Genjot Ekonomi, Taiwan Manfaatkan Jalur Sutera Modern China
A
A
A
TAIPE - Taiwan melakukan strategi besar dalam meningkatkan perekonomian, dimana tercatat menduduki peringkat ke-15 untuk perekonomian global pada 2018, lalu. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan terus menggandeng beberapa mitra dagang dalam memperkenalkan produknya.
Direktur General Kementerian Luar Negeri Taiwan Klement Ruey Sheng Gu mengatakan, bakal memanfaatkan belt Road Initiative (BRI) atau yang dikenal sebagai Jalur Sutera Modern menjadi keuntungan sendiri bagi Taiwan. BRI sendiri merupakan kebijakan yang dibuat China dan diyakini bakal menguntungkan produk Taiwan ke beberapa negara Asia.
"Kebijakan Belt Road Initiative ini memang diperkenalkan oleh pemerintah China, tapi kebijakan ini memudahkan kita untuk meluncurkan ekspor. Dimana kita tidak ingin manfaatkan itu agar terus menjadi negara yang maju," ujar Ruey Sheng Gu di Taiwan, Senin (26/8/2019).
Saat ini, dia menambahkan beberapa industri manufaktur yakni untuk sektor elektronik terus digencarkan olehnya. Pasalnya, produk elektronik semakin diminati pasar Asia. "Saat ini kita terus memperkenalkan produk elektronik yang semakin canggih, dimana kita terus memperbaiki sistem dan teknologi yang semakin canggih menginggat saat ini kemajuan tekenologi sangat pesat," jelasnya.
Sementara iru, Taiwan terus memperkenalkan merek dagangnya agar tidak disamakan dengan China. Hal ini dilakukan agar mengalahkan beberapa produk China. "Sering kali kita tertekan dengan kebijakan China, tapi kami ingin mengalahkan ekonomi China karena kita itu berbeda dan kita adalah Taiwan bukan China," tegasnya.
Direktur General Kementerian Luar Negeri Taiwan Klement Ruey Sheng Gu mengatakan, bakal memanfaatkan belt Road Initiative (BRI) atau yang dikenal sebagai Jalur Sutera Modern menjadi keuntungan sendiri bagi Taiwan. BRI sendiri merupakan kebijakan yang dibuat China dan diyakini bakal menguntungkan produk Taiwan ke beberapa negara Asia.
"Kebijakan Belt Road Initiative ini memang diperkenalkan oleh pemerintah China, tapi kebijakan ini memudahkan kita untuk meluncurkan ekspor. Dimana kita tidak ingin manfaatkan itu agar terus menjadi negara yang maju," ujar Ruey Sheng Gu di Taiwan, Senin (26/8/2019).
Saat ini, dia menambahkan beberapa industri manufaktur yakni untuk sektor elektronik terus digencarkan olehnya. Pasalnya, produk elektronik semakin diminati pasar Asia. "Saat ini kita terus memperkenalkan produk elektronik yang semakin canggih, dimana kita terus memperbaiki sistem dan teknologi yang semakin canggih menginggat saat ini kemajuan tekenologi sangat pesat," jelasnya.
Sementara iru, Taiwan terus memperkenalkan merek dagangnya agar tidak disamakan dengan China. Hal ini dilakukan agar mengalahkan beberapa produk China. "Sering kali kita tertekan dengan kebijakan China, tapi kami ingin mengalahkan ekonomi China karena kita itu berbeda dan kita adalah Taiwan bukan China," tegasnya.
(akr)