KEK Singosari Berperan Penting Wujudkan Target 1 Juta Wisman ke Jatim

Kamis, 10 Oktober 2019 - 07:15 WIB
KEK Singosari Berperan...
KEK Singosari Berperan Penting Wujudkan Target 1 Juta Wisman ke Jatim
A A A
JAKARTA - Keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari atau lebih dikenal sebagai Singosari di Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), berperan penting dalam mendukung kunjungan 1 juta wisatawan mancanegara (wisman) ke Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) Bromo-Tengger-Semeru di Jatim.

“Satu juta wisman akan menghasilkan devisa USD1,2 miliar dan ini akan menggerakkan lebih cepat perekonomian Jatim,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya usai menyerahkan dokumen PP Nomor 68 Tahun 2019 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Pendopo Museum Singhasari, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Selasa (8/10/2019) sore.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani PP Nomor 68 Tahun 2019 tentang KEK Singhasari seluas 120,3 hektare. Menpar menyebut diantara KEK lainnya, KEK Singosari tercepat dalam melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking).

"Begitu keluar Peraturan Pemerintah (PP) langsung melakukan groundbreaking, sementara KEK di daerah lain sekitar 3 tahun," ungkapnya.

Menurut rencana pengembangan KEK tersebut akan dibagi dalam klaster pariwisata dan klaster teknologi digital. Menpar menilai kedua klaster yang merupakan bagian dari ekonomi kreatif tersebut sangat tepat bagi Indonesia untuk dapat bersaing di tingkat global.

Pada kesempatan itu Menpar Arief Yahya bersama Gubernur Khofifah melakukan groundbreaking pembangunan Alun-alun Singhasari serta menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) antara pengelola KEK Singhasari dengan PLN, Telkom, dan PDAM dalam penyediaan kebutuhan dasar meliputi listrik, air bersih, dan internet di kawasan wisata tersebut.

Menpar menjelaskan, Bromo-Tengger-Semeru oleh Presiden Jokowi ditetapkan sebagai satu di antara 10 DPP yang dikembangkan sebagai ‘Bali Baru’ dan menjadi andalan dalam menarik kunjungan wisman.

“Saat ini kontribusi Jatim terhadap kunjungan wisman hanya 300.000 atau 2,5% secara nasional atau di atas Yogyakarta sebesar 1,25%. Ke depan dengan adanya DPP Bromo-Tengger-Semeru dan KEK Singosari target 1 juta wisman akan mudah tercapai,” tuturnya.

Jatim merupakan destinasi dengan pertumbuhan wisman paling tinggi, pada 2018 tercatat tumbuh 30% atau jauh di atas pertumbuhan pariwisata nasional sebesar 12%.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menegaskan, pengembangan destinasi pariwisata prioritas Bromo-Tengger-Semeru dan KEK Singosari diharapkan ke depan membuat lama tinggal wisman selama berkunjung ke Jatim akan meningkat.

“Bila saat ini lama tinggal wisman di Jatim hanya sekitar 2 hari, ke depan akan meningkat menjadi 4 hari. Kenaikan lama tinggal ini tentu akan diikuti dengan meningkatnya pengeluaran (belanja) wisman,” kata Khofifah.

Khofifah mengharapkan Tim KEK Singosari segera mewujudkan rencana membangun klaster pariwisata dan klaster digital teknologi yang akan membawa Jatim sebagai provinsi yang unggul di bidang teknologi digital di Tanah Air. “Jatim segera take off di bidang digital teknologi,” kata Khofifah.

Dia menyatakan, Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto juga telah mengumumkan bahwa Jatim menjadi salah satu provinsi yang akan dijadikan pilot project revolusi industri 4.0. “Malang Raya akan menjadi tumpuannya dengan keberadaan KEK Singosari mempunyai klaster digital IT,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Bupati Malang HM Sanusi yang mengharapkan keberadaan KEK Singosari akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Malang. ”Kita harapkan KEK Singosari akan banyak membuka lapangan kerja,” katanya. Ditargetkan KEK Singosari akan menyerap sebanyak 11.500 tenaga kerja.

Sementara itu, PT Intelegensia Grahatama Singosari (IGT) selaku pengelola SITC (Singhasari Intergrated Tourism Center) akan mengembangkan KEK Singosari dalam tiga tahapan, yakni 0-3 tahun, 3-8 tahun, dan 8-15 tahun.

Direktur Utama David Santoso David Santoso menyatakan, pada tahap pertama investasi yang masuk sekitar Rp2 triliun dari konsorsium PT IGT dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) serta investor Penanaman Modal Asing (PMA) untuk pembangunan hotel yang dijadwalkan mulai operasional pada 2021. Sedangkan pada tahap kedua fokus untuk pengembangan digital atau technopark yang baru pertama ada di Indonesia.

“Tahap awal investasi yang digelontorkan untuk pengembangan KEK Singosari antara Rp3 triliun–Rp5 triliun. Kalau total sampai selesai diperkirakan bisa mencapai Rp30 triliun,” bebernya.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4404 seconds (0.1#10.140)