Apjati Siap Bekerja Sama dengan Menaker Ida Fauziah
![Apjati Siap Bekerja...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2019/10/23/34/1451697/apjati-siap-bekerja-sama-dengan-menaker-ida-fauziah-2WV-thumb.jpg)
Apjati Siap Bekerja Sama dengan Menaker Ida Fauziah
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Jasa TKI (Apjati) menyambut dan menyatakan siap bekerja sama dengan Menaker Ida Fauziah dalam mewujudkan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menjadikan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai prioritas utama. Ketum Apjati Ayub Basalamah menilai Ida sebagai pilihan tepat Presiden dan merupakan sebuah inovasi berani dengan memilih perempuan sebagai menteri tenaga kerja.
"Boleh jadi pendekatan keibuan akan mempermudah komunikasi dengan semua pemangku kepentingan untuk menjadikan manusia Indonesia sebagai SDM yang unggul dan mampu bersaing di pasar kerja internasional," kata Ayub di Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Terlebih lagi, lanjut dia, visi Presiden membangun SDM yang pekerja keras, dinamis, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi adalah pilihan tepat. Ayub meyakini, hanya dengan SDM unggul suatu bangsa bisa maju dan mampu bersaing dengan negara lain.
"Karena itu Apjati siap bekerja sama sebagai mitra pemerintah untuk meningkatkan kualitas pekerja melalui pelatihan berkualitas, bersertifikasi agar mampu menjawab tantangan dunia kerja," tandasnya.
Dia juga menyatakan siap bekerja sama untuk melanjut pembukaan lapangan kerja baru seperti yang sudah dirintis Menaker sebelumnya, yang juga melibatkan kementerian luar negeri, DPR dan instansi terkait lainnya.
Di sisi lain, Apjati siap merespons inovasi baru menaker dalam meningkatkan kualitas dan penempatan pekerja migran di luar negeri. "Indonesia adalah negeri yang dianugerahi Tuhan yang maha kuasa dengan sumber daya alam (SDA) yang melimpah, begitu juga dengan SDM," tegasnya.
Pekerja migran, kata dia, merupakan sumber devisa yang sangat potensial, dimana dalam semester pertama saja diperkirakan remitensi dari pekerja migran mencapai lebih dari Rp12 triliun.
"Angka ini bisa berlipat-lipat lagi jika peluang kerja dibuka lebar tanpa mengabaikan kualitas. Pekerja kita disenangi di luar negeri karena rajin, tangguh, sopan dan ramah," kata Ayub.
"Boleh jadi pendekatan keibuan akan mempermudah komunikasi dengan semua pemangku kepentingan untuk menjadikan manusia Indonesia sebagai SDM yang unggul dan mampu bersaing di pasar kerja internasional," kata Ayub di Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Terlebih lagi, lanjut dia, visi Presiden membangun SDM yang pekerja keras, dinamis, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi adalah pilihan tepat. Ayub meyakini, hanya dengan SDM unggul suatu bangsa bisa maju dan mampu bersaing dengan negara lain.
"Karena itu Apjati siap bekerja sama sebagai mitra pemerintah untuk meningkatkan kualitas pekerja melalui pelatihan berkualitas, bersertifikasi agar mampu menjawab tantangan dunia kerja," tandasnya.
Dia juga menyatakan siap bekerja sama untuk melanjut pembukaan lapangan kerja baru seperti yang sudah dirintis Menaker sebelumnya, yang juga melibatkan kementerian luar negeri, DPR dan instansi terkait lainnya.
Di sisi lain, Apjati siap merespons inovasi baru menaker dalam meningkatkan kualitas dan penempatan pekerja migran di luar negeri. "Indonesia adalah negeri yang dianugerahi Tuhan yang maha kuasa dengan sumber daya alam (SDA) yang melimpah, begitu juga dengan SDM," tegasnya.
Pekerja migran, kata dia, merupakan sumber devisa yang sangat potensial, dimana dalam semester pertama saja diperkirakan remitensi dari pekerja migran mencapai lebih dari Rp12 triliun.
"Angka ini bisa berlipat-lipat lagi jika peluang kerja dibuka lebar tanpa mengabaikan kualitas. Pekerja kita disenangi di luar negeri karena rajin, tangguh, sopan dan ramah," kata Ayub.
(fjo)