Pertamina Membangun Budaya Digital dan Transformasi Teknologi
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) kembali menggelar Digital Expo 2019 untuk mengembangkan transformasi digital. Gelaran ini menjadi tahun kedua setelah 2018 lalu, dengan tujuan membangun budaya digital dan kesadaran terhadap kemajuan digital serta perubahan untuk transformasi digital pertamina.
“Yang hari ini kita lakukan adalah digital expo yang kedua, jadi yang pertama dilakukan di tahun 2018,” ungkap Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati saat membuka Pertamina Digital Expo 2019, di Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Lebih lanjut Nicke menambahkan, seluruh rangkaian acara ini sudah dilaksanakan sejak bulan Juni, mulai dari internal program dimana seluruh jajaran Pertamina berlomba membuat aplikasi yang terintegrasi. Kemudian Pertamina mengembangkan aplikasi melalui Pertamina Energy Hackathon yang diikuti oleh 848 peserta.
“Kita juga mendapat animo luar biasa dari para pengembang aplikasi atau developer muda dalam lomba yang kita sebut Pertamina Energy Hackathon. Tahun lalu diikuti oleh 384 orang, sedangkan tahun ini 848 orang, jadi meningkat luar biasa,” katanya.
Pertamina Energy Hackathon, ungkap Nicke telah diikuti oleh seluruh peserta dari 64 daerah dari mulai dari Sabang, ada Sorong, Papua dan ada juga dari Singapura. “Seluruh peserta kami bagi menjadi 347 tim yang kemudian disaring masuk final menjadi 10 tim dan kita sudah memilih pemenang ada 5 tim sebagai pemenang," ujar Nicke.
"Dimana tema yang dibuat oleh developer muda ini adalah tentang Bisnis to Bisnis (B2B) atau Bisnis to Costumer (B2C) dan juga asset optimization. Dan ini juga sekaligus akan langsung kita implementasikan untuk bisnis Pertamina," sambungnya.
Dalam era digital hari ini, menurutnya Pertamina sebagai perusahaan BUMN juga ikut beradaptasi mengembangkan Digital Transformation Program terutama costumer eksperience. “Kita sudah melihat bagaimana meningkatkan pelayanan kepada costumer baik itu B2B dan B2C, kita kerja sama dengan para partner," paparnya.
“Yang hari ini kita lakukan adalah digital expo yang kedua, jadi yang pertama dilakukan di tahun 2018,” ungkap Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati saat membuka Pertamina Digital Expo 2019, di Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Lebih lanjut Nicke menambahkan, seluruh rangkaian acara ini sudah dilaksanakan sejak bulan Juni, mulai dari internal program dimana seluruh jajaran Pertamina berlomba membuat aplikasi yang terintegrasi. Kemudian Pertamina mengembangkan aplikasi melalui Pertamina Energy Hackathon yang diikuti oleh 848 peserta.
“Kita juga mendapat animo luar biasa dari para pengembang aplikasi atau developer muda dalam lomba yang kita sebut Pertamina Energy Hackathon. Tahun lalu diikuti oleh 384 orang, sedangkan tahun ini 848 orang, jadi meningkat luar biasa,” katanya.
Pertamina Energy Hackathon, ungkap Nicke telah diikuti oleh seluruh peserta dari 64 daerah dari mulai dari Sabang, ada Sorong, Papua dan ada juga dari Singapura. “Seluruh peserta kami bagi menjadi 347 tim yang kemudian disaring masuk final menjadi 10 tim dan kita sudah memilih pemenang ada 5 tim sebagai pemenang," ujar Nicke.
"Dimana tema yang dibuat oleh developer muda ini adalah tentang Bisnis to Bisnis (B2B) atau Bisnis to Costumer (B2C) dan juga asset optimization. Dan ini juga sekaligus akan langsung kita implementasikan untuk bisnis Pertamina," sambungnya.
Dalam era digital hari ini, menurutnya Pertamina sebagai perusahaan BUMN juga ikut beradaptasi mengembangkan Digital Transformation Program terutama costumer eksperience. “Kita sudah melihat bagaimana meningkatkan pelayanan kepada costumer baik itu B2B dan B2C, kita kerja sama dengan para partner," paparnya.
(akr)