Teten Masduki Fokus Angkat UKM Naik Kelas
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki, mengungkapkan misi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membawa usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) naik kelas selama lima tahun menjabat.
"Ini mulia kalau kita sama-sama mengembangkan UMKM ini. Presiden bilang ke saya, UMKM harus naik kelas, jangan dipertahankan. Terus kalau mikro harus naik ke kecil, kecil ke menengah, menengah lompat menjadi usaha besar," ujarnya di Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Teten menuturkan bahwa Jokowi ingin pembangunan ekonomi Indonesia fokus pada sektor UMKM. Hal ini mengingat situasi ekonomi global yang diprediksi akan mengalami ketidakstabilan dalam beberapa tahun ke depan.
"Jadi UMKM akan jadi andalan presiden untuk berkontribusi terhadap perekonomian nasional, juga penyerapan lapangan kerja. Jadi komitmen Presiden bahwa kerja kita harus semakin signifikan terhadap ekonomi nasional," ungkapnya.
Teten menuturkan, dukungan akses pembiayaan melalui lembaga keuangan juga akan semakin mudah dengan hadirnya era revolusi industri 4.0. Selain itu, modernisasi koperasi baik dari aspek kelembagaan maupun manajerial juga diperlukan untuk menguatkan UMKM.
"Nanti UU juga didandani lagi supaya rentan kendali kementerian ini jauh lebih powerful karena yang kita urus 60 juta lebih (UMKM). Apalagi targetnya yang 60 juta ini harus naik, jangan di mikro terus," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM sebelumnya, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, berharap menteri yang baru tetap melanjutkan program reformasi total koperasi karena program ini telah meningkatkan kontribusi koperasi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dari 1,71% tahun 2014 menjadi 5,1% pada tahun 2018.
"Tahun 2019 belum dihitung. Mudah-mudahan pencapaian ini tetap dilanjutkan. Dan Presiden mengatakan bahwa UU Koperasi saat ini harus direvisi lagi supaya lebih cepat pengembangan koperasi dan UKM ke depan," tandasnya.
"Ini mulia kalau kita sama-sama mengembangkan UMKM ini. Presiden bilang ke saya, UMKM harus naik kelas, jangan dipertahankan. Terus kalau mikro harus naik ke kecil, kecil ke menengah, menengah lompat menjadi usaha besar," ujarnya di Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Teten menuturkan bahwa Jokowi ingin pembangunan ekonomi Indonesia fokus pada sektor UMKM. Hal ini mengingat situasi ekonomi global yang diprediksi akan mengalami ketidakstabilan dalam beberapa tahun ke depan.
"Jadi UMKM akan jadi andalan presiden untuk berkontribusi terhadap perekonomian nasional, juga penyerapan lapangan kerja. Jadi komitmen Presiden bahwa kerja kita harus semakin signifikan terhadap ekonomi nasional," ungkapnya.
Teten menuturkan, dukungan akses pembiayaan melalui lembaga keuangan juga akan semakin mudah dengan hadirnya era revolusi industri 4.0. Selain itu, modernisasi koperasi baik dari aspek kelembagaan maupun manajerial juga diperlukan untuk menguatkan UMKM.
"Nanti UU juga didandani lagi supaya rentan kendali kementerian ini jauh lebih powerful karena yang kita urus 60 juta lebih (UMKM). Apalagi targetnya yang 60 juta ini harus naik, jangan di mikro terus," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM sebelumnya, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, berharap menteri yang baru tetap melanjutkan program reformasi total koperasi karena program ini telah meningkatkan kontribusi koperasi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dari 1,71% tahun 2014 menjadi 5,1% pada tahun 2018.
"Tahun 2019 belum dihitung. Mudah-mudahan pencapaian ini tetap dilanjutkan. Dan Presiden mengatakan bahwa UU Koperasi saat ini harus direvisi lagi supaya lebih cepat pengembangan koperasi dan UKM ke depan," tandasnya.
(ven)