Dolar AS Tumbang, Rupiah Terbang ke Rp14.172
A
A
A
JAKARTA - Kecemasan investor terhadap tanda-tanda perlambatan ekonomi Amerika Serikat telah membuat dolar AS alias USD tumbang. Ini menjadi keuntungan buat rupiah. Kamis (3/10/2019), rupiah di data Bloomberg, pulang untung 25 poin atau 0,17% ke level Rp14.172 per USD.
Rupiah dibuka melanjutkan penguatan seiring kekhawatiran ekonomi AS. Sesi pagi, rupiah bertenaga bertenaga 7 poin alias 0,05% ke level Rp14.190 per USD, berbanding Rabu lalu di Rp14.197 per USD. Kamis ini, rupiah bergerak di Rp14.170-Rp14.197 per USD.
Keceriaan rupiah juga terpantau di data Yahoo Finance pada Kamis petang ini. Mata uang kebanggaan kita perkasa 32 poin atau 0,22% ke posisi Rp14.170 per USD, berbanding Rabu kemarin di Rp14.202 per USD. Hari ini, rupiah diperdagangkan di Rp14.165-Rp14.202.
Mengutip dari CNBC, greenback--sebutan dolar AS--tertekan setelah para ekonom Wall Street memperkirakan pertumbuhan tenaga kerja AS bulan September hanya 147.000 orang. Angka ini melambat sejak April 2019 lalu yang menembus lebih 200.000 orang.
"Pasar mulai melihat data ekonomi AS, dengan sedikit kekhawatiran. Hal ini ditambah dengan perlambatan manufaktur di tingkat global," kata Han Tan, analis pasar di FXTM Kuala Lumpur, Malaysia.
Kekhawatiran ini ditambah dengan rencana AS untuk memberi tambahan tarif atas barang-barang Eropa senilai USD7,5 miliar. Pemerintah Trump kesal karena Uni Eropa memberikan subsidi ilegal kepada Airbus, dalam persaingan bisnis pesawat melawan Boeing AS.
Rencana perang tarif ini menambah ketidakpastian ekonomi dan politik dunia. Sehingga indeks USD tertekan ke level 99, lebih rendah dari level tertinggi dua tahun yaitu 99,667 yang dicapai Selasa pekan ini.
Rupiah dibuka melanjutkan penguatan seiring kekhawatiran ekonomi AS. Sesi pagi, rupiah bertenaga bertenaga 7 poin alias 0,05% ke level Rp14.190 per USD, berbanding Rabu lalu di Rp14.197 per USD. Kamis ini, rupiah bergerak di Rp14.170-Rp14.197 per USD.
Keceriaan rupiah juga terpantau di data Yahoo Finance pada Kamis petang ini. Mata uang kebanggaan kita perkasa 32 poin atau 0,22% ke posisi Rp14.170 per USD, berbanding Rabu kemarin di Rp14.202 per USD. Hari ini, rupiah diperdagangkan di Rp14.165-Rp14.202.
Mengutip dari CNBC, greenback--sebutan dolar AS--tertekan setelah para ekonom Wall Street memperkirakan pertumbuhan tenaga kerja AS bulan September hanya 147.000 orang. Angka ini melambat sejak April 2019 lalu yang menembus lebih 200.000 orang.
"Pasar mulai melihat data ekonomi AS, dengan sedikit kekhawatiran. Hal ini ditambah dengan perlambatan manufaktur di tingkat global," kata Han Tan, analis pasar di FXTM Kuala Lumpur, Malaysia.
Kekhawatiran ini ditambah dengan rencana AS untuk memberi tambahan tarif atas barang-barang Eropa senilai USD7,5 miliar. Pemerintah Trump kesal karena Uni Eropa memberikan subsidi ilegal kepada Airbus, dalam persaingan bisnis pesawat melawan Boeing AS.
Rencana perang tarif ini menambah ketidakpastian ekonomi dan politik dunia. Sehingga indeks USD tertekan ke level 99, lebih rendah dari level tertinggi dua tahun yaitu 99,667 yang dicapai Selasa pekan ini.
(ven)