Enam Langkah Strategis Akselerasi Penguatan Industri Manufaktur Disepakati
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah, Pemda dan Bank Indonesia (BI) menyepakati enam langkah strategis untuk memperkuat kinerja industri manufaktur guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, berkelanjutan, dan inklusif. Enam langkah strategis yang dimaksud, pertama yaitu meningkatkan efisiensi logistik melalui pembangunan infrastruktur seperti Pelabuhan Patimban dan pendukungnya.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melanjutkan, untuk langkah kedua yakni peningkatan iklim investasi melalui sistem perizinan dengan mengimplementasikan Online Single Submission (OSS) versi 1.1. Ditambah serta yang ketiga adalah harmonisasi regulasi dan program kebijakan untuk meningkatkan produktivitas industri.
"Antara lain melalui penerbitan ketentuan pelaksanaan super deductible tax dan penerbitan penyempurnaan ketentuan pendukung Kendaraan Ramah Lingkungan," jelas Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Rapat Koordinasi Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia dalam pengembangan Industri Manufaktur di Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Sambung dia menambahkan, langkah keempat adalah mendukung kelancaran sistem pembayaran melalui perluasan kerjasama Local Currency Settlement untuk perdagangan internasional dengan dua negara mitra perluasan kerjasama Local Currency Settlement untuk investasi (Malaysia, Thailand). Ditambah serta pengembangan sistem pembayaraan melalui perluasan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).
Lalu yang terakhir yakni mendorong pembiayaan melalui pembiayaan yang berwawasan lingkungan (green financing) melalui pelonggaran loan to value (LTV) dan uang muka. Serta pelebaran Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dan perluasan cakupan komponen sumber funding.
"Mendukung promosi perdagangan dan investasi industri manufaktur melalui fasilitasi negosiasi untuk menjadi pemasok brand global, percepatan ratifikasi Perjanjian Kemitraan Ekonom," jelasnya.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melanjutkan, untuk langkah kedua yakni peningkatan iklim investasi melalui sistem perizinan dengan mengimplementasikan Online Single Submission (OSS) versi 1.1. Ditambah serta yang ketiga adalah harmonisasi regulasi dan program kebijakan untuk meningkatkan produktivitas industri.
"Antara lain melalui penerbitan ketentuan pelaksanaan super deductible tax dan penerbitan penyempurnaan ketentuan pendukung Kendaraan Ramah Lingkungan," jelas Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Rapat Koordinasi Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia dalam pengembangan Industri Manufaktur di Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Sambung dia menambahkan, langkah keempat adalah mendukung kelancaran sistem pembayaran melalui perluasan kerjasama Local Currency Settlement untuk perdagangan internasional dengan dua negara mitra perluasan kerjasama Local Currency Settlement untuk investasi (Malaysia, Thailand). Ditambah serta pengembangan sistem pembayaraan melalui perluasan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).
Lalu yang terakhir yakni mendorong pembiayaan melalui pembiayaan yang berwawasan lingkungan (green financing) melalui pelonggaran loan to value (LTV) dan uang muka. Serta pelebaran Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dan perluasan cakupan komponen sumber funding.
"Mendukung promosi perdagangan dan investasi industri manufaktur melalui fasilitasi negosiasi untuk menjadi pemasok brand global, percepatan ratifikasi Perjanjian Kemitraan Ekonom," jelasnya.
(akr)