HOKI Catatkan Laba Bersih Rp76,13 Miliar di Kuartal III
A
A
A
JAKARTA - PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) emiten produsen beras berkualitas merek "Topi Koki" dan "HOKI" hingga akhir kuartal III/2019 mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 16,04% dari Rp1,06 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp1,23 triliun.
Adapun dari sisi laba bersih, perseroan pada periode yang sama berhasil mencatatkan peningkatan hingga mencapai Rp76,13 miliar atau meningkat sebesar 7,59% dari laba bersih Rp70,76 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
"Peningkatan pendapatan dan laba bersih tersebut sudah sejalan dengan target perseroan yang memproyeksikan pertumbuhan sebesar 10-15% per tahun," ujar Investor Relations PT Buyung Poetra Sembada Tbk Dion Surijata di Jakarta, Selasa (29/10/2019).
Dia berharap dengan adanya momen Natal dan Tahun Baru, target pertumbuhan akhir tahun bisa tercapai di akhir tahun. "Untuk dapat mencapai target, perseroan memiliki beberapa strategi diantaranya dengan meningkatkan kapasitas produksi, menjaga kualitas produk, dan melakukan efisiensi yang antara lain terlihat dari upaya kami mencari peluang agar limbah kulit padi bisa menghasilkan pendapatan yang lebih besar bagi perusahaan," jelasnya.
Hingga akhir Oktober 2019 ini, pembangkit listrik berbahan bakar limbah kulit padi yang berlokasi di Sumatera Selatan sedang memasuki tahap uji coba. Diharapkan akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun depan sudah bisa menghasilkan listrik hingga maksimal 3 MW (megawatt) dan akan menjadi salah satu pembangkit listrik pertama berbahan bakar kulit padi di Indonesia.
Selain itu, untuk memenuhi permintaan beras kemasan yang terus bertambah, perseroan juga terus berupaya meningkatkan kapasitas produksi. Saat ini HOKI telah berhasil meningkatkan kapasitas pabrik di Subang, Jawa Barat, hingga mencapai 50 ton/jam atau meningkat sebesar 20 ton/jam dari kapasitas pabrik sebelumnya.
HOKI saat ini juga dalam proses pembangunan pabrik beras baru di Sumatera Selatan yang direncanakan memiliki kapasitas 20 ton/jam di akhir tahun 2020 dan setelahnya akan ditingkatkan lagi sebesar 20 ton/jam sehingga total akan menjadi 40 ton/jam di akhir tahun 2021.
Rencana peningkatan kapasitas ini untuk mengantisipasi pertumbuhan permintaan dari pasar modern dan tradisional, termasuk produk-produk own brand serta private label ke jaringan ritel.
Adapun dari sisi laba bersih, perseroan pada periode yang sama berhasil mencatatkan peningkatan hingga mencapai Rp76,13 miliar atau meningkat sebesar 7,59% dari laba bersih Rp70,76 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
"Peningkatan pendapatan dan laba bersih tersebut sudah sejalan dengan target perseroan yang memproyeksikan pertumbuhan sebesar 10-15% per tahun," ujar Investor Relations PT Buyung Poetra Sembada Tbk Dion Surijata di Jakarta, Selasa (29/10/2019).
Dia berharap dengan adanya momen Natal dan Tahun Baru, target pertumbuhan akhir tahun bisa tercapai di akhir tahun. "Untuk dapat mencapai target, perseroan memiliki beberapa strategi diantaranya dengan meningkatkan kapasitas produksi, menjaga kualitas produk, dan melakukan efisiensi yang antara lain terlihat dari upaya kami mencari peluang agar limbah kulit padi bisa menghasilkan pendapatan yang lebih besar bagi perusahaan," jelasnya.
Hingga akhir Oktober 2019 ini, pembangkit listrik berbahan bakar limbah kulit padi yang berlokasi di Sumatera Selatan sedang memasuki tahap uji coba. Diharapkan akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun depan sudah bisa menghasilkan listrik hingga maksimal 3 MW (megawatt) dan akan menjadi salah satu pembangkit listrik pertama berbahan bakar kulit padi di Indonesia.
Selain itu, untuk memenuhi permintaan beras kemasan yang terus bertambah, perseroan juga terus berupaya meningkatkan kapasitas produksi. Saat ini HOKI telah berhasil meningkatkan kapasitas pabrik di Subang, Jawa Barat, hingga mencapai 50 ton/jam atau meningkat sebesar 20 ton/jam dari kapasitas pabrik sebelumnya.
HOKI saat ini juga dalam proses pembangunan pabrik beras baru di Sumatera Selatan yang direncanakan memiliki kapasitas 20 ton/jam di akhir tahun 2020 dan setelahnya akan ditingkatkan lagi sebesar 20 ton/jam sehingga total akan menjadi 40 ton/jam di akhir tahun 2021.
Rencana peningkatan kapasitas ini untuk mengantisipasi pertumbuhan permintaan dari pasar modern dan tradisional, termasuk produk-produk own brand serta private label ke jaringan ritel.
(fjo)