PLN Akan Ekspor Daya Listrik 600 MW ke Malaysia

Rabu, 25 September 2019 - 21:47 WIB
PLN Akan Ekspor Daya...
PLN Akan Ekspor Daya Listrik 600 MW ke Malaysia
A A A
JAKARTA - PT PLN (Persero) akan mengekspor daya listrik sebesar 600 megawatt (MW) ke Semenanjung Malaysia melalui interkoneksi dari Sumatra ke Semenanjung Malaysia Indonesia atau interkoneksi Sumatra-Peninsular pada 2028 mendatang. Ekspor tenaga listrik tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di Kantor Pusat Tenaga Nasional Berhad (TNB), Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (25/9).

Penandatanganan diteken oleh Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwiharto dan Presiden Eksekutif TNB Amir Hamzah Bin Azizan. Hadir dalam penandatangan, Chief Ventures Officer Dato’ Nor Azman Mufti, Chief Grid Officer Datuk Husaini Hussin, Chief Strategy & Regulatory Officer Datuk Fazlur Rahman Zainuddin, Head of Project Ventures Team En Shaiful Bahri Hussain dan Setiausaha Syarikat TNB Norazni Md Isa.

“PLN menyambut minat baik TNB dalam pembelian daya energi listrik sebesar 600 MW yang diharapkan terealisasi pada 2028,” ujar Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwiharto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Menurut dia kerja sama tersebut memberikan keuntungan bukan hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga keandalan sistem. Adapun terdapat perbedaan waktu beban puncak antara sistem sumatera dan sistem Peninsular.

Beban puncak sistem Sumatera terjadi pada pukul 18.00-21.00 WIB, sedangkan beban puncak pada sistem Peninsular terjadi sekitar pukul 08.00-16.00 WIB sehingga interkoneksi dapat mengoptimalkan nilai keekonomian bagi kedua sistem.

“Kerja sama dalam proyek interkoneksi Sumatra-Peninsular ini dapat memberikan benefit bagi kedua belah pihak, baik dari sisi ekonomi juga keandalan sistem. Diharapkan juga proyek interkoneksi Sumatera-Peninsular ini dapat berperan sebagai penghubung bagi kedua sistem sebagai langkah maju menuju terbentuknya Asean Power Grid di masa yang akan datang," sebutnya.

Dia menambahkan, transfer daya 600 MW ke TNB pada 2028 reserve margin atau cadangan sistem Sumatra diperkirakan mencapai sebesar 33,3%. Dengan demikian, edepannya dimungkinkan juga untuk membentuk badan usaha bersama (joint venture corporation) yang ditunjuk oleh PLN bersama TNB sebagai pengembang dan atau pengendali proyek interkoneksi serta pengelola aset tersebut. “Pengelolaan aset itu mulai dari konverter, transmisi HVDC, dan Submarine Cable HVDC,” jelasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0922 seconds (0.1#10.140)