Ingin Punya Bisnis Viral? Ini Tips dari Para Pengusaha Muda

Selasa, 29 Oktober 2019 - 15:29 WIB
Ingin Punya Bisnis Viral? Ini Tips dari Para Pengusaha Muda
Ingin Punya Bisnis Viral? Ini Tips dari Para Pengusaha Muda
A A A
JAKARTA - Bisnis-bisnis baru kekinian saat ini tumbuh subur di Tanah Air. Terutama di sektor makanan dan minuman (food and beverage/F&B), beragam produk bermunculan menggoda konsumen yang umumnya dari kalangan anak muda.

Namun, tak semuanya berhasil viral dan menjadi favorit para milenial yang menjadi sasaran pasar terbesarnya. Sementara, jika sukses, kepopuleran produk tersebut akan membuat unit waralabanya banyak dicari pengusaha pemula.

Meski begitu, mengembangkan sebuah bisnis tidaklah mudah. Butuh perjuangan, pengorbanan, dan kerja ekstra keras agar bisnis bisa bergerak dari titik nol hingga tahap berkembang dan menghasilkan profit bagi pemiliknya. Karena itu, agar bisnis bisa bertahan menghadapi persaingan dan tetap eksis, tak ada salahnya mengikuti resep jitu dari para pengusaha muda inspiratif yang sukses memviralkan bisnisnya.

Salah satunya adalah Donny Pramono Ie, CEO and Founder of Sour Sally Group. Menurut Donny, hal pertama yang harus dilakukan untuk membuat bisnis diterima masyarakat hingga viral adalah inovatif.

"Think different. Di dalam setiap usaha yang dijalankan, selalu dibutuhkan inovasi dan ide-ide baru. Maka harus bisa selalu berpikir berbeda, unik, memiliki alasan yang tepat dari kenapa dibuatnya ide tersebut, bukan hanya sekadar lebih baik," ungkapnya di acara #EntrepreneursTalk dengan tema "Grow Your Business with Smart Starter Packs" yang dihelat MoneySmart di Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.

Selain itu, imbuh dia, pengusaha harus jeli mengikuti tren yang tengah berkembang. "Untuk mencapai kesuksesan, hampir semua bisnis F&B harus melewati tiga fase, di antaranya tren/hype stage di mana brand atau produk tersebut harus bisa booming dan menjadi hype yang dibicarakan semua orang," imbuh Donny.

Lebih lanjut, Donny mengungkapkan, bisnis F&B harus menjadikannya sebagai sebuah kebutuhan bukan hanya keinginan. Sehingga, produk ini menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat sehari-hari. "Tahap terakhir yang harus dilihat ialah culture/budaya stage yaitu saat brand/produk Anda sudah dapat disesuaikan menjadi budaya dalam suatu wilayah, dan melekat," ujarnya. Jika semua tahap-tahap tersebut dijalani, Donny memastikan, usia brand/produk yang dijual akan bertahan dalam jangka panjang.

Sementara, founder Kokumi - minuman kekinian yang disukai banyak orang - Jacqueline Karina mengatakan, hasrat awalnya dalam berbisnis adalah untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain melalui hasil usahanya. Hal itu diwujudkannya melalui bakatnya membuat makanan dan minuman. "Nah dari situ aku mau sampaikan pesan kebahagiaan kepada banyak orang," ungkapnya.

Pesan itu dituangkannya lewat logo Unicorn dan warna-warni minuman yang ada di setiap gelas brand yang dirilisnya pada Maret 2018. Poin ini juga bisa menjadi pembeda merek ini dengan minuman sejenis lainnya yang beredar di pasaran.

Di luar itu, para pengusaha muda sukses itu juga mengingatkan perlunya memiliki manajemen yang mumpuni dan efektif. Hal ini akan sangat berpengaruh pada perjalanan, dan kesuksesan bisnis. Bisnis yang sukses tentu harus selalu didukung manajemen yang tepat, dan efisien. Berbagai aspek harus dicermati di dalam manajemen yang Anda jalankan, termasuk manajemen arus kas (cash flow) yang sangat memengaruhi kinerja bisnis secara keseluruhan.

"Cash flow management yang tepat dan akurat, bagi pelaku UMKM hukumnya wajib jika ingin usahanya dapat terus bertahan dan berkembang. Tanpa cash flow management yang baik maka sebuah usaha akan mengalami masalah keuangan, salah satu masalah yang seringkali dihadapi adalah kekurangan uang cash untuk melakukan pembayaran biaya operasional usaha," jelas Financial Planner and Business Consultant Mada Aryanugraha.

Kekurangan uang kas menurutnya seringkali terjadi bukan karena usaha mengalami masalah penjualan, tapi karena sebagian besar penjualan dalam bentuk piutang sedangkan biaya-biaya harus dikeluarkan dalam bentuk kas. "Sementara ketersediaan uang di rekening tidak mencukupi untuk membayar biaya-biaya tersebut," sambungnya. Pentingnya menjaga cashflow dalam bisnis, tegas dia, ibarat menjaga peredaran darah dalam tubuh.
"Pengelolaan arus kas usaha seringkali disepelekan, hal ini terlihat dari jarangnya dilakukan budgeting, forecasting dan projection keuangan secara bulanan maupun tahunan oleh para pelaku usaha. Dalam keuangan usaha, cash flow ibarat darah yang mengalir dalam tubuh kita, yang menjaga kita tetap dapat hidup, maka dari itu jika cash flow tidak dikelola dengan baik, maka dapat mematikan usaha yang dijalankan," cetus Mada.
Di luar itu, para pengusaha muda tersebut juga menekankan pentingnya strategi pemasaran dan peran influencer yang penting untuk menembus konsumen saat ini.

Hadir pula dalam acara tersebut Vancelia Wiradjaja (Managing Director of Xing Fu Tang Indonesia), Billy Kurniawan (Founder of Kopi Janji Jiwa), Agatha Carolina (Founder of Monstore), William Sudhana (Founder of vosFoyer) dan Oddie Randa (Managing Director of Gushcloud Indonesia), Nazier Ariffin (Head of Strategic Investment Telkomsel).
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7573 seconds (0.1#10.140)