Realisasi Investasi Hulu Migas Masih di Bawah Target

Senin, 30 September 2019 - 16:09 WIB
Realisasi Investasi...
Realisasi Investasi Hulu Migas Masih di Bawah Target
A A A
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat investasi hulu migas masih di bawah target. Realisasi investasi hulu migas hingga kuartal III/2019 baru tercapai sebesar USD7,3 miliar atau 49,35% dari target tahun ini sebesar USD14,79 miliar.

“Belum tercapainya target investasi disebabkan karena adanya efisiensi investasi. Selain itu, pengembangan proyek masih berlangsung sehingga belum masuk pencatatan,” ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto di Jakarta, Senin (30/9/2019).

Menurut dia investasi hulu migas yang saat ini sedang berjalan lebih banyak untuk pengerjaan proyek. Kegiatan tersebut di antaranya untuk pengeboran eksplorasi maupun untuk aktivitas seismik. Berdasarkan laporan SKK Migas hingga kuartal III/2019 terdapat 20 kegiatan pengeboran sumur ekplorasi, 190 sumur pengembangan, kegiatan seismik 2D sedalam 2.492 kilometer (km) dan seismic 3D seluas 509 km2.

Sementara itu, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher menjelaskan, bahwa pada prinsipnya pencatatan investasi masih terus berjalan. Menurutnya, banyak kegiatan hulu migas dijadwalkan baru akan selesai pada kuartal IV/2019 sehingga belum masuk pada investasi baru.

Terhitung dari kuartal I/2019-kuartal III/2019 year to date ada 3 proyek gas dengan total 200 juta standar kubik per hari (mmscfd) dengan investasi sebesar USD300 juta. “Jadi terkait update investasi, baru bisa dirilis menjelang akhir tahun,” kata dia.

Pihaknya memproyeksikan peningkatan investasi di sektor hulu migas baru akan terlihat pada kuartal IV/2019. Adapun pada kuartal IV/2019 akan ada 8 kegiatan proyek hulu migas. Rinciannya, terdapat 5 kegiatan untuk proyek gas dengan total kapasitas 270 (mmscfd) dan 3 kegiatan untuk proyek minyak dengan total kapasitas mencapai 105.000 barel per hari (bph) dengan total investasi mencapai USD1,1 miliar.

Kepodang

Di sisi lain, SKK Migas juga menyoroti terkait berhentinya pasokan gas Petronas Carigali Muriah Ltd (PCML) dari Lapangan Kepodang kepada PT PLN (Persero) di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambak Lorok, Semarang. Menurutnya pemberhentian pasokan gas dari Lapangan Kepodang melalui pipa milik PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) tersebut telah dilaporkan kepada SKK Migas sejak 23 September 2019. Bahkan PLN sebagai pembeli juga telah menyetujui pemberhentian pasokan gas tersebut.

Sebagai gantinya, PLTGU Tambak Lorok mendapatkan pasokan gas dari Lapangan Gundih yang dioperasikan oleh Pertamina EP. “Sedangkan terkait penyelesaian berikutnya sedang diselesaikan antara Petronas dan stakeholder terkait, secara business to business,” kata Wisnu.

Sementara pemutusan pasokan gas tersebut juga berdampak pada PGN sebagai sebagai afiliasi pipa gas KJG. Direktur Utama PGN Gigih Prakoso sempat memperkirakan laba bersih PGN berpotensi terpangkas USD17,3 juta setelah KJG berhenti menyalurkan pasokan gas dari Lapangan Kepodang untuk PLTGU Tambak Lorok.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4974 seconds (0.1#10.140)