KBI Berubah Menjadi Digital Corporation, Dampaknya Minimalis Human Error
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI secara resmi melakukan transformasi menuju Digital Corporation . Hal ini ditandai dengan meluncurkan mascot korporasi yaitu Robi, sebuah mascot yang memvisualisasikan perubahan KBI menjadi digital corporation.
Dengan transformasi ini, kedepan KBI akan berubah dari perusahaan kliring yang menggunakan teknologi digital, menjadi perusahaan digital yang memiliki lisensi kliring. Demikian disampaikan Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), di sela-sela perayaan HUT ke 37 korporasi ini yang diselenggarakan secara virtual pada hari Rabu, 8 September 2021.
Maskot KBI yaitu Robi, merupakan akronim dari Robot KBI, dimana sosok ini menggambarkan korporasi KBI saat ini. Ditengah perubahan di industri 4.0, gelombang digitaliasi, diperlukan proses transformasi korporasi menuju korporasi yang kuat, agile, berteknologi tinggi, dan memiliki akhlak. Robi, adalah mascot KBI, yang menggambarkan KBI sebagai korporasi digital, kuat dalam menghadapi perubahan, dan memiliki DNA Akhlak, yaitu Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyak, Adaptif, dan Kolaboratif.
“Dengan transformasi ini, kedepan KBI akan mengedepankan aspek teknologi digitalnya dalam menjalankan layanan bisnis. Semua sedang dalam proses, dan kami targetkan dalam beberapa waktu kedepan, KBI sudah bisa 100% berubah menjadi Digital Corporation. Harapan kami, tentunya ke depan dengan adanya transformasi menuju digital corporation ini, akan dapat mendorong kinerja korporasi," ucap Fajar Wibhiyadi
Selain itu Ia juga menerangkan, dengan transformasi ini juga akan memberikan dampak positif terhadap para pemangku kepentingan. Hal ini karena dari segi layanan akan bisa lebih cepat dan akurat, serta meminimalisasi terjadinya human error, karena semua sudah menggunakan teknologi digital.
Sebelum melakukan transformasi menuju digital corporation, kinerja KBI bisa dikatakan cukup mengkilap. Dalam 5 tahun terakhir, perolehan laba KBI mengalami peningakatan mencapai 941 %. Sedangkan dalam hal asset, dalam 5 tahun terjadi peningkatan sebesar 169 %. Bahkan di tahun 2020 saat Indonesia berada di tengah pendemi, KBI mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 31,98 %, meningkat dari Rp 50,3 Miliar di tahun 2019 menjadi Rp 66,4 Miliar.
“Kami proyeksikan, dengan tranformasi ini korporasi akan mengalami peningkatan dari sisi kinerja korporasi. Tantangannya adalah bagaimana melakukan transformasi sumber daya manusianya. Dengan menjadi digital corporation, tentunya semua sumber daya manusia yang ada juga harus bertransformasi, yaitu memiliki digital mindset. Untuk itu, kami juga terus melakukan berbagai program pengembangan SDM, yang disesuaikan dengan kebutuhan korporasi kedepan," ungkap Fajar Wibhiyadi.
Lihat Juga: Permudah Transaksi Tanpa Kartu, BRI Gandeng Artajasa Luncurkan Fitur Cardless Withdrawal
Dengan transformasi ini, kedepan KBI akan berubah dari perusahaan kliring yang menggunakan teknologi digital, menjadi perusahaan digital yang memiliki lisensi kliring. Demikian disampaikan Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), di sela-sela perayaan HUT ke 37 korporasi ini yang diselenggarakan secara virtual pada hari Rabu, 8 September 2021.
Maskot KBI yaitu Robi, merupakan akronim dari Robot KBI, dimana sosok ini menggambarkan korporasi KBI saat ini. Ditengah perubahan di industri 4.0, gelombang digitaliasi, diperlukan proses transformasi korporasi menuju korporasi yang kuat, agile, berteknologi tinggi, dan memiliki akhlak. Robi, adalah mascot KBI, yang menggambarkan KBI sebagai korporasi digital, kuat dalam menghadapi perubahan, dan memiliki DNA Akhlak, yaitu Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyak, Adaptif, dan Kolaboratif.
“Dengan transformasi ini, kedepan KBI akan mengedepankan aspek teknologi digitalnya dalam menjalankan layanan bisnis. Semua sedang dalam proses, dan kami targetkan dalam beberapa waktu kedepan, KBI sudah bisa 100% berubah menjadi Digital Corporation. Harapan kami, tentunya ke depan dengan adanya transformasi menuju digital corporation ini, akan dapat mendorong kinerja korporasi," ucap Fajar Wibhiyadi
Selain itu Ia juga menerangkan, dengan transformasi ini juga akan memberikan dampak positif terhadap para pemangku kepentingan. Hal ini karena dari segi layanan akan bisa lebih cepat dan akurat, serta meminimalisasi terjadinya human error, karena semua sudah menggunakan teknologi digital.
Sebelum melakukan transformasi menuju digital corporation, kinerja KBI bisa dikatakan cukup mengkilap. Dalam 5 tahun terakhir, perolehan laba KBI mengalami peningakatan mencapai 941 %. Sedangkan dalam hal asset, dalam 5 tahun terjadi peningkatan sebesar 169 %. Bahkan di tahun 2020 saat Indonesia berada di tengah pendemi, KBI mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 31,98 %, meningkat dari Rp 50,3 Miliar di tahun 2019 menjadi Rp 66,4 Miliar.
“Kami proyeksikan, dengan tranformasi ini korporasi akan mengalami peningkatan dari sisi kinerja korporasi. Tantangannya adalah bagaimana melakukan transformasi sumber daya manusianya. Dengan menjadi digital corporation, tentunya semua sumber daya manusia yang ada juga harus bertransformasi, yaitu memiliki digital mindset. Untuk itu, kami juga terus melakukan berbagai program pengembangan SDM, yang disesuaikan dengan kebutuhan korporasi kedepan," ungkap Fajar Wibhiyadi.
Lihat Juga: Permudah Transaksi Tanpa Kartu, BRI Gandeng Artajasa Luncurkan Fitur Cardless Withdrawal
(akr)