Rupiah Diprediksi Lanjutkan Tren Pelemahan
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada Rabu ini diprediksi masih melanjutkan pelemahan. Selasa kemarin, rupiah di pasar spot, ditutup kandas 20 poin atau 0,14% ke level Rp14.215 per USD.
Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menerangkan pelemahan rupiah ini dikarenakan sentimen global. Presiden China Xi Jinping menyatakan tidak ada kekuatan yang dapat menghentikan kebangkitan China, termasuk dari aksi unjuk rasa di Hong Kong dan perang dagang dengan Amerika Serikat.
"Dalam awal pawai akbar yang menandai 70 tahun berdirinya Republik Rakyat China, Xi menyerukan stabilitas di Hong Kong, persatuan diantara kelompok etnis China, dan "penyatuan penuh" negara. Xi mengatakan prinsip "satu negara, dua sistem," ujar Ibrahim di Jakarta, Rabu (2/10/2019).
Selain itu, dia menambahkan situasi di Hong Kong masih bergejolak, dengan kapal-kapal polisi yang berpatroli di Victoria Harbour dan operator kereta api kota menutup beberapa stasiun kereta bawah tanah di sekitar lokasi-lokasi bentrokan.
"Sementara pemimpin eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, sedang merayakan perayaan di Beijing, wakilnya Matthew Cheung mengatakan China terus "sepenuhnya mendukung" pemerintah kota," jelasnya.
Dia mengatakan transaksi Rabu ini, rupiah masih akan melemah disebabkan faktor eksternal terutama Brexit dan demonstrasi di Hong Kong. Kondisi ini akan membuat investor memilih mata uang safe haven.
"Hari ini rupiah masih akan melanjutkan pelemahan, dengan kisaran di level Rp14.185 hingga Rp14.225 per USD," terangnya.
Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menerangkan pelemahan rupiah ini dikarenakan sentimen global. Presiden China Xi Jinping menyatakan tidak ada kekuatan yang dapat menghentikan kebangkitan China, termasuk dari aksi unjuk rasa di Hong Kong dan perang dagang dengan Amerika Serikat.
"Dalam awal pawai akbar yang menandai 70 tahun berdirinya Republik Rakyat China, Xi menyerukan stabilitas di Hong Kong, persatuan diantara kelompok etnis China, dan "penyatuan penuh" negara. Xi mengatakan prinsip "satu negara, dua sistem," ujar Ibrahim di Jakarta, Rabu (2/10/2019).
Selain itu, dia menambahkan situasi di Hong Kong masih bergejolak, dengan kapal-kapal polisi yang berpatroli di Victoria Harbour dan operator kereta api kota menutup beberapa stasiun kereta bawah tanah di sekitar lokasi-lokasi bentrokan.
"Sementara pemimpin eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, sedang merayakan perayaan di Beijing, wakilnya Matthew Cheung mengatakan China terus "sepenuhnya mendukung" pemerintah kota," jelasnya.
Dia mengatakan transaksi Rabu ini, rupiah masih akan melemah disebabkan faktor eksternal terutama Brexit dan demonstrasi di Hong Kong. Kondisi ini akan membuat investor memilih mata uang safe haven.
"Hari ini rupiah masih akan melanjutkan pelemahan, dengan kisaran di level Rp14.185 hingga Rp14.225 per USD," terangnya.
(ven)