Genjot Investasi KEK Tanjung Lesung, Pemkab Pandeglang Permudah Calon Investor
A
A
A
JAKARTA - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, masih memerlukan investasi untuk pengembangan pariwisata. Untuk itu, Pemkab Pandeglang memberikan kemudahan bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di sini.
Hal itu terungkap dalam diskusi forum bisnis bertajuk "Tanjung Lesung Tourism Business Forum" bertema Opportunities at Sunset of Java di Menara Batavia Jakarta, Kamis (19/9/2019).
Bupati Pandeglang, Irna Narulita, mengatakan forum bisnis ini menjadi wadah Pemkab untuk menginformasikan progres infrastruktur. Sekaligus potensi usaha semakin membaik kepada para investor, maupun calon-calon investor yang akan masuk ke KEK Tanjung Lesung.
"Pada intinya, tujuan diadakannya forum bisnis ini untuk memberikan informasi terkait pelaksanaan investasi di Pandeglang khususnya di KEK Tanjung Lesung, dan bagaimana kesiapan pemerintah daerah dalam mitigasi bencana di daerah KEK Tanjung Lesung, serta insentif dan kemudahan investasi untuk calon investor," kata Bupati Pandeglang.
Hal senada diungkapkan Kepala Bagian Pengendalian Pembangunan dan Pengelolaan Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Bambang Wijanarko. "Adanya forum bisnis ini dapat memberikan kenyamanan dan keamanan investasi di Kabupaten Pandeglang, khususnya di KEK Tanjung Lesung," ungkap Bambang, Kamis (19/9/2019).
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang, Ferry Hasanudin, mengungkapkan kemudahan akses infratruktur dari dan menuju KEK Tanjung Lesung menjadi fokus pemerintah pusat maupun daerah. "Tol Serang-Panimbang menjadi bukti konkret udaha pemerintah untuk menarik investasi di Pandeglang, khususnya KEK Tanjung Lesung," katanya.
Ferry optimistis dengan pengembangan akses infrastruktur yang baik dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya di KEK Tanjung Lesung.
Direktur Utama PT Banten West Java, Poernomo Siswoprasetijo, mengungkapkan forum bisnis ini juga akan memberikan informasi bagi para calon investor dan investor yang sudah masuk untuk mengetahui progres infrastruktur. Plus peluang investasi baru dan berkembang di KEK Tanjung Lesung.
"Saat ini, investasi di kawasan KEK Tanjung Lesung semakin membaik dan terus berkembang," klaim Poernomo.
Diakui Poernomo, periode semester kedua tahun 2019, sudah ada beberapa investor yang tertarik untuk bisa mengembangkan pariwisata di sana. "Sudah ada investor dari China, Jepang, dan Australia yang sangat tertarik mengembangkan pariwisata di Tanjung Lesung. Mereka melihat Tanjung Lesung memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan bersama-sama," tuturnya.
Untuk menarik investor, ungkap Poernomo, pihaknya akan menyelenggarakan beberapa event tahunan. Antara lain, Festival Tanjung Lesung yang dibalut dengan kejuaraan Rhino Cross Triathlon 2019.
Festival Tanjung Lesung merupakan kolaborasi Event PT BWJ, Pemkab Pandeglang, Pemprov Banten serta dukungan Kementerian Pariwisata dengan ditetapkannya sebagai Calender of Event berkala setiap tahun.
"Event ini tentunya akan mengundang banyak wisatawan datang ke Tanjung Lesung. Dengan begitu, para investor akan melihat dan tertarik untuk mengembangkan sarana akomodasinya seperti ThemePark, dan sarana pendukung lainnya. Nah ini yang coba kita garap bersama-sama," tandasnya.
Dia mengajak para traveller dan calon investor melihat langsung progres pengembangan menuju dan di dalam kawasan KEK Tanjung Lesung saat perhelatan Festival Tanjung Lesung pada tanggal 27-29 September 2019. "Tentunya dengan program liburan ini akan semakin memanjakan para pengunjung," tambahnya.
Program Sport Tourism tetap menjadi andalan dengan diadakannya kejuaraan Rhino X Triathlon selama 3 tahun berturut-turut. Tahun ini, perhelatan Rhino X Triathlon akan digelar pada 28-29 September 2019 dan diikuti para peserta lokal dan internasional.
"Dari awal tahun pelaksanaannya, Rhino X Triathlon menjadi peluang baru bagi para investor dari dalam dan luar negeri untuk mulai berinvestasi di KEK Tanjung Lesung yang juga dikenal dengan kawasan 10 Bali Baru, dan menjadi kawasan pariwisata yang paling terintegrasi dengan baik," pungkas Poernomo.
