SKK Migas Kejar Permudahan Perizinan dan Perbaikan Iklim Investasi
A
A
A
JAKARTA - Dalam kuartal III 2019, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatatkan total aset hulu migas sebanyak Rp841 triliun yang mencakup tanah, harta benda modal (HBM), harta benda inventaris (HBI), dan material persediaan (MP).
Terdapat 128 basin SKK Migas di Indonesia, yaitu 19 producing basins dan 109 basin lainnya yang menunggu untuk dieksplorasi.
"Saat ini terdapat 3,2 miliar barel minyak dan cadangan gas sebanyak 52,5 TCF (trillion-cubic-feet). Hulu migas juga memiliki sebanyak 206 working area (WA), sebanyak 90 WA produksi dan 116 WA eksplorasi. Panjang pipa saluran kami sudah mencapai 20.300 km," ujar Kepala SKK Migas, Dwi Sutjipto di Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Ia juga mengatakan lebih dari 1.000 ladang migas dan 30.000 sumur, SKK migas menemukan 113 BBOE(barrel of oil equivalent) discovered volume inplace. Dwi juga menjelaskan bahwa selalu ada peningkatan tajam setelah penemuan cadangan besar.
Namun SKK Migas masih memantau gas, yang jumlahnya terus menurun sejak 2011. SKK Migas berharap bisa menuju 1 juta barel per hari nantinya di tahun 2030.
"Kami ingin melakukan transformasi, dimana kami perlu menciptakan iklim investasi dan pelayanan terhadap investor sebaik-baiknya, serta mentransformasi tim eksplorasi menjadi lebih profesional dan teknis. SKK akan mempermudah perizinan dan juga melakukan percepatan skala pengurusan. Untuk approval SKK Migas, approval diberikan dalam 1 kali approval jadi bisa long term contract, menghemat biaya dan menurunkan biaya administrasi," lanjut Dwi.
Berbicara mengenai strategi jangka panjang SKK Migas kedepannya, Deputi Perencanaan SKK Migas, Jaffee Arizon Suardin, menambahkan strategi giant discovery diarahkan bukan hanya untuk eksplorasi step out tapi juga ke open area yang berpotensi luas. Strategi ini sudah memiliki komitmen kerja pasti sebesar USD2,4 miliar.
"Selain itu, komitmen kerja pasti strategi EOR sudah mencapai angka USD446 juta dari USD2,4 miliar itu. Dari open data sendiri sudah banyak investor yang datang ke SKK Migas. Kita mendorong kerja sama dengan perusahaan kelas dunia, apalagi tren dunia sekarang kalau ada discovery, secepat mungkin akan dilakukan eksplorasi," tambah Jaffee.
Terdapat 128 basin SKK Migas di Indonesia, yaitu 19 producing basins dan 109 basin lainnya yang menunggu untuk dieksplorasi.
"Saat ini terdapat 3,2 miliar barel minyak dan cadangan gas sebanyak 52,5 TCF (trillion-cubic-feet). Hulu migas juga memiliki sebanyak 206 working area (WA), sebanyak 90 WA produksi dan 116 WA eksplorasi. Panjang pipa saluran kami sudah mencapai 20.300 km," ujar Kepala SKK Migas, Dwi Sutjipto di Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Ia juga mengatakan lebih dari 1.000 ladang migas dan 30.000 sumur, SKK migas menemukan 113 BBOE(barrel of oil equivalent) discovered volume inplace. Dwi juga menjelaskan bahwa selalu ada peningkatan tajam setelah penemuan cadangan besar.
Namun SKK Migas masih memantau gas, yang jumlahnya terus menurun sejak 2011. SKK Migas berharap bisa menuju 1 juta barel per hari nantinya di tahun 2030.
"Kami ingin melakukan transformasi, dimana kami perlu menciptakan iklim investasi dan pelayanan terhadap investor sebaik-baiknya, serta mentransformasi tim eksplorasi menjadi lebih profesional dan teknis. SKK akan mempermudah perizinan dan juga melakukan percepatan skala pengurusan. Untuk approval SKK Migas, approval diberikan dalam 1 kali approval jadi bisa long term contract, menghemat biaya dan menurunkan biaya administrasi," lanjut Dwi.
Berbicara mengenai strategi jangka panjang SKK Migas kedepannya, Deputi Perencanaan SKK Migas, Jaffee Arizon Suardin, menambahkan strategi giant discovery diarahkan bukan hanya untuk eksplorasi step out tapi juga ke open area yang berpotensi luas. Strategi ini sudah memiliki komitmen kerja pasti sebesar USD2,4 miliar.
"Selain itu, komitmen kerja pasti strategi EOR sudah mencapai angka USD446 juta dari USD2,4 miliar itu. Dari open data sendiri sudah banyak investor yang datang ke SKK Migas. Kita mendorong kerja sama dengan perusahaan kelas dunia, apalagi tren dunia sekarang kalau ada discovery, secepat mungkin akan dilakukan eksplorasi," tambah Jaffee.
(ven)