Para Pencari Kerja, Ini Lima Tanda Wawancara Kerja yang Hoax

Sabtu, 24 Agustus 2019 - 16:01 WIB
Para Pencari Kerja, Ini Lima Tanda Wawancara Kerja yang Hoax
Para Pencari Kerja, Ini Lima Tanda Wawancara Kerja yang Hoax
A A A
JAKARTA - Wawancara kerja adalah suatu jenis tahapan dalam seleksi kerja yang melibatkan percakapan antara pelamar/pencari kerja dengan pihak perwakilan dari organisasi yang mempekerjakan untuk melihat, apakah calon pekerja merupakan kandidat yang tepat atau tidak.

Sebelum tahap wawancara kerja biasanya didahului oleh evaluasi rangkuman riwayat hidup tiap pencari kerja, kemudian perusahaan akan memilih sejumlah kecil kandidat untuk melakukan proses selanjutnya yaitu wawancara kerja.

Sampai saat ini, wawancara kerja masih dipandang sebagai salah satu proses yang paling penting bagi perusahaan untuk mengevaluasi karyawan potensial yang di diperlukan oleh perusahaan.

Namun terkadang ada oknum-oknum yang memanfaatkan tingginya minat pencari kerja dengan membuka lamaran kerja bodong dengan mencatut perusahaan terkenal, dan mengundang pelamar kerja untuk wawancara. Padahal, undangan tersebut adalah hoax alias palsu dengan tujuan menipu. Dilansir dari Jobstreet, berikut lima ciri wawancara kerja yang hoax:

1. Panggilan wawancara sama sekali tidak menyebutkan posisi atau lowongan.
Surat undangan wawancara palsu ini tidak menyebutkan posisi atau lowongan yang akan diseleksi. Detail persyaratan yang sudah tidak relevan atau tidak perlu disebutkan seperti alat tulis, berpakaian rapi, dan lain-lain. Cap pada tanda tangan yang hanya berupa logo digital, bukan cap perusahaan asli.

2. Mencantumkan nama semua kandidat yang diundang.
Undangan wawancara yang seharusnya bersifat personal, malah mencantumkan nama semua kandidat atau peserta lainnya. Selain itu surat undangan wawancara palsu ini umumnya juga mengharuskan kandidat untuk melakukan reservasi pemesanan tiket kepada panitia rekrutmen. Modus lainnya adalah pemesanan tiket melalui travel agent rekanan palsu.

3. Semua biaya transportasi, konsumsi, dan lainnya harus ditalangi oleh kandidat.
Dengan memberikan janji bahwa semua biaya akan di-reimburse, kandidat diminta untuk menalangi semua biaya.

4. Semua informasi yang diberikan sama sekali tidak relevan.
Tahap seleksi sama sekali tidak relevan dengan metode pengembangan. Kualifikasi yang dicantumkan juga sangat umum, tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan iming-iming gaji besar yang ditawarkan.

5.Banyak bagian tak lazim dan tak perlu disebutkan dalam surat undangan wawancara.
Bagian tanya-jawab yang tidak lazim, terlalu umum bahkan tidak perlu dijelaskan. Banyak kalimat dalam surat undangan palsu ini juga tidak profesional, bahasa atau kalimat yang berbelit-belit dan banyak ditemukan typo.

Nah, jika mendapat surat undangan wawancara kerja yang memiliki poin-poin seperti di atas, sebaiknya waspada dan jangan membuta mengikuti instruksi yang tercantum didalamnya. Tak ada salahnya juga mencari nomor telepon dan menghubungi langsung perusahaan serta menanyakan apakah perusahaan tersebut memang tengah menggelar wawancara kerja.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7317 seconds (0.1#10.140)