264 per USD.

Senada, penguatan rupiah juga terpantau di Yahoo Finance. Mata uang kecintaan kita, ada Jumat petang ini, terapresiasi 20 poin atau 0,14% ke Rp14.210 per USD, berbanding Rp14.230 per USD di Kamis lalu. Hari ini, rupiah ditransaksikan di Rp14.210-Rp14.250 per USD.

Penurunan suku bunga BI yang mengejutkan perkiraan banyak kalangan, ternyata menuai hasil positif bagi rupiah. Seiring tren bank sentral global dalam menurunkan suku bunga menghadapi perlambatan ekonomi dunia.

Pelonggaran ini membuat aliran masuk modal asing tetap terjaga dan membantu mengerek rupiah. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menjelaskan dana asing yang masuk ke Indonesia selama sepekan ini telah mencapai Rp177,9 triliun. Aliran dana asing dan kebijakan BI pun membantu menyelamatkan rupiah dari dolar AS yang sedang "mengamuk" menjelang pidato The Fed.

Melansir dari Reuters, dolar AS menguat secara luas pada Jumat ini, menjelang pidato Ketua The Fed Jerome Powell, dalam pertemuan tahunan di Jackson Hole, Wyoming. Investor sedang menunggu arah dari kebijakan moneter AS.

Pasar mata uang sendiri dalam beberapa minggu terakhir cenderung ke arah tren pemangkasan suku bunga yang dilakukan bank sentral global. Kebijakan ini untuk mengakomodasi atas perlambatan ekonomi global.

Investor pun berharap The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan berikutnya di September. "Saya berharap The Fed menekankan bahwa ekonomi AS cukup kuat dengan satu atau dia pemotongan suku bunga di tahun ini, untuk menjaga ekonomi pada jalurnya. Ini mungkin nada hawkish yang diharapkan pasar dan bisa positif untuk dolar," ujar Marshall Gittler, kepala strategi mata uang di ACLS Global.

Ekspektasi investor membuat indeks USD terhadap enam mata uang utama, menguat menjadi 98,35. Sementara itu, euro melemah 0,1% ke level USD1,1067. Yuan China melemah ke 7,09 per USD.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7973 seconds (0.1#10.140)