Google Bisnisku Gandeng Bukalapak Dorong Warung Naik Kelas
A
A
A
JAKARTA - Bukalapak menjadi marketplace Indonesia pertama yang mendaftarkan Warung Mitra Bukalapak pada fitur Google Bisnisku. Kerja sama ini ditujukan untuk menjadi ‘game changer’ yang mengoptimalkan adopsi teknologi untuk mengembangkan potensi besar bisnis UMKM dalam menyokong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Saat ini sekitar 95.000 Warung Mitra Bukalapak yang telah mendaftarkan bisnisnya di Google Bisnisku dapat muncul pada halaman pencarian seperti Google Maps dan Penelusuran Google.
Melansir data Kementerian Komunikasi dan Informatika, hingga Februari 2019 tercatat baru sekitar 16,33% atau 9,61 juta pelaku UMKM yang sudah mengadopsi teknologi dalam praktik bisnisnya dari total 58,9 juta pelaku usaha kecil di Indonesia.
Padahal, dari segi potensi ekonomi, penelitian Google-Temasek menunjukkan, ekonomi digital Indonesia berhasil menyentuh USD100 miliar pada tahun 2019 dan diperkirakan akan meningkat hingga USD300 miliar selama enam tahun ke depan.
Co-Founder dan Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid mengungkapkan, Bukalapak merasa senang dapat dipercaya sebagai e-commerce marketplace pertama di Indonesia yang berkolaborasi dengan Google Bisnisku.
“Program ini tidak hanya memudahkan pengguna internet semakin mengetahui keberadaan lokasi warung tradisional yang dapat meningkatkan volume transaksi bisnis, tetapi juga secara langsung memperkenalkan kepada para pemilik warung betapa pentingnya teknologi agar tetap bisa bersaing di pasar yang semakin kompetitif," ujarnya di Jakarta, Selasa (8/10/2019).
Fajrin menjelaskan, sebagai perusahaan teknologi yang terus berupaya meningkatkan kesejahteraan hidup para pelaku UMKM, Bukalapak melihat hal tersebut sebagai peluang untuk terus membantu mitra Bukalapak, terutama para pemilik warung, untuk dapat memperluas jangkauan bisnisnya.
"Kini Warung Mitra Bukalapak tak perlu lagi khawatir warungnya sepi pembeli. Saat pengguna Google mengetik kebutuhan yang dicari, misalnya dengan kata ‘Warung’ atau ‘Frozen food’ di penelusuran Google, maka yang muncul pada halaman pencarian adalah Warung Mitra Bukalapak terdekat, lengkap dengan deskripsi dan lokasi agar mudah ditemukan oleh pelanggan," paparnya. Dia berharap hal tersebut pada akhirnya dapat mendorong warung agar semakin relevan dengan perkembangan teknologi terkini.
Ketua Google My Business Partnerships untuk Asia Pasifik Marcel In’t Veen mengemukakan, keberadaan para pelaku UMKM sangat sering dicari pada halaman pencarian lokal. Untuk itulah, Google Bisnisku berupaya mempermudah mereka untuk memiliki etalase online dan dengan mudah dapat diakses oleh para pengguna Google saat mereka mencari kebutuhan sehari-hari.
"Saya sangat antusias begitu mengetahui bahwa para pemilik warung Mitra Bukalapak kini dapat mendaftarkan bisnis mereka pada aplikasi Mitra Bukalapak dan memiliki profil pada fitur Google Bisnisku. Melalui kerjasama ini, kami juga berkesempatan mengedukasi para pemilik warung Mitra Bukalapak akan manfaat kehadiran bisnis di mesin pencarian," tuturnya.
Marcel menekankan, fitur Google Bisnisku juga sejalan dengan misi Bukalapak untuk dapat membantu para pelaku UMKM meningkatkan kualitas hidup mereka melalui pemanfaatan teknologi.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara mengatakan, pemerintah akan selalu bertindak sebagai fasilitator dan akselerator bagi masyarakat yang membangun ekosistem ekonomi digital.
Rudiantara menegaskan, UMKM telah sering membuktikan diri sebagai tulang punggung ekonomi bangsa dan penyelamat pada saat krisis. "Di tengah era disrupsi teknologi seperti saat ini, saya sangat mengapresiasi Bukalapak sebagai Unicorn yang terus mengembangkan inovasi untuk kesejahteraan UMKM,” ucapnya.
Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Ricky Satria menambahkan, warung sebagai UMKM yang tak lepas dari keseharian masyarakat Indonesia harus ikut terlibat dalam integrasi sistem ekonomi digital.
Salah satu caranya, kata dia, marketplace perlu melakukan on-boarding pelaku UMKM khususnya warung, sehingga mereka dapat menerima pembayaran secara non-tunai melalui QR Code Standar Indonesia atau QRIS. "Hal tersebut tentu ditujukan agar peran UMKM sebagai motor ekonomi domestik di Indonesia semakin produktif dan berdaya saing," ucapnya.
Ke depannya, Bukalapak gencar mengajak seluruh pemilik warung dan mitra individu mendaftar di Google Bisnisku. Pendaftaran dapat dilakukan melalui fitur Promosi Bisnis di aplikasi Mitra Bukalapak.
