Rupiah Ditutup Berotot, Pounds Ambruk di Tengah Brexit Tanpa Kesepakatan
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Kamis (29/8/2019) ditutup berbalik berotot untuk menghapus kerugian dalam sesi sebelumnya. Sinyal perlawanan kurs rupiah mengiringi Poundsterling yang ambruk di tengah ancama Brexit dapat berakhir tanpa kesepakatan.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah naik lebih tinggi hingga menyentuh level Rp14.230/USD dari sebelumnya Rp14.250/USD. Pergerakan harian rupiah pada hari ini berada pada kisaran Rp14.230 hingga Rp14.260/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga meningkat ke posisi Rp14.237/USD dibandingkan sesi penutupan Rabu, kemarin Rp14.259/USD. Rupiah hari ini bergerak di antara level Rp14.237-Rp14.262/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah turut membaik untuk berada di level Rp14.235/USD dibandingkan penutupan kemarin Rp14.240/USD. Kurs rupiah terus bergerak fluktuatif ketika di tengah faktor eksternal yang penuh ketidakpastian.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona hijau di Rp14.254/USD untuk menjadi sinyal kebangkitan mata uang Garuda. Posisi ini memperlihatkan rupiah naik kembali usai sebelumnya berada pada level Rp14.263/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Poundsterling kembali jatuh pada perdagangan hari Kamis, sehari setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menunda parlemen selama lebih dari sebulan untuk menghindari kemungkinan mosi tidak percaya dan membawa Inggris keluar dari Uni Eropa pada batas waktu 31 Oktober.
Parlemen akan kembali dibuka ada 3 September, tetapi kembali ditangguhkan pada minggu berikutnya hingga 14 Oktober. Kondisi tersebut menekan Pounds hingga kehilangan 0,1% pada posisi USD1.2196. Sedangkan terhadap euro menyusun 0,2% menjadi 90,835.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah naik lebih tinggi hingga menyentuh level Rp14.230/USD dari sebelumnya Rp14.250/USD. Pergerakan harian rupiah pada hari ini berada pada kisaran Rp14.230 hingga Rp14.260/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga meningkat ke posisi Rp14.237/USD dibandingkan sesi penutupan Rabu, kemarin Rp14.259/USD. Rupiah hari ini bergerak di antara level Rp14.237-Rp14.262/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah turut membaik untuk berada di level Rp14.235/USD dibandingkan penutupan kemarin Rp14.240/USD. Kurs rupiah terus bergerak fluktuatif ketika di tengah faktor eksternal yang penuh ketidakpastian.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona hijau di Rp14.254/USD untuk menjadi sinyal kebangkitan mata uang Garuda. Posisi ini memperlihatkan rupiah naik kembali usai sebelumnya berada pada level Rp14.263/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Poundsterling kembali jatuh pada perdagangan hari Kamis, sehari setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menunda parlemen selama lebih dari sebulan untuk menghindari kemungkinan mosi tidak percaya dan membawa Inggris keluar dari Uni Eropa pada batas waktu 31 Oktober.
Parlemen akan kembali dibuka ada 3 September, tetapi kembali ditangguhkan pada minggu berikutnya hingga 14 Oktober. Kondisi tersebut menekan Pounds hingga kehilangan 0,1% pada posisi USD1.2196. Sedangkan terhadap euro menyusun 0,2% menjadi 90,835.
(akr)