BI: Arus Dana Asing Capai Rp192,6 Triliun hingga Oktober
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran dana asing yang masuk ke Tanah Air sejak awal tahun hingga awal Oktober mencapai Rp192,6 triliun. Adapun total dana asing yang masuk berupa portofolio SBN sebesar Rp137,9 triliun dan saham Rp52,4 triliun.
"Sisanya obligasi korporasi, SBI, kecil," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung BI, Jakarta, Jumat (4/10/2019).
Lebih lanjut, Perry menyebutkan bahwa week to date, sampai dengan 3 Oktober, SBN yang masuk sebesar Rp3,14 triliun. Kendati demikian, terjadi aliran modal asing keluar (capital outflow) di saham 0,84%. Adapun nett inflow-nya tercatat sebesar Rp2,34 triliun.
"Ini menggambarkan bahwa secara keseluruhan inflow ke SBN terus berlanjut dan menunjukkan imbal hasil masih menarik," jelasnya.
Perry menerangkan, masih derasnya aliran modal asing ke dalam negeri seiring kepercayaan terhadap ekonomi Indonesia masih terus tinggi dan baik. Apabila kinerja ini terus bertahan, diyakini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.
"Hal ini menunjukkan bahwa confident ke prospek pasar Indonesia masih cukup baik, kebijakan yang ditempuh masih cukup baik. Kelihatan memang terjadi terus ada aliran modal," tandasnya.
"Sisanya obligasi korporasi, SBI, kecil," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung BI, Jakarta, Jumat (4/10/2019).
Lebih lanjut, Perry menyebutkan bahwa week to date, sampai dengan 3 Oktober, SBN yang masuk sebesar Rp3,14 triliun. Kendati demikian, terjadi aliran modal asing keluar (capital outflow) di saham 0,84%. Adapun nett inflow-nya tercatat sebesar Rp2,34 triliun.
"Ini menggambarkan bahwa secara keseluruhan inflow ke SBN terus berlanjut dan menunjukkan imbal hasil masih menarik," jelasnya.
Perry menerangkan, masih derasnya aliran modal asing ke dalam negeri seiring kepercayaan terhadap ekonomi Indonesia masih terus tinggi dan baik. Apabila kinerja ini terus bertahan, diyakini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.
"Hal ini menunjukkan bahwa confident ke prospek pasar Indonesia masih cukup baik, kebijakan yang ditempuh masih cukup baik. Kelihatan memang terjadi terus ada aliran modal," tandasnya.
(fjo)