Para Mitra Bukalapak cukup mengikuti langkah sederhana dengan memberikan informasi warung seperti nama warung, alamat, foto warung atau tempat usaha, hingga waktu buka dan tutup warung.
Saat ini sekitar 95.000 Warung Mitra Bukalapak yang telah mendaftarkan bisnisnya di Google Bisnisku dapat muncul pada halaman pencarian seperti Google Maps dan Penelusuran Google.
Melansir data Kementerian Komunikasi dan Informatika, hingga Februari 2019 tercatat baru sekitar 16,33% atau 9,61 juta pelaku UMKM yang sudah mengadopsi teknologi dalam praktik bisnisnya dari total 58,9 juta pelaku usaha kecil di Indonesia.
Padahal, dari segi potensi ekonomi, penelitian Google-Temasek menunjukkan, ekonomi digital Indonesia berhasil menyentuh USD100 miliar pada tahun 2019 dan diperkirakan akan meningkat hingga USD300 miliar selama enam tahun ke depan.
Co-Founder dan Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid mengungkapkan, Bukalapak merasa senang dapat dipercaya sebagai e-commerce marketplace pertama di Indonesia yang berkolaborasi dengan Google Bisnisku.
“Program ini tidak hanya memudahkan pengguna internet semakin mengetahui keberadaan lokasi warung tradisional yang dapat meningkatkan volume transaksi bisnis, tetapi juga secara langsung memperkenalkan kepada para pemilik warung betapa pentingnya teknologi agar tetap bisa bersaing di pasar yang semakin kompetitif," ujarnya di Jakarta, Selasa (8/10/2019).
Fajrin menjelaskan, sebagai perusahaan teknologi yang terus berupaya meningkatkan kesejahteraan hidup para pelaku UMKM, Bukalapak melihat hal tersebut sebagai peluang untuk terus membantu mitra Bukalapak, terutama para pemilik warung, untuk dapat memperluas jangkauan bisnisnya.
"Kini Warung Mitra Bukalapak tak perlu lagi khawatir warungnya sepi pembeli. Saat pengguna Google mengetik kebutuhan yang dicari, misalnya dengan kata ‘Warung’ atau ‘Frozen food’ di penelusuran Google, maka yang muncul pada halaman pencarian adalah Warung Mitra Bukalapak terdekat, lengkap dengan deskripsi dan lokasi agar mudah ditemukan oleh pelanggan," paparnya. Dia berharap hal tersebut pada akhirnya dapat mendorong warung agar semakin relevan dengan perkembangan teknologi terkini.
Ketua Google My Business Partnerships untuk Asia Pasifik Marcel In’t Veen mengemukakan, keberadaan para pelaku UMKM sangat sering dicari pada halaman pencarian lokal. Untuk itulah, Google Bisnisku berupaya mempermudah mereka untuk memiliki etalase online dan dengan mudah dapat diakses oleh para pengguna Google saat mereka mencari kebutuhan sehari-hari.
"Saya sangat antusias begitu mengetahui bahwa para pemilik warung Mitra Bukalapak kini dapat mendaftarkan bisnis mereka pada aplikasi Mitra Bukalapak dan memiliki profil pada fitur Google Bisnisku. Melalui kerjasama ini, kami juga berkesempatan mengedukasi para pemilik warung Mitra Bukalapak akan manfaat kehadiran bisnis di mesin pencarian," tuturnya.
Marcel menekankan, fitur Google Bisnisku juga sejalan dengan misi Bukalapak untuk dapat membantu para pelaku UMKM meningkatkan kualitas hidup mereka melalui pemanfaatan teknologi.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara mengatakan, pemerintah akan selalu bertindak sebagai fasilitator dan akselerator bagi masyarakat yang membangun ekosistem ekonomi digital.
Rudiantara menegaskan, UMKM telah sering membuktikan diri sebagai tulang punggung ekonomi bangsa dan penyelamat pada saat krisis. "Di tengah era disrupsi teknologi seperti saat ini, saya sangat mengapresiasi Bukalapak sebagai Unicorn yang terus mengembangkan inovasi untuk kesejahteraan UMKM,” ucapnya.
Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Ricky Satria menambahkan, warung sebagai UMKM yang tak lepas dari keseharian masyarakat Indonesia harus ikut terlibat dalam integrasi sistem ekonomi digital.
Salah satu caranya, kata dia, marketplace perlu melakukan on-boarding pelaku UMKM khususnya warung, sehingga mereka dapat menerima pembayaran secara non-tunai melalui QR Code Standar Indonesia atau QRIS. "Hal tersebut tentu ditujukan agar peran UMKM sebagai motor ekonomi domestik di Indonesia semakin produktif dan berdaya saing," ucapnya.
Ke depannya, Bukalapak gencar mengajak seluruh pemilik warung dan mitra individu mendaftar di Google Bisnisku. Pendaftaran dapat dilakukan melalui fitur Promosi Bisnis di aplikasi Mitra Bukalapak.
Para Mitra Bukalapak cukup mengikuti langkah sederhana dengan memberikan informasi warung seperti nama warung, alamat, foto warung atau tempat usaha, hingga waktu buka dan tutup warung.
(ind)