Boeing Pecat Kevin McAllister, Kepala Unit Pembuat Pesawat 737 Max

Kamis, 24 Oktober 2019 - 00:12 WIB
Boeing Pecat Kevin McAllister,...
Boeing Pecat Kevin McAllister, Kepala Unit Pembuat Pesawat 737 Max
A A A
CHICAGO - Boeing memecat Kevin McAllister sebagai Presiden dan CEO Boeing Commercial Airplanes, yakni unit pembuat jet yang bertugas memproduksi pesawat 737 Max. Dengan cepat, pihak perusahaan langsung menunjuk Eksekutif Boeing Stan Deal untuk menggantikan McAllister.

Stan Deal bukan orang baru dalam tubuh perusahaan, lantaran Ia memimpin peluncuran unit Boeing General Services selama dua tahun terakhir. "Stan menghadirkan pengalaman operasional yang ekstensif di pesawat komersial dan menjaga hubungan serta kepercayaan dengan pelanggan dan mitra industri maskapai penerbangan kami," kata Presiden dan CEO Boeing Dennis Muilenburg.

Mcallister's bercerai sebagai pimpinan unit Boeing Commercial Airplanes (BCA) yang bermarkas di Renton, setelah kurang lebih bekerja selama tiga tahun. Keputusan ini diambil hanya selang sehari setelah Dewan Direksi Boeing bertemu di Texas. Sementara itu perusahaan yang berbasis di Chicago itu bersiap merilis hasil kuartal ketiga.

Unit Boeing Commercial Airplanes di bawah nakhoda McAllister telah bergelut dengan berbagai masalah dan tantangan, mulai dari dikandangkannya 737 Max, gangguan mesin dan beberapa hal lain terkait dengan 777X. Ditambah masalah kualitas dan keprihatinan pada pesawat 787 Dreamliners yang diproduksi di Charleston South Carolina.

Analis Aerospace meramalkan Boeing bakal mengeluarkan miliaran dolar yang masuk dalam biaya terbaru, buntut dari larangan terbang 737 maks. Seperti diketahui pesawat tersebut belum diizinkan terbang sejak bulan Maret, lalu.

Chairman Boeing David Calhoun menerangkan, direksi sepenuhnya mendukung perubahan kepemimpinan, yang kembali terjadi selang seminggu setelah Muilenburg mundur dari posisi Chairman dewan Boeing. "Boeing akan muncul lebih kuat dari sebelumnya dari tantangan saat ini dan perubahan yang kami lakukan di seluruh Boeing akan menguntungkan publik yang terbang ke depannya," kata Calhoun.
(akr)
Berita Terkait
Ini Spesifikasi Boeing...
Ini Spesifikasi Boeing 787-9 Dreamliner yang Mengalami Turbulensi Parah
Menyesatkan Investor...
Menyesatkan Investor Soal Kecelakaan 737 MAX, Boeing Bayar Denda Rp2,99 Triliun
NTSB Pastikan Pintu...
NTSB Pastikan Pintu Boeing 737 Max 9 yang Terlepas saat Terbang Buatan Malaysia
Pesawat China Eastern...
Pesawat China Eastern Airlines Jatuh, Boeing Jadi Sorotan
Alasan Boeing Bikin...
Alasan Boeing Bikin Pesawat Baru di Metaverse
2.600 Pesawat Boeing...
2.600 Pesawat Boeing 737 Mengalami Masalah Baru, FAA Beri Perintah Tegas
Berita Terkini
Siap-siap, ASN BIN Mulai...
Siap-siap, ASN BIN Mulai Pindah ke IKN di Bulan Juni 2025
31 menit yang lalu
TBS Energi Bagikan Dividen...
TBS Energi Bagikan Dividen Rp168 Miliar, Tunjuk Dewan Komisaris Baru
1 jam yang lalu
Kelabui AS, China Gunakan...
Kelabui AS, China Gunakan Label Palsu 'Made in Korea' Agar Lolos ke Amerika
1 jam yang lalu
Negosiasi Tarif, Airlangga...
Negosiasi Tarif, Airlangga Sebut AS Apresiasi Proposal dari Indonesia
2 jam yang lalu
Jakarta jadi Kota Ketiga...
Jakarta jadi Kota Ketiga Emirates Travel Store di Asia
2 jam yang lalu
PHR Kembangkan Desa...
PHR Kembangkan Desa Energi di Riau, Ubah Limbah Ternak Jadi Biogas
3 jam yang lalu
Infografis
Prancis Kerahkan Pesawat...
Prancis Kerahkan Pesawat Bersenjata Nuklir ke Perbatasan Jerman
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved