Darmin Ingin Transportasi Logistik Digarap Serius Oleh Kemenhub
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution berharap agar Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersungguh-sungguh menyiapkan jasa layanan untuk angkutan barang, tak lagi hanya fokus kepada angkutan penumpang saja. Hal ini seiring Kemenhub sebagai penyelenggara tugas pemerintahan di bidang perhubungan dalam menyediakan jasa layanan transportasi,
“Di negara-negara yang lebih maju, rangkaian kereta itu panjang sekali, apalagi kereta barang. Di sana angkutan kereta api sangat berperan dalam angkutan massal suatu barang. Orang iya, tapi barang tidak kalah pentingnya,” ujar Menko Darmin di Jakarta, Minggu (15/9/2019)
Ia menambahkan, transportasi hendaknya dilihat sebagai bagian yang tak terpisahkan dari sistem logistik dan para pengusaha yang memproduksi barang. "Saat ini sekitar 90% pengangkutan barang masih menggunakan truk. Pengangkutan barang dengan truk pun sebagian besar melakukan pelanggaran aturan beban maksimum. Hal ini tentu harus jadi perhatian," paparnya.
Dari RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional), Pemerintah telah memilih Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pada saat ini terdiri dari 223 Proyek dan 3 Program. “Ini semua merupakan backbone dari sarana transportasi," jelasnya.
Menurutnya infrastruktur perhubungan yang sudah dibangun di Jawa dan beberapa Pulau lain harus dikembangkan lagi serta dioptimalisasi pemanfaatannya sehingga terhubung dengan Kawasan pusat pertumbuhan ekonomi dan sentra produksi rakyat untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini sesuai dengan salah satu Visi Indonesia 2019-2024 yaitu Pembangunan Infrastruktur yang berkesinambungan.
“Nah setelah dioptimalkan, maka kita perlu melahirkan standar dan keteraturan. Kita perlu tahu dari setiap antar kota itu perlu ada informasi yang jelas, jadwalnya, biayanya. Begitu juga kereta api, kapal laut, bahkan angkutan udara. Kalau sudah begitu kita bisa berharap logistik modern akan terlahir,” terang Darmin.
Menko Darmin juga menerangkan, bahwa diperlukan sistem informasi di kota mengenai alat angkutan, sarana, barang, harga, tarif dan jadwal. Ini menjadi sebuah usaha besar serta memerlukan transformasi ekonomi dan digital.
Sebagai penutup Menko Darmin menginformasikan bahwa saat ini Pemerintah sedang menyiapkan penyederhanaan besar-besaran dalam hal perizinan. "Kedepannya perizinan ini akan difokuskan kepada monitoring dan pengawasan sehingga pengusaha akan lebih mudah dan lebih baik dalam berusaha," tegasnya.
“Di negara-negara yang lebih maju, rangkaian kereta itu panjang sekali, apalagi kereta barang. Di sana angkutan kereta api sangat berperan dalam angkutan massal suatu barang. Orang iya, tapi barang tidak kalah pentingnya,” ujar Menko Darmin di Jakarta, Minggu (15/9/2019)
Ia menambahkan, transportasi hendaknya dilihat sebagai bagian yang tak terpisahkan dari sistem logistik dan para pengusaha yang memproduksi barang. "Saat ini sekitar 90% pengangkutan barang masih menggunakan truk. Pengangkutan barang dengan truk pun sebagian besar melakukan pelanggaran aturan beban maksimum. Hal ini tentu harus jadi perhatian," paparnya.
Dari RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional), Pemerintah telah memilih Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pada saat ini terdiri dari 223 Proyek dan 3 Program. “Ini semua merupakan backbone dari sarana transportasi," jelasnya.
Menurutnya infrastruktur perhubungan yang sudah dibangun di Jawa dan beberapa Pulau lain harus dikembangkan lagi serta dioptimalisasi pemanfaatannya sehingga terhubung dengan Kawasan pusat pertumbuhan ekonomi dan sentra produksi rakyat untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini sesuai dengan salah satu Visi Indonesia 2019-2024 yaitu Pembangunan Infrastruktur yang berkesinambungan.
“Nah setelah dioptimalkan, maka kita perlu melahirkan standar dan keteraturan. Kita perlu tahu dari setiap antar kota itu perlu ada informasi yang jelas, jadwalnya, biayanya. Begitu juga kereta api, kapal laut, bahkan angkutan udara. Kalau sudah begitu kita bisa berharap logistik modern akan terlahir,” terang Darmin.
Menko Darmin juga menerangkan, bahwa diperlukan sistem informasi di kota mengenai alat angkutan, sarana, barang, harga, tarif dan jadwal. Ini menjadi sebuah usaha besar serta memerlukan transformasi ekonomi dan digital.
Sebagai penutup Menko Darmin menginformasikan bahwa saat ini Pemerintah sedang menyiapkan penyederhanaan besar-besaran dalam hal perizinan. "Kedepannya perizinan ini akan difokuskan kepada monitoring dan pengawasan sehingga pengusaha akan lebih mudah dan lebih baik dalam berusaha," tegasnya.
(akr)