Lestarikan Ekosistem Laut, Pelni Pasang Terumbu Karang Buatan di Ternate
Lestarikan Ekosistem Laut, Pelni Pasang Terumbu Karang Buatan di Ternate
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka menjaga dan melestarikan keberlangsungan ekosistem di bawah laut, PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) kembali melaksanakan revitalisasi terumbu karang. Pelni yang menggandeng Yayasan Terumbu Rupa, akan menenggelamkan rumah terumbu karang buatan bermotif daun jati yang dinamai daun khatulistiwa atau Domus Frosiquilo di wilayah pantai Jikomalamo, Ternate, Maluku Utara.
Direktur Utama Pelni Insan Purwarisya L Tobing mengatakan bahwa revitalisasi terumbu karang merupakan salah satu program kerja PKBL PT Pelni (Persero) dalam Pelni Peduli Lingkungan.
"Mengingat Pelni merupakan perusahaan di bidang pelayaran dan sangat erat hubungannya dengan bahari Indonesia, maka kami berkomitmen untuk turut memperhatikan serta melestarikan ekosistem laut dengan melakukan revitalisasi terumbu karang. Pelni berharap dengan ini kami mampu menyelamatkan terumbu karang yang mulai rusak di perairan Indonesia," ujarnya, dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (25/9/2019).
Hal yang sama disampaikan Direktur Keuangan Pelni Tri Andayani. Dia menjelaskan rumah terumbu karang yang ditenggelamkan tersebut memiliki diameter 7 m dan tinggi 3,5 m dengan nilai investasi sebesar Rp775 juta, memiliki bentuk layaknya kubah yang dibangun oleh seniman Teguh Ostenrik. "Nantinya, rumah buatan terumbu karang tersebut akan dialiri listrik untuk mempercepat pertumbuhan karang muda," ujarnya.
Sebagai informasi, Pelni juga telah melakukan kegiatan yang serupa dengan membangun dan menenggelamkan rumah buatan terumbu karang yang dinamakan domus arcae similis (rumah bahtera) dengan panjang 15 meter di Perairan Pulau Sepa, Kepulauan Seribu, Jakarta dan domus hippocampi (rumah kuda laut) berbentuk lorong sepanjang 21 meter yang ditanam di Pulau Bangka, Sulawesi Utara.
"Kegiatan ini yang ketiga kalinya. Kali ini kami melaksanakan proyek penenggelaman instalasi terumbu karang di Ternate. Pelni melihat bahwa wilayah ini membutuhkan revitalisasi karena banyaknya terumbu karang yang rusak," jelas Tri Andayani.
Dia menambahkan Ternate juga menjadi salah satu destinasi wisatawan lokal maupun internasional untuk menyelam, sehingga pihaknya berupaya untuk dapat mengonservasi dan memelihara keberlangsungan terumbu karang, agar keindahan bawah laut khususnya di Pantai ini terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi berikutnya.
"Pelni berharap dengan keberadaan rumah buatan terumbu karang dapat berkontribusi secara positif bagi habitat laut di Ternate dan dapat melestarikan lebih banyak terumbu karang ke wilayah lain di Indonesia untuk memajukan dan menjaga kelestarian dan keindahan ekosistem bawah laut Indonesia," pungkasnya.
Direktur Utama Pelni Insan Purwarisya L Tobing mengatakan bahwa revitalisasi terumbu karang merupakan salah satu program kerja PKBL PT Pelni (Persero) dalam Pelni Peduli Lingkungan.
"Mengingat Pelni merupakan perusahaan di bidang pelayaran dan sangat erat hubungannya dengan bahari Indonesia, maka kami berkomitmen untuk turut memperhatikan serta melestarikan ekosistem laut dengan melakukan revitalisasi terumbu karang. Pelni berharap dengan ini kami mampu menyelamatkan terumbu karang yang mulai rusak di perairan Indonesia," ujarnya, dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (25/9/2019).
Hal yang sama disampaikan Direktur Keuangan Pelni Tri Andayani. Dia menjelaskan rumah terumbu karang yang ditenggelamkan tersebut memiliki diameter 7 m dan tinggi 3,5 m dengan nilai investasi sebesar Rp775 juta, memiliki bentuk layaknya kubah yang dibangun oleh seniman Teguh Ostenrik. "Nantinya, rumah buatan terumbu karang tersebut akan dialiri listrik untuk mempercepat pertumbuhan karang muda," ujarnya.
Sebagai informasi, Pelni juga telah melakukan kegiatan yang serupa dengan membangun dan menenggelamkan rumah buatan terumbu karang yang dinamakan domus arcae similis (rumah bahtera) dengan panjang 15 meter di Perairan Pulau Sepa, Kepulauan Seribu, Jakarta dan domus hippocampi (rumah kuda laut) berbentuk lorong sepanjang 21 meter yang ditanam di Pulau Bangka, Sulawesi Utara.
"Kegiatan ini yang ketiga kalinya. Kali ini kami melaksanakan proyek penenggelaman instalasi terumbu karang di Ternate. Pelni melihat bahwa wilayah ini membutuhkan revitalisasi karena banyaknya terumbu karang yang rusak," jelas Tri Andayani.
Dia menambahkan Ternate juga menjadi salah satu destinasi wisatawan lokal maupun internasional untuk menyelam, sehingga pihaknya berupaya untuk dapat mengonservasi dan memelihara keberlangsungan terumbu karang, agar keindahan bawah laut khususnya di Pantai ini terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi berikutnya.
"Pelni berharap dengan keberadaan rumah buatan terumbu karang dapat berkontribusi secara positif bagi habitat laut di Ternate dan dapat melestarikan lebih banyak terumbu karang ke wilayah lain di Indonesia untuk memajukan dan menjaga kelestarian dan keindahan ekosistem bawah laut Indonesia," pungkasnya.
(fjo)
Explore More