Hal itu terungkap dalam diskusi forum bisnis bertajuk "Tanjung Lesung Tourism Business Forum" bertema Opportunities at Sunset of Java di Menara Batavia Jakarta, Kamis (19/9/2019).
Bupati Pandeglang, Irna Narulita, mengatakan forum bisnis ini menjadi wadah Pemkab untuk menginformasikan progres infrastruktur. Sekaligus potensi usaha semakin membaik kepada para investor, maupun calon-calon investor yang akan masuk ke KEK Tanjung Lesung.
"Pada intinya, tujuan diadakannya forum bisnis ini untuk memberikan informasi terkait pelaksanaan investasi di Pandeglang khususnya di KEK Tanjung Lesung, dan bagaimana kesiapan pemerintah daerah dalam mitigasi bencana di daerah KEK Tanjung Lesung, serta insentif dan kemudahan investasi untuk calon investor," kata Bupati Pandeglang.
Hal senada diungkapkan Kepala Bagian Pengendalian Pembangunan dan Pengelolaan Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Bambang Wijanarko. "Adanya forum bisnis ini dapat memberikan kenyamanan dan keamanan investasi di Kabupaten Pandeglang, khususnya di KEK Tanjung Lesung," ungkap Bambang, Kamis (19/9/2019).
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang, Ferry Hasanudin, mengungkapkan kemudahan akses infratruktur dari dan menuju KEK Tanjung Lesung menjadi fokus pemerintah pusat maupun daerah. "Tol Serang-Panimbang menjadi bukti konkret udaha pemerintah untuk menarik investasi di Pandeglang, khususnya KEK Tanjung Lesung," katanya.
Ferry optimistis dengan pengembangan akses infrastruktur yang baik dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya di KEK Tanjung Lesung.
Direktur Utama PT Banten West Java, Poernomo Siswoprasetijo, mengungkapkan forum bisnis ini juga akan memberikan informasi bagi para calon investor dan investor yang sudah masuk untuk mengetahui progres infrastruktur. Plus peluang investasi baru dan berkembang di KEK Tanjung Lesung.
"Saat ini, investasi di kawasan KEK Tanjung Lesung semakin membaik dan terus berkembang," klaim Poernomo.
Diakui Poernomo, periode semester kedua tahun 2019, sudah ada beberapa investor yang tertarik untuk bisa mengembangkan pariwisata di sana. "Sudah ada investor dari China, Jepang, dan Australia yang sangat tertarik mengembangkan pariwisata di Tanjung Lesung. Mereka melihat Tanjung Lesung memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan bersama-sama," tuturnya.
Untuk menarik investor, ungkap Poernomo, pihaknya akan menyelenggarakan beberapa event tahunan. Antara lain, Festival Tanjung Lesung yang dibalut dengan kejuaraan Rhino Cross Triathlon 2019.
Festival Tanjung Lesung merupakan kolaborasi Event PT BWJ, Pemkab Pandeglang, Pemprov Banten serta dukungan Kementerian Pariwisata dengan ditetapkannya sebagai Calender of Event berkala setiap tahun.
"Event ini tentunya akan mengundang banyak wisatawan datang ke Tanjung Lesung. Dengan begitu, para investor akan melihat dan tertarik untuk mengembangkan sarana akomodasinya seperti ThemePark, dan sarana pendukung lainnya. Nah ini yang coba kita garap bersama-sama," tandasnya.
Dia mengajak para traveller dan calon investor melihat langsung progres pengembangan menuju dan di dalam kawasan KEK Tanjung Lesung saat perhelatan Festival Tanjung Lesung pada tanggal 27-29 September 2019. "Tentunya dengan program liburan ini akan semakin memanjakan para pengunjung," tambahnya.
Program Sport Tourism tetap menjadi andalan dengan diadakannya kejuaraan Rhino X Triathlon selama 3 tahun berturut-turut. Tahun ini, perhelatan Rhino X Triathlon akan digelar pada 28-29 September 2019 dan diikuti para peserta lokal dan internasional.
"Dari awal tahun pelaksanaannya, Rhino X Triathlon menjadi peluang baru bagi para investor dari dalam dan luar negeri untuk mulai berinvestasi di KEK Tanjung Lesung yang juga dikenal dengan kawasan 10 Bali Baru, dan menjadi kawasan pariwisata yang paling terintegrasi dengan baik," pungkas Poernomo.
(ven)