Kolaborasi SKK Migas dan Tiga KKKS Ciptakan Efisiensi Rp790 M

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) bersama tiga kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) berhasil menciptakan efisiensi sebesar USD56,5 juta atau sekitar Rp790 miliar. Efisiensi tersebut dicapai melalui sinergi kontrak penyediaan jasa transportasi udara untuk pekerja lapangan dari tiga KKKS yakni Medco E&P Natuna Ltd, Premier Oil Indonesia dan Star Energy.

"Inisiatif kolaborasi SKK Migas dan ketiga KKKS ini merupakan salah satu cara untuk mendapatkan efisiensi biaya tanpa harus menurunkan aspek kualitas keselamatan maupun operasional. Kami berharap, inisiatif ini dapat menjadi acuan untuk pelaksanaan kontrak lainnya," ujar Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas Tunggal, di Jakarta, Jumat (6/9/2019).

Sebagai informasi, ketiga KKKS tersebut beroperasi di Laut Natuna dengan rute penerbangan Bandar Udara Halim Perdanakusumah-Bandar Udara Khusus Matak di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau. Saat ini, jasa transportasi udara dilakukan ketiga KKKS menggunakan kontrak terpisah dengan maskapai yang berbeda.

Mengacu pada kebutuhan masing-masing KKKS sebelumnya, pesawat diperkirakan akan mengangkut kurang lebih 3.200 penumpang setiap bulan (round trip) dengan total 60 kali penerbangan per bulan dengan total jam terbang sekitar 170 jam.