Ojol dan MRT Bikin Kredit Kendaraan Bermotor Bank BCA Turun 2%

Selasa, 29 Oktober 2019 - 01:17 WIB
Ojol dan MRT Bikin Kredit...
Ojol dan MRT Bikin Kredit Kendaraan Bermotor Bank BCA Turun 2%
A A A
JAKARTA - PT Bank Centra Asia Tbk (BCA) mengakui ada sedikit perlambatan dalam penyaluran kredit kendaraan bermotor. Perseroan mencatat Kredit Kepemilikan Bermotor (KKB) mengalami penurunan 2% menjadi Rp47,8 triliun.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan penurunan ini dikarenakan sudah majunya transportasi di wilayah Jakarta. Apalagi saat ini muncul transportasi modern baru yakni Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta.

"Kalau KKB di kota besar adanya online transportasi seperti di Jakarta dengan adanya MRT, Grab atau transportasi online," ujar Jahja di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (28/10/2019).

Dia melanjutkan maraknya transportasi online ini juga membuat minat masyarakat untuk memiliki kendaraan pribadi berkurang. Karena mereka tak perlu lagi memiliki kendaraan pribadi untuk berpergian kemana-mana karena diberikan kemudahan akses.

"Mereka bisa gunakan Gojek, MRT, sehingga punya mobil jadi lebih berkurang. Sehingga demand atau keinginan untuk membeli mobil berkurang. Apalagi motor, negatif," jelasnya.

Sementara untuk kredit pemilikan rumah (KPR) Bank BCA mencatatkan tumbuh melambat. Dalam kredit konsumer, kredit beragun properti (KPR) mencapai Rp92,1 triliun atau tumbuh 6,8%.

"Memang kredit konsumer kita rasakan melemah. Tapi untuk KPR, kita bisa tumbuh 6%-8%, kredit konsumer ini ada cicilan 1,8% hingga 2%. Jadi kenaikan netto setelah ada pembayaran nasabah. Karena properti itu bagus, secara makroekonomi bagus, kemudian next-nya properti meningkat," jelasnya.

Menurut Jahja, pada kuartal III ini, mayoritas KPR adalah benar-benar untuk kebutuhan (rumah tinggal). Sementara rumah untuk investasi yang biasannya tinggi justru lesu dikarenakan beberap hal.

"Masa keemasan properti maka 50% membeli sendiri tapi sebagian lagi untuk investasi. Karena bunga rendah, sekarang bengong karena menghadapi kenyataan bunga rental turun. Ini menyebabkan saat ini KPR betul-betul murni kebutuhan. Kalau untuk investment, itu jauh berkurang," jelasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7653 seconds (0.1#10.140)