414 Insinyur Indonesia Terima Sertifikasi ASEAN, 35 dari Len Industri
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 35 insinyur PT Len Industri (Persero) menerima sertifikasi dan medali AER (ASEAN Engineer Register) pada ajang CAFEO 2019 di Jakarta, Rabu (11/9/2019). Sebuah nilai tambah bagi perusahaan yang sedang menjalankan misi go regional menggarap pangsa pasar di kawasan ASEAN, Asia Pasifik, maupun Afrika. Indonesia menjadi penerima terbanyak yakni 414 insinyur dari total 816 penerima di semua organisasi keinsinyuran ASEAN.
Konferensi Insinyur ASEAN yang ke-37 (CAFEO 37th - Conference of the ASEAN Federation of Engineering Organisations 2019) diselenggarakan pada 11-13 Septemember 2019 di JIExpo, Kemayoran Jakarta Pusat. CAFEO dituan rumahi secara bergantian setiap tahunnya oleh 10 negara anggota ASEAN.
Direktur Utama PT Len Industri Zakky Gamal Yasin mengatakan, sertifikasi ini merupakan program meningkatkan kompetensi SDM khususnya bidang Sertifikasi Internasional Keinsinyuran. "Tahun kemarin kita daftarkan 20 orang, sekarang 35 insinyur baik dari unit bisnis transportasi, pertahanan, energi, ICT dan navigasi maupun pengembangan bisnis dan teknologi. Kita juga menampilkan Palapa Ring Paket Tengah, LRT Jakarta, Sistem PLTS, CMS KRI sebagai hasil karya Insan Len, khususnya para insinyur kita. Temen-temen BUMN yang lain sama. Bravo insinyur tanah air!"
Menurut Heru Dewanto selaku Ketua Umum PII (Persatuan Insinyur Indonesia), CAFEO 37th lebih dari sekedar acara seremoni tahunan. Konferensi tahun ini menjadi etalase kebanggaan yang menampilkan pencapaian pembangunan Indonesia dimana para insinyur tanah air bekerja nyata dibalik setiap proyek infrastruktur yang masif dalam beberapa tahun ke belakang.
AER merupakan sertifikat registrasi para insinyur profesional yang di berikan oleh AFEO (The Asean Federation of Engineering Organizations - Federasi Organiasasi Keinsinyuran ASEAN) yang bertujuan untuk memberikan standarisasi dasar mengenai profesi insinyur dalam menghadapi globalisasi dunia internasional.
Standarisasi dan kesetaraan dalam keinsinyuran berguna untuk memfilter arus deras globalisasi MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN serta menaikkan human capital index (HCI) secara nasional yang masih cukup rendah.
CAFEO 37th dihadiri delegasi dari 10 organisasi keinsinyuran se-ASEAN yaitu PII (Persatuan Insinyur Indonesia), IES (The Institution of Engineering Singapore), IEM (The Institution of Engineering Malaysia), PUJA (Pertubuhan Ukur Jurutera & Arkitek), PTC (The Philipine Technological Council), EIT (The Engineering Institute of Thailand), BEC (Board of Engineers Cambodia), LUSEA (Lao Union of Science and Engineering Associations), MES (Myanmar Engineering Society) and Vusta (Vietnam Union of Science and Technology).
Konferensi Insinyur ASEAN yang ke-37 (CAFEO 37th - Conference of the ASEAN Federation of Engineering Organisations 2019) diselenggarakan pada 11-13 Septemember 2019 di JIExpo, Kemayoran Jakarta Pusat. CAFEO dituan rumahi secara bergantian setiap tahunnya oleh 10 negara anggota ASEAN.
Direktur Utama PT Len Industri Zakky Gamal Yasin mengatakan, sertifikasi ini merupakan program meningkatkan kompetensi SDM khususnya bidang Sertifikasi Internasional Keinsinyuran. "Tahun kemarin kita daftarkan 20 orang, sekarang 35 insinyur baik dari unit bisnis transportasi, pertahanan, energi, ICT dan navigasi maupun pengembangan bisnis dan teknologi. Kita juga menampilkan Palapa Ring Paket Tengah, LRT Jakarta, Sistem PLTS, CMS KRI sebagai hasil karya Insan Len, khususnya para insinyur kita. Temen-temen BUMN yang lain sama. Bravo insinyur tanah air!"
Menurut Heru Dewanto selaku Ketua Umum PII (Persatuan Insinyur Indonesia), CAFEO 37th lebih dari sekedar acara seremoni tahunan. Konferensi tahun ini menjadi etalase kebanggaan yang menampilkan pencapaian pembangunan Indonesia dimana para insinyur tanah air bekerja nyata dibalik setiap proyek infrastruktur yang masif dalam beberapa tahun ke belakang.
AER merupakan sertifikat registrasi para insinyur profesional yang di berikan oleh AFEO (The Asean Federation of Engineering Organizations - Federasi Organiasasi Keinsinyuran ASEAN) yang bertujuan untuk memberikan standarisasi dasar mengenai profesi insinyur dalam menghadapi globalisasi dunia internasional.
Standarisasi dan kesetaraan dalam keinsinyuran berguna untuk memfilter arus deras globalisasi MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN serta menaikkan human capital index (HCI) secara nasional yang masih cukup rendah.
CAFEO 37th dihadiri delegasi dari 10 organisasi keinsinyuran se-ASEAN yaitu PII (Persatuan Insinyur Indonesia), IES (The Institution of Engineering Singapore), IEM (The Institution of Engineering Malaysia), PUJA (Pertubuhan Ukur Jurutera & Arkitek), PTC (The Philipine Technological Council), EIT (The Engineering Institute of Thailand), BEC (Board of Engineers Cambodia), LUSEA (Lao Union of Science and Engineering Associations), MES (Myanmar Engineering Society) and Vusta (Vietnam Union of Science and Technology).
(akn)