Pengamat Nilai Rizal Ramli Layak Menjadi Menteri Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Penetapan Joko Widodo sebagai Presiden RI di periode kedua tinggal menunggu hari. Ada segudang persoalan, terutama menyangkut masalah ekonomi yang belum mampu dituntaskan pria yang karib disapa Jokowi di periode pertamanya. Misalnya, utang luar negeri yang mencapai USD393,5 miliar. Kalau dirupiahkan sekitar Rp5.500 triliun (kurs Rp14.000 per USD).
Menurut pengamat politik Ray Rangkuti, Presiden Jokowi harus cermat dalam memilih menteri yang punya komitmen kuat untuk menekan utang luar negeri, bukan malah mempertahankan menteri yang berpaham neoliberal yang gemar berutang dengan bunga yang sangat tinggi.
Selain itu, Jokowi juga perlu memiliki menteri di sektor ekonomi yang punya konsep serta teruji. Diharapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak stagnan di angka 5% seperti yang terjadi saat ini. Apalagi janji kampanye Jokowi adalah menggenjot perekonomian bisa merangsek ke level 7%.
"Saya melihat kriteria tersebut ada pada sosok ekonom senior Rizal Ramli. Dia mampu membuat ekonomi Indonesia tidak begini-begini saja. Dia punya jurus-jurus mumpuni dalam mencari cara keluar dari krisis. Dia tidak text book, sehingga ada peluang ekonomi tidak terdikte dan mampu tumbuh lebih pesat," kata pengamat politik Ray Rangkuti kepada wartawan, Jumat (18/10/2019).
Menurutnya, Rizal Ramli mampu mengatasi ancaman ekonomi Indonesia yang bakal nyungsep di angka 4%, sebagaimana disampaikan para analis. Selain itu, Menko Ekuin era Pemerintahan Abdurrahman Wahid dan mantan penasihat ekonomi Perserikatan Bangsa Bangsa itu juga bisa mewujudkan pembangunan dengan tidak lagi mengandalkan utang.
"Dia punya riwayat panjang mengelola ekonomi, cukup berhasil kan waktu itu. Faktanya saat era pemerintahan Gus Dur pertumbuhan ekonomi dari minus 3% bisa terdongkrak menjadi positif 4,5% dalam 21 bulan," tegasnya.
Terkait kehadiran Rizal Ramli di kabinet, menurut Ray, hal itu tidak jadi soal. Rizal bisa menjadi wakil dari kelompok Gerindra, karena pada saat pilpres lalu dia adalah think tank utama capres yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Dia bisa mewujudkan cita-cita Prabowo yang ingin ekonomi melesat hingga dua digit," tukas Ray.
Selain itu, kehadiran Rizal Ramli di kabinet adalah jawaban atas gagasan besar Trisakti dan Nawa Cita di bidang ekonomi yang menekankan kedaulatan dan kemandirian bangsa.
"Kehadirannya di kabinet mewakili ekonom-ekonom anti neoliberal," tandas Ray Rangkuti.
Menurut pengamat politik Ray Rangkuti, Presiden Jokowi harus cermat dalam memilih menteri yang punya komitmen kuat untuk menekan utang luar negeri, bukan malah mempertahankan menteri yang berpaham neoliberal yang gemar berutang dengan bunga yang sangat tinggi.
Selain itu, Jokowi juga perlu memiliki menteri di sektor ekonomi yang punya konsep serta teruji. Diharapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak stagnan di angka 5% seperti yang terjadi saat ini. Apalagi janji kampanye Jokowi adalah menggenjot perekonomian bisa merangsek ke level 7%.
"Saya melihat kriteria tersebut ada pada sosok ekonom senior Rizal Ramli. Dia mampu membuat ekonomi Indonesia tidak begini-begini saja. Dia punya jurus-jurus mumpuni dalam mencari cara keluar dari krisis. Dia tidak text book, sehingga ada peluang ekonomi tidak terdikte dan mampu tumbuh lebih pesat," kata pengamat politik Ray Rangkuti kepada wartawan, Jumat (18/10/2019).
Menurutnya, Rizal Ramli mampu mengatasi ancaman ekonomi Indonesia yang bakal nyungsep di angka 4%, sebagaimana disampaikan para analis. Selain itu, Menko Ekuin era Pemerintahan Abdurrahman Wahid dan mantan penasihat ekonomi Perserikatan Bangsa Bangsa itu juga bisa mewujudkan pembangunan dengan tidak lagi mengandalkan utang.
"Dia punya riwayat panjang mengelola ekonomi, cukup berhasil kan waktu itu. Faktanya saat era pemerintahan Gus Dur pertumbuhan ekonomi dari minus 3% bisa terdongkrak menjadi positif 4,5% dalam 21 bulan," tegasnya.
Terkait kehadiran Rizal Ramli di kabinet, menurut Ray, hal itu tidak jadi soal. Rizal bisa menjadi wakil dari kelompok Gerindra, karena pada saat pilpres lalu dia adalah think tank utama capres yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Dia bisa mewujudkan cita-cita Prabowo yang ingin ekonomi melesat hingga dua digit," tukas Ray.
Selain itu, kehadiran Rizal Ramli di kabinet adalah jawaban atas gagasan besar Trisakti dan Nawa Cita di bidang ekonomi yang menekankan kedaulatan dan kemandirian bangsa.
"Kehadirannya di kabinet mewakili ekonom-ekonom anti neoliberal," tandas Ray Rangkuti.
(ven)