PJB Targetkan PLTU Cilacap Ekspansi Operasional Oktober 2019

Senin, 16 September 2019 - 22:01 WIB
PJB Targetkan PLTU Cilacap...
PJB Targetkan PLTU Cilacap Ekspansi Operasional Oktober 2019
A A A
CILACAP - Pembangkit Listrik tenaga Uap (PLTU) Cilacap Ekspansi fase 2 ditargetkan akan segera memasok kebutuhan listrik Jawa-Bali. Pembangkit batu bara berkapasitas 1x1.000 MW ini telah masuk dalam tahap hot commissioning dan ditargetkan mulai beroperasi secara komersial (COD/Commercial Operation Date) pada 10 Oktober 2019. Dengan ekspansi ini, PLTU Cilacap nantinya akan menghasilkan total 2.230 MW atau memasok 7-7,5% sistem interkoneksi Jawa-Bali.

Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara mengatakan, perkembangan proyek ini bisa melampaui target atau lebih awal setahun dari yang ditetapkan. Dalam perjanjian penjualan tenaga listrik yang ditandatangani pada 12 Mei 2017, PLTU di Desa Karangkandri, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap ini ditargetkan COD pada Agustus 2020.

"Saat ini kami tengah menyelesaikan persiapan akhir. Sinkronisasi pertama sedang dilakukan lalu diuji coba performanya. Semua mesin sudah bekerja menghasilkan listrik dan akan diuji sampai memenuhi standar tahap komersial," kata Iwan dalam kunjungan ke PLTU Cilacap di Kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, Senin (16/9/2019).

Dia menjelaskan, PLTU Cilacap Ekspansi fase 2 dikembangkan oleh PT Sumber Segara Primadaya (S2P), perusahaan hasil patungan antara PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) dengan porsi sebesar 49% saham bersama PT Sumberenergi Sakti Prima (SSP) dengan porsi sebesar 51% saham.

Dalam hal Engineering, Procurement and Construction pembangkit dikerjakan oleh kontraktor China National Chemical Engineering Co. Ltd.
"Teknologi PLTU ekspansi ini termasuk ultra superkritikal atau yang tercanggih di Indonesia saat ini. Bahkan tingkat efisiensinya mencapai 42%. Teknologi ini bisa mengolah 1 kg batu bara dan menghasilkan 3 kWh dibandingkan teknologi sebelumnya hanya menghasilkan 2 kWh," ujarnya.

PLTU Cilacap Ekspansi fase 2 dibangun dengan skema build, own, operate dan sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan nasional Indonesia. Pembangkit ini merupakan bagian dari pengembangan PLTU Cilacap yang dioperasikan sejak tahun 2006. PT PJB melalui PT S2P telah mengembangkan empat unit PLTU di Cilacap. Unit 1 (300 MW) beroperasi pada 6 April 2006, disusul Unit 2 (300 MW) pada 2 September 2006.

Ekspansi fase pertama dengan kapasitas 660 MW mulai beroperasi di 10 Juni 2016. Sedangkan Ekspansi II direncanakan COD pada akhir September 2019. Kesigapan PT PJB dalam mendukung PT S2P dalam mempercepat penyelesaian tentunya tidak hanya memberikan dampak positif bagi kedua perusahaan ini, namun juga turut berkontribusi terhadap efisiensi BPP yang sedang dicanangkan PLN.

Sementara Direktur Proyek PT Sumber Segara Primadaya Harry Satria mengatakan pihaknya juga akan terus memperkuat dengan pembangunan dermaga jetty dan tongkang. Pihaknya ingin mengamankan pasokan batu bara demi menjaga produksi.

"Dalam prosesnya banyak yang kami evaluasi dan bahas ulang. Mulai dari kondisi lapangan, pengiriman material, dan peralatan yang ada. Hal ini yang membuat jadwalnya bisa lebih cepat signifikan dari target di 2020," ujar Harry.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0567 seconds (0.1#10.